KONSEP NASKH DALAM TEORI HUKUM MAHMUD MUHAMMAD THAHA
(1) Prodi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
Tulisan ini berusaha menelusuri metode naskh dalam pemikiran hukum Islam Mahmud Muhammad Thaha, baik landasan konseptual yang ia bangun, maupun implikasinya terhadap permasalahan-permasalahan hukum. Dari hasil kajian yang telah dilakukan, ditemukan tiga karakteristik metode nasakh Thaha yaitu: Pertama, peralihan dari satu teks ke teks lain, di mana antara satu teks dengan teks lainnya tidak dalam satu ayat, atau bahkan berbeda surat. Kedua, peralihan dari satu teks ke teks lainnya, tapi masih dalam satu ayat. Thaha pernah menjelaskan, bahwa penyebutan atau pembagian makkiyah dan Madaniyah hanya menunjukkan keumumannya saja, sebab ada pula ayat-ayat Madaniyah yang memiliki kandungan semangat atau sifat Makkiyah dan begitu juga sebaliknya. Ketiga, Thaha terkadang dengan kedalaman ilmu tasawufnya, memiliki pandangan sendiri mengenai suatu pemasalahan yang di dalam Al-Qur’an tidak dinyatakan secara tegas mengenai hukum dari persoalan tersebut. Sebab memang Thaha biasanya menggunakan pandangannya ini dalam persoalan-persoalan yang bersifat “keduniaanâ€, misalnya pendapat dan pandangannya mengenai masalah keadilan ekonomi, politik dan lain-lainÂ
This article attempts to explore the method of naskh in Mahmud Muhammad Thaha’s Islamic legal thought, both its conceptual foundation he built, and the implications for legal issues. From the studies that have been conducted, it is found that there are three characteristics of nasakh method according to Thaha, namely: firstly, the transition from one text to another, where the text and the other is not in one paragraph, or even a different letter. Secondly, the transition from one text to another, but still in one paragraph. Thaha once explained, that the mention or division between Meccan surah and Madaniyah only showed generalization only, because there are also passages in Madaniyah which contains the spirit or nature of Meccan surah and vice versa. Thirdly, Thaha sometimes with a depth in a mystical science, has his own view about a problem that the Qur'an does not explicitly stated in the law on the issue. Thaha usually use these views in matters that are "mundane" such as his opinions and views on issues of economic justice, political and others.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Effendi, Agus, “Kontroversi Seputar Naskhâ€, dalam May Rachmawati dan Yudhei R Haryono (Ed). Al-Qur’an, Buku yang Menyesatkan dan Buku yang Mencerahkan, Jakarta: Gugus Press, 2002.
Esposito, John L. dan John O. Voll. Demokrasi di Negara-Negara Muslim, terj.Rahmani Astuti, Bandung: Mizan, 1999.
Fanani, Ahmad Fuad. Islam Mazhab Kritis, Mengagas Keberagamaan Liberatif. Jakarta: Kompas, 2003.
Fairuzzabadiy, Al-Qamus al-Muthith, jilid I, cet. II, Mesir: Al-Halaby, 1962,
Fauzan, Shalih bin Fauzan bin Abdullah, Min Fiqh al-Mu’ÄmalÄt. Iskandariah: Daarul Basyirah, 2003.
Hallaq, Wael B, A History of Islamic Legal Theories: An Introduction to Sunni Ushul al-Fiqh Cambridge: Cambridge University Press, 1997.
Hanafi, Hassan, Dirasat Islamiyyah. Kairo: Maktabah al-Anglo al-Mishriyyah,1981.
Islahi, Abdul Azim, Economic Concepts of Ibnu Taimiyah. London: The Islamic Foundation, 1988.
Jabiri, Muhammed ‘Abid, Kritik Pemikiran Islam, Wacana Baru Filsafat Islam terj. Burhan, Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2003.
Jaib, Sa’di Abu. Al-QÄmÅ«s Al-Fiqhiyyah Lughatan wa Istilahan. Damaskus: DÄrul Fikr, 1998.
Jasshas, Imam Abi Bakar Ahmad al-Razi, Ahkam al-Quran. Jilid I. Beirut: DÄrul Fikr, 1993.
Naim, Abdullahi Ahmed, Toward an Islamic Reformation. Civil Liberties, Human Right, and International Law, New York: Syracuse University Press, 1996.
Najib, Agus Moh, “Kecenderungan ‘Irfani dalam Hukum Islam, Pemikiran Mahmud Muhammad Thahaâ€, dalam Amin Abdullah (ed). Antologi Study Islam, Teori dan Metodologi. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2000.
Naqvi, Syed Nawab Haider, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, terj. Saiful Anam, Yogyakarta:Pustakan Pelajar, 2003.
Qattan, Mana’ Khalil,Mabahisu fi ‘Ulumi al-Qur’an. Cet. III. Riyadh:Mansurat al-‘Asri al-Hadis, tt.
Qaisiy, Abi Muhammad Makki bin Abi Thalib, Al-Īá¸Äḥ al-NÄsikh al-Qur’an wa ManskhÅ«hu, Riyad: Idaratus Tsafaqah wa Nasr, 1990.
Rahman, Fazlur, Islam and Modernity, Chichago: The University of
Chicago Press, 1985.
Shihab, Quraish, Membumikan al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan, 2007.
Shihab, Quraish. Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian dalam Al-Qur’an, Vol.1, Cet.IX, Jakarta: Lentera Hati, 2007.
Syahrur, Muhammad, Prinsip dan Dasar Hermeneutika Hukum Islam Kontemporer, terj. Sahiron Syamsuddin, Yogyakarta: Elsaq Press, 2004.
Thaha, Mahmud Muhammad, The Second Massage of Islam, trans. Abdullah Ahmed An-Nai’m, New York: Syracuse University Press, 1996.
Yafei, Ali, Mengenal NÄsikh dan MansÅ«kh dalam Al-Qur’an, dalam Sukardi (ed). Belajar Mudah Ulumul Qur’an, Jakarta, Penerbit Lentera, 2002.
Zaid, Mustafa, Al-Naskh fi al-Qur’an al-Karim, jilid 2, Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, 1963.
Zaid, Nasr Hamid, Mafhūm al-Nash, Dirasah fi Ulum al-Qur’an, Beirut: Markazu Tsaqafi al-Arabi, 2000.
Zanabi, Muhammad Husein al-Zein, At Tafsir wa Al-Mufassirun, ttp: tnp, 1976.
Zarqani, Muhammad Abdul Adzim. ManÄhil al-‘IrfÄn fi ‘Ulumi al-Qur’an, Beirut Dar al-Kitab al-Arabi, 1996.
Zarkasyi, Al-Burhan fi ‘Ulumi al-Qur’an, jilid III,cet. I, Mesir:Al-Halaby, 1957.
DOI: 10.24235/mahkamah.v1i2.421
Article Metrics
Abstract view : 794 timesPDF - 180 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.