Model Living Culture Pada Pendidikan Karakter Berbasis Pondok Pesantren Modern (Study Tokoh KH. Syamsudin Pengasuh Ponpes Darul Huffadz Sirampog – Brebes)
(1) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstract                                           Â
Â
The lack of quality education in an educational institution can have a negative impact on various aspects of life, these educational institutions have different social conditions from other regions, the area has limited human resources, and lack of infrastructure in terms of health and education, but these educational institutions are Islamic boarding schools are very close to cultural traditions, and really need development to become an advanced educational institution, with its own characteristics in a certain cultural tradition. There are many learning methods that can be used so that students are interested in learning according to the scientific approach of the 2013 Curriculum. The purpose of this research is to develop the potential of students (interests and talents) and improve student learning outcomes based on learning methods and media (living culture). This study uses a qualitative approach to social phenomenology, the data collected comes from sampling sources, literature review and interview documentation, namely data from interviews with various sources and studies of library materials, in the form of: encyclopedias, books, articles, and scientific works. published in mass media such as magazines, newspapers and scientific journals as well as research carried out by going directly to the field without going through the media information to obtain the results of developing learning methods in the distribution of multi-cultural education at Islamic Boarding Schools.
Â
Keywords: Living culture, learning method, Islamic boarding school
Abstrak
Â
Kurangnya kualitas pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, lembaga pendidikan tersebut yang memiliki kondisi sosial berbeda dengan wilayah lainnya, daerah tersebut memiliki sumber daya manusia terbatas, serta kurangnya sarana prasarana dari segi kesehatan maupun pendidikan, namun lembaga pendidikan tersebut merupakan pondok pesantren yang sangat erat terhadap tradisi kebudayaan, serta sangat membutuhkan pengembangan untuk menjadi sebuah lembaga pendidikan maju, dengan memiliki karakteristik tersendiri pada suatu tradisi budaya tertentu. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan agar peserta didik tertarik dalam pembelajaran sesuai pendekatan saintifik Kurikulum 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik (minat dan bakat) serta meningkatkan hasil belajar peserta didik berdasarkan metode dan media pembelajaran (living culture). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi sosial, data yang dikumpulkan berasal dari sumber sampling, kajian pustaka dan dokumentasi wawancara, yaitu data yang berasal dari wawancara berbagai sumber dan kajian bahan-bahan kepustakaan, berupa: ensiklopedi, buku-buku, artikel, dan karya ilmiah yang dimuat dalam media massa seperti majalah, surat kabar dan jurnal ilmiah serta penelitian yang dilakukan dengan terjun secara langsung ke lapangan tanpa melalui media informasi untuk memeroleh hasil pengembangan metode pembelajaran dalam pemerataan pendidikan multikultur pada Pondok Pesantren.
Â
Kata Kunci: Living Culture, Metode Pembelajaran, Pondok Pesantren.
Abstract                                           Â
Â
The lack of quality education in an educational institution can have a negative impact on various aspects of life, these educational institutions have different social conditions from other regions, the area has limited human resources, and lack of infrastructure in terms of health and education, but these educational institutions are Islamic boarding schools are very close to cultural traditions, and really need development to become an advanced educational institution, with its own characteristics in a certain cultural tradition. There are many learning methods that can be used so that students are interested in learning according to the scientific approach of the 2013 Curriculum. The purpose of this research is to develop the potential of students (interests and talents) and improve student learning outcomes based on learning methods and media (living culture). This study uses a qualitative approach to social phenomenology, the data collected comes from sampling sources, literature review and interview documentation, namely data from interviews with various sources and studies of library materials, in the form of: encyclopedias, books, articles, and scientific works. published in mass media such as magazines, newspapers and scientific journals as well as research carried out by going directly to the field without going through the media information to obtain the results of developing learning methods in the distribution of multi-cultural education at Islamic Boarding Schools.
Â
Keywords: Living culture, learning method, Islamic boarding school
Abstrak
Â
Kurangnya kualitas pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, lembaga pendidikan tersebut yang memiliki kondisi sosial berbeda dengan wilayah lainnya, daerah tersebut memiliki sumber daya manusia terbatas, serta kurangnya sarana prasarana dari segi kesehatan maupun pendidikan, namun lembaga pendidikan tersebut merupakan pondok pesantren yang sangat erat terhadap tradisi kebudayaan, serta sangat membutuhkan pengembangan untuk menjadi sebuah lembaga pendidikan maju, dengan memiliki karakteristik tersendiri pada suatu tradisi budaya tertentu. Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan agar peserta didik tertarik dalam pembelajaran sesuai pendekatan saintifik Kurikulum 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik (minat dan bakat) serta meningkatkan hasil belajar peserta didik berdasarkan metode dan media pembelajaran (living culture). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi sosial, data yang dikumpulkan berasal dari sumber sampling, kajian pustaka dan dokumentasi wawancara, yaitu data yang berasal dari wawancara berbagai sumber dan kajian bahan-bahan kepustakaan, berupa: ensiklopedi, buku-buku, artikel, dan karya ilmiah yang dimuat dalam media massa seperti majalah, surat kabar dan jurnal ilmiah serta penelitian yang dilakukan dengan terjun secara langsung ke lapangan tanpa melalui media informasi untuk memeroleh hasil pengembangan metode pembelajaran dalam pemerataan pendidikan multikultur pada Pondok Pesantren.
Â
Kata Kunci: Living Culture, Metode Pembelajaran, Pondok Pesantren.
Full Text:
PDFReferences
Alfian, Eko, Wawancara Mandiri, (Brebes: Wali Kelas 6 SD Alam Darul Huffadz, 2021).
Kayla Afrina, Ais, Wawancara Mandiri, (Brebes: Peserta Didik SMP Alam Darul Huffadz Sirampog, 2021).
Laili Noviani, Nur, Dkk., Tradisi Lisan, Pendidikan Karakter, dan Harmonisasi Umat Beragama di Era 4.0, (Semarang: Balai Litbang dan pengembangan Agama Semarang, 2019).
Ma’mur Asmani, Jamal, Spirit Ukhuwah Wathoniyah NU, (Jawa Tengah: Suara Merdeka, 2019).
Pujiati, Tri, Menguatkan Nilai Pendidikan Berkebudayaan, (Jawa Tengah: Suara Merdeka, 2019).
Rusman, Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012).
Samsudin, Wawancara Mandiri, (Brebes: Pengasuh Pondok Pesantren Alam Darul Huffadz Sirampog, 2021).
Sidik, Atmo Tan, Wawancara Mandiri, (Tegal: Budayawan Pantura, 2021).
Tim Redaksi Laksana, Himpunan Lengkap UU RI Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional Pendidikan, (Yogyakarta: Laksana, 2020).
Vauziah, Veni, Wawancara Mandiri, (Brebes: Wali Murid SD Alam Darul Huffadz Sirampog, 2021).
Vita, Yan, Metode Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Pendekatan Saintifik, (Semarang: Rasail Media, 2014).
Wahidin, Wawancara Mandiri, (Brebes: Kepala SD Alam Darul Huffadz Sirampog, 2021).
Widjanarto, Wawancara Mandiri, (Brebes: Kabid. Kebudayaan DINBUDPAR, 2021).
DOI: 10.24235/tarbawi.v7i1.10060
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Ahmad Yani, Dodi Kurniawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.