STUDI KASUS GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI KABUPATEN TEGAL KARASIDENAN PEKALONGAN
(1) Institut Teknologi Telkom Purwokerto
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(3) Universitas Negeri Semarang
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak
Kemampuan literasi yang tinggi dapat mendorong perkembangan kearah tingkatan yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu, banyak negara khususnya yang sedang membangun dan berkembang menjadikan literasi sebagai agenda utama pembangunan yang banyak menelan biaya. Signifikasi literasi ternyata belum mampu memberikan kesadaran bagi berbagai pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk segera bergegas meningkatan penguasaan literasi keilmuan masyarakatnya. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melihat dan menganalisis kegiatan literasi di lingkungan Sekolah Menengah Atas di Karesidenan Pekalongan, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan fokus utama penelitian ini adalah gerakan literasi sekolah yang dilakukan di SMA Negeri 2 Slawi yang berada di Kabupaten Tegal. Penelitian melibatkan 50 siswa kelas XII SMA, yang terdiri dari 25 siswa kelas XII IPA dan 25 siswa kelas XII IPS.Sumber data penelitian ini adalah dokumentasi, hasil angket dan persepsi guru dan siswa. Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 2 Slawi, sekolah tersebut belum melaksanakan kegiatan literasi sekolah. Karena tidak semua siswa dan gurunya mengetahui gerakan tersebut. Akan tetapi minat membaca dan menulis siswanya sudah cukup baik.
Kata Kunci       : Gerakan Literasi Sekolah, Literasi Keilmuan, Studi Kasus
Â
Abstract
High literacy skills can encourage development towards higher levels. Therefore, many countries, especially those that are growing and developing, make literacy the main agenda of development that costs a lot. The significance of literacy has not been able to provide awareness for various parties involved in the world of education to immediately rush to increase the mastery of scientific literacy of their society. This encourages researchers to see and analyze literacy activities in high school environment in Pekalongan countSy, using qualitative research methods and the main focus of this research is the school literacy movement carried out in 2 Slawi Public High Schools in Tegal Regency. This research involved 50 senior high school students of class XII, consisting of 25 students of class XII IPA and 25 students of class XII IPS. The data sources of this study were documentation, questionnaire results and perceptions of teachers and students. Based on the results of observations in SMA 2 Slawi, the school has not implemented school literacy activities. Because not all students and teachers know the movement however students interest in reading and writing students is quite good.
Keywords: School Literacy Movement, Scientific Literacy, Case StudyFull Text:
PDFReferences
Ambigapati. (1999). Literasi dan Pengajaran. Penang: USM.
Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives. New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya.
Firdaus, Y. (2004). “Sebuah Kemajuan Literasi di Indonesiaâ€. Dalam http://yulian.firdaus.or.id. Diakses pada tanggal 2 Juni 2016.
Kern, R. (2000). Literacy & Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Lerner, T. C., (1988). Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies. Boston: Huoghton Mufflin.
De Beer, M. & Mason, R. B. (2009). Using A Blended Approach to Postgraduate Supervision. London. May. 2009. Vol. 46. Iss. 2. pp. 213-226.
Purwanto, W. E. (2007).â€Menghidupi Tradisi Literasi: Problematika bagi siswa, guru, sekolah dan Negaraâ€, dalam http//www.titikoma.com/esai. Diakses pada tanggal 11 November 2008
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tanzeh, A. (2011). Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.
Tarwotjo. (1994). Etnografi (suatu tantangan penelitian kualitatif). Jakarta: Balai Pustaka.
Ulfatin, Nurul. (2015). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori dan Aplikasisnya. Malang: Media Nusa Creative.
Wells, B. (1987). Apprenticeshipnin Literacy. Dalam Interchange 18, 1/2:109-123.
Wulansari, D. (2011). “Kultur Literasi Mahasiswa: Suara Merdeka.Semarang, Jawa http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/03/12/139673/Kultur-Literasi-Mahasiswa [diakses di Cianjur, Indonesia: 9 Agustus 2013]
DOI: 10.24235/ath.v29i1.5038
Article Metrics
Abstract view : 50 timesPDF - 11 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.