Moral-Spiritual Artikulatif: Muara Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Merdeka
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon (SCOPUS ID 57728355600)
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi nilai-nilai moral yang relevan serta selaras dengan pendidikan agama Islam, baik secara substantif, maupun dari pendekatan pembelajaran yang dipergunakan. Nilai-nilai moral atau karakter tersebut dapat ditanamkan pada diri peserta didik sesuai dengan tugas perkembangan moralnya. Melalui studi kepustakaan dengan pendekatan metode dialektika retorik (analitis kritis) ditemukan bahwa sejumlah nilai-nilai karakter yang saat ini menjadi nilai karakter utama seperti tanggungjawab (responsibility) nilai kejujuran (honesty), mengejar keunggulan (pursuit of excellence), rasa hormat (respect) selaras dengan sistem nilai yang dikembangkan dalam pendidikan dan pembelajaran agama Islam, baik secara substantif maupun pendekatan pendidikan yang dipergunakan. Ditemukan juga keselarasan bahwa dimensi pendidikan moral selalu sama yaitu pengetahuan moral (konwledge), keterampilan moral (skill) dan sikap moral (attitude). Dengan dimensi tersebut dapat dikembangkan level of literacy untuk pendidikan moral dimulai dari literasi moral dasar, literasi moral menengah sampai literasi lanjutan yang disebut dengan literasi moral berbasis spiritual (moral-spiritual literacy).
Kata Kunci: Moral spiritual; pendidikan karakter; pendidikan agama Islam.
Full Text:
PDF 146-167References
Abd. Rochman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam; Paradigma Baru Pendidikan Hadhari Berbasis Integratif-Interkonektif, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011)
Ali Mudzofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2011)
Borba, Michele, (2001). Building Moral Intelligence, (Sam Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint, 2001)
David Kember, Doris Y.P. Leung and Carmel McNaught. (2008). A Workshop Activity to Demonstrate That Approaches to Learning are Influenced by The Teaching and Learning Environment. Dalam Active Learning in Higher Education (online), Vol. 9, 14 halaman. Tersedia pada: http://alh.sagepub.com/cgi/content/abstract/9/1/43.
Harlos, Karen P. (2000). Toward Spiritual Paedagogy; Meaning, Practice, and Application in Management Education. Dalam Journal of Management Education (online), Vol. 24/5/16 halaman. Tersedia: http://jme.sagepub.com/cgi/content/abstract/24/5/612 .
Jane Schmidt-Wilk. et. al. (2000). Higher Education for Higher Consciousness: Maharishi University of Management as a Model for Spirituality in Management Education. dalam Journal of Management Education. 2000; Vol. 24; (580). The online version of this article can be found at:http://jme.sagepub.com/cgi/content/abstract/24/5/580.
Kreber, Carolin. et al. (2007). “What Do You Mean By “Authenticâ€? A Comparative Review of the Literature On Conceptions of Authenticity in Teachingâ€. dalam Jurnal Adult Education Quarterly. Vol. 58 No. 1. (online service). Published by SAGE. USA.
Lines, Dennis. (2006). Spirituality in Counselling and Psychotherapy. London: SAGE Publications.
Niblet, Roy. (1978). Authority In Religious Education. Jurnal Theology. (Online), Vol. 81, 7 halaman. Tersedia: http.//tjx.sagepub.com/content/81/683/336. Citation, diunduh tanggal 18 Januari 2011.
Nirayanti, Rona. (2008). Hubungan Antara Kesadaran Beragama dengan Perkembangan Moral Remaja. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, tersedia pada http://eprints.umm.ac.id/2588/ diunduh tanggal 14 Juni 2011.
Nur Widayanti, (2006). Hubungan Antara Kesadaran Beragama dengan Prilaku Seksual Pranikah Pada Remaja. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, tersedia http://eprints.umm.ac.id/2570/ diunduh tanggal 14 Juni 2011.
Ma’arif, Syamsul. (2010). Selamatkan Pendidikan Dasar Kita. Semarang: Need’s Press.
Miller, John P. dkk. (2005). Holistic Learning and Spirituality Education; Breaking New Ground. New York: State University Of New York Press.
Muslihudin. (2010). Rekontruksi Metode Pembelajaran Untuk Pendidikan Agama Islam Yang Artikulatif di Sekolah Dasar. Cirebon: P3M IAIN Syekh Nurjati.
Osguthorpe, Richard D. (2008). On The Reason We Want Teachers of Good Disposition and Moral Character. Dalam Journal of Teacher Education (tersedia secara online), Vol. 59/4/ 12 halaman. Tersedia pada: http://jte.sagepub.com/cgi/content/abstract/59/4/288.
Pangestiti, Hesti Dwijayanti. (2006). Hubungan Antara Kesadaran Beragama dengan Penyesuaian Diri Remaja. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang tersedia pada http://eprints.umm.ac.id/2567/.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Lembarana Negara Republik Indonesia Nomor 4769.
Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Paraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Reigeluth, Charles M. (eds.) (1999). Instructional Design Theories and Model; A New Paradigm of Instructional Theory. Vol. II. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publisher.
Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Sherry, Patrick. (1974). “Learning How To Be Religious: The Work of Paul Holmer†Jurnal Theology. (Online), Vol. 77:81 halaman. Tersedia: http.//tjx.sagepub.com/content/77/644/81. Citation, diunduh tanggal 31 Januari 2011.
Shobahiya, Mahasri dkk. (2008). “Model Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam Melalui Inservice Training Desain Pembelajaranâ€, dalam Varia Pendidikan. Vol. 20, No. 1, Juni 2008. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sudrajat, Ajat. (t.t.). Pendidikan Agama dan Kesadaran Beragama. Prodi Ilmu Sejarah FISE UNY Yogyakarta, tersedia dalam http://staff.uny.ac.id/system/files /penelitian/.
Surat Keputusan Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran (CP) Pendidikan Anak usia Dini, Pendidikan Dasar, SMP dan SMA.
Surat Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Lemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.
Unesco. 2002. Learning To Be: A Holistic And Integrated Approach To Values Education For Human Development: Core Values And The Valuing Process For Developing Innovative Practices For Values Education Toward Internationa Understanding And A Culture Of Peace. Bangkok: UNESCO Asia and Pacific Regional Bureau for Education.
DOI: 10.24235/tarbawi.v8i1.14164
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF 146-167 - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Muslihudin Muslihudin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.