IMPLEMENTASI KOMPETENSI LEADERSHIP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN BUDAYA ISLAMI DI SMP NEGERI 2 GEGESIK KABUPATEN CIREBON

Nunung Nuraenih(1*),


(1) SMP Negeri 1 Arjawinangun Cirebon
(*) Corresponding Author

Abstract


Residents of Gegesik 2 Public Middle School are all Muslim, the results of observations of students' daily behavior have not shown Islamic culture. In general, PAI teachers in Gegesik 2 Public Middle School in Cirebon Regency have fulfilled the requirements as PAI teachers who have leadership competencies. The establishment of an Islamic culture driven by PAI teachers with their leadership competencies was hit by several obstacles. Internal barriers include the absence of a perception of the concept of Islamic culture. While the external obstacles came from parents, who held that Gegesik 2 Public Middle School was a public school so there was no need to "imitate" schools that were characterized by Islam. However, these obstacles can be overcome through approaches and giving understanding. The Islamic culture developed in Gegesik 2 Public Middle School is an implementation of Islamic Shari'a that is taught in class, that is through habituation programs that are implemented in a planned manner. There are two forms of Islamic culture, namely behavioral and physical. The forms of behavior include the midnight prayer in congregation, reciting the Koran, 3 S (smile, greetings and greetings), duhuha prayer, jamiyyah, istighotsah and pilgrimage. While the physical forms include the existence of mushalla buildings, calligraphy. This aims to remind school members of the importance of implementing Islamic teachings in life

Keywords: Leadership competency, Islamic culture

 

Abstrak

. .

Warga  SMP Negeri 2 Gegesik seluruhnya beragama Islam, hasil pengamatan terhadap perilaku keseharian siswa ternyata belum menunjukkan budaya Islami. .Secara umum, guru PAI di SMP Negeri 2 Gegesik Kabupaten Cirebon telah memenuhi syarat sebagai guru PAI yang memiliki kompetensi leadership. Pembentukan budaya Islami yang digerakkan oleh guru PAI dengan kompetensi leadership-nya terbentur beberapa kendala. Hambatan intern diantaranya belum adanya satu persepsi tentang konsep budaya Islam. Sedangkan hambatan dari luar, datang dari para orang tua, yang berpandangan bahwa SMP Negeri 2 Gegesik merupakan sekolah umum sehingga tidak perlu “meniru†sekolah yang bercirikan Islam. Namun kendala tersebut dapat diatasi melalui pendekatan dan pemberian pemahaman. Budaya Islami yang dikembangkan di SMP Negeri 2 Gegesik merupakan implementasi dari syariat Islam yang diajarkan di kelas, yaitu melalui program pembiasaan yang diterapkan secara terencana. Terdapat dua bentuk budaya islami, yaitu perilaku dan fisik. Bentuk perilaku diantaranya adalah shalat dzuhur berjamaah, membaca alquran, 3 S (senyum, salam dan sapa), shalat dluha, jamiyyah, istighotsah dan ziarah. Sedangkan bentuk fisik diantaranya adalah adanya bangunan mushalla, kaligrafi. Hal ini betujuan untuk mengingatkan warga sekolah tentang pentingnya melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan.

Kata Kunci : Kompetensi leadership,  Budaya Islami


Full Text:

PDF

References


Akbar, R. (2018). Wawancara dengan Romdoni Akbar (Ketua OSIS), pada tanggal 10 November 2018 pkl. 08.00 sd. 09.30 WIB, di mushalla sekolah. Cirebon.

Mastur. (2018). Wawancara tak tersetruktur dengan Bapak Drs. Mastur (Waka Kesiswaan) pada tanggal 27 Oktober 2018, pkl. 08.45 sd. 10.00 di ruang guru. Cirebon.

Muharani. (2018). Wawancara dengan Guru PAI (Ibu Muharani, S.Pd.I) pada tanggal 8 dan 11 Oktober 2018, pkl. 09.00 sd. 10.30 di mushallah sekolah. Cirebon.

Nana Syaodih, N. S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nurfaizah. (2018). Wawancara dengan Ibu Nurfaizah, S.Pd.I, dan Ibu Atin Supriyatin, S.Pd.I., guru PAI, pada tanggal 5 November 2018, pkl. 09.00 sd. 10.00 di ruang guru. Cirebon.

Nurhayati, & Kokom. (2018). Hasil wawancara dengan Ibu Nurhayati dan Ibu Kokom, wali murid kelas VII, pada tanggal 10 September 2018, pkl. 13.00 sd. 13.45. Cirebon.

Nurimi, Nurlaela, & Sukarman. (n.d.). Wawancara dengan Bapak Sukarman, Ibu Nurimi dan Nurlaela, pada tanggal 12 November 2018 pkl. 09.00 sd. 10.00 WIB, di ruang guru.

Saeroji, A. (2018). Wawancara dengan Pak Amad (Ahmad Saeroji), pengurus mushalla sekitar sekolah, pada tanggal 26 Nopember 2018, pukul 08.30 sd. 09.15. Cirebon.

Siswa, P. (2018). Wawancara dengan Muhammad Ali Musthofa dan Anwar Sodikin, siswa yang diberi tugas mendampingi temannya dalam membaca al-qur’an, pada tanggal 19 Oktober 2018, pkl. 10.00 sd. 11.15 di ruang guru. Cirebon.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (10th ed.). Bandung: Alfabeta.

Sukarman. (2018). Wawancara dengan Bapak Sukarman, S.Pd, Waka Kurikulum, pada tanggal 10 November 2018 pkl. 09.00 sd. 10.00 WIB, di ruang guru. Cirebon.

Tarjono, E. (2018). Wawancara dengan Kepala Sekolah pada tanggal 15 September 2018, pkl. 09.15 sd. 11.25 di ruang Kepala Sekolah. Cirebon.




DOI: 10.24235/oasis.v5i1.4296

Article Metrics

Abstract view : 15 times
PDF - 3 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Oasis : Jurnal Ilmiah Kajian Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Saat ini e-journal OASIS telah terindeks pada :

                               

                                                                                                                            
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

  
OASIS by http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/oasis/is licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)

Â