FENOMENA CHILDFREE PADA PASANGAN MUDA DI DAERAH KOTA CIREBON DITINJAU BERDASARKAN HUKUM KELUARGA ISLAM
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(3) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
The childfree phenomenon has emerged on a global scale. The childfree phenomenon itself has existed since the 1500s in several countries such as France, England and the Netherlands. However, the term childfree appeared in Indonesia beginning with a statement by a public figure on his social media account, who declared himself an adherent of the childfree principle (married without having children). And along with the times, the human mindset also developed. Having children is not an obligation, rather a life choice and mutual agreement between husband and wife. This phenomenon is not only contrary to the noble values of the nation's culture, it becomes a little confusing when it occurs within the body of Muslims, bearing in mind that from a young age Muslims have been instilled with the understanding that marriage is a way to perfect religion and one of the missions marriage is to have godly offspring. This study aims to answer the questions that form the formulation of the problem: "What is the understanding/response of young couples in the city of Cirebon to the childfree phenomenon and what is the review of Islamic family law towards the childfree phenomenon?". This study uses qualitative research, data collected by means of interviews (interviews) observation, documentation and then analyzed by descriptive analysis method. The results of this study: Young couples in the city of Cirebon do not agree with the implementation of voluntary childfree because it is not appropriate both in terms of culture and religion in Indonesia, especially Islam. Because one of the goals of marriage in Islamic law is to protect offspring. However, some young couples in the city of Cirebon implement temporarily childfree which does not conflict with the noble culture and religion in Indonesia. Because temporarily childfree only aims to delay, not unfairly, having children in marriage. In Islamic law, this is permissible because it has the same goal as Tandzim al-Nasl, namely to prosper the life of the nation and religion, so that good generations are created for the future. Therefore, this is not against Islamic family law because the intention is to produce a good generation.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Buku
AB, Soemanto. Sosiologi Keluarga. Universitas Terbuka : Tangerang Selatan, 2014.
Abdullah, Abdul Gani. Pengantar Kompilasi Hukum Islam Dalam Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Gema Insani Press, 1994.
Abdussamad, Zuchri,. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir Media Press, 2021.
Abu, Bakar Ustman bin Muhammad Syatha. I’anatut Thalibin Juz 4, in I’anatut Thalibin. Beirut: Darul Fikr, 2019.
Ahmadi, Rulam,. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
Al-Jauhari, Muhammad dan Muhammad Abdul Hakim Khayyal. Membangun Keluarga Qur’ani: Panduan Untuk Wanita Muslimah. Jakarta: Amzah, 2005.
Arfa, Faisar Ananda dan Watni Marpaung. Metodologi Penelitian Hukum Islam. Jakarta : Prenadamedia Group, 2018.
Arikunto, Suharsimi. Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara, 2006.
Azhim, Syakir Abdul. Membimbing Anak Trampil Berbahasa. Jakarta: Gema Insani, 2002.
Bakkar, Abdul Karim. 75 Langkah Cemerlang Melahirkan Anak Unggul. Jakarta: Robbani Press, 2005.
Bakker, Anton. Metode-Metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Perkembangan Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Ghozali, Abdul Rahman. Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.
Hakim, Rahmat,. Hukum Perkawinan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, 2000.
Harahap, M. Yahya. Hukum Perkawinan Nasional. Medan: CV. Zahir Trading Co, 1975.
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu, 2020.
Husein Muhammad, Fiqih Perempuan: Reflek Sikiat Atas Wacana Agama dan Gender. Yogyakarta : LkiS, 2001.
Isma’il, Ibnu. Islam Tradisi: Studi Komparatif Budaya Jawa Dengan Tradisi Islam. Kediri: Tetes Publishing, 2011.
Jauhari, Imam,. Advokasi Hak-hak Anak di Tinjau dari Hukum Islam dan Peraturan Perundang-undangan. Medan : Pustaka Bangsa, 2008
Mulyadi, Lilik SH, MH. Pengadilan Anak Indonesia (Teori, Praktik dan Permasalahannya). Bandung : Mandar Maju, 2005.
Priyanti, Sari dan Agustin Dwi Syalfina. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Surakarta: CV Kekata Group, 2017.
Prodjodikoro, Wirjono. Hukum Perkawinandi Indonesia, Sumur. Bandung : 1984.
Qaradhawi, Yusuf. Al-Halal wa Al-Haram fii al-Islam, 22 ed. Kairo: Maktabah Wahbah, 1997.
Soemiyati, Hukum perkawinan islam dan UU perkawinan, Liberty. Yogyakarta : 1986.
Strauss, Anslem dan J Corbin. Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Subekti. Pokok – Pokok Hukum Perdata. Bandung : PT. Intermasa 1992.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2008.
Suryabrata, Sumadi. Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995.
Syaltut, Mahmud. Al-Fatawa : Dirasah al-Musykilaat al-Muslim al-Mu’ashir fii Hayatih alYaumiyah wa al-’Amah, 12 ed. Kairo: Dar al-Syuruq, 2001
Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.
Syekh, Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam, Surabaya: Bina Ilmu, 1993.
Ulfatmi. Keluarga Sakinah dalam Perspektif Islam. Jakarta:Kementerian Agama RI, 2011.
Zainuddin, Ali. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Sinar Grafika, 2018.
Skripsi dan Tesis
Ghea, Teresa. “Motif dan Generativitas Individu Voluntary Childlessnessâ€, Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (2014).
Novalinda, Rahmayanti. “Childfree sebagai Pilihan Hidup Perempuan Berkeluarga di Kabupaten Sidoarjoâ€. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. (2022).
Rizka Nurchasanah, “Penggunaan Kontrasepsi Bagi Pasangan Suami Istri yang Sah Ditinjau Dari Perspektif Hukum Islamâ€, Skripsi Surakarta Universitas Sebelas Maret, (2005).
Sandra, Milenia Marfia. “Trend Childfree Sebagai Pilihan Hidup Masyarakat Kontemporer Ditinjau Dari Perspektif Pilihan Rasional (Analisis Pada Media Sosial Facebook Grup Childfree Indonesia)â€. Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya (2022).
Mardhiyah. “Pengaruh Keikutsertaan Keluarga Berencana terhadap Peningkatan Pendidikan Anak di Kelurahan Pulau Kijangâ€. Tesis Universitas Islam Negeri Suska Riau (2012).
Jurnal
Hanandita, Tiara. “Konstruksi Masyarakat Tentang Hidup Tanpa Anak Setelah Menikahâ€. Jurnal Analisa Sosiologi : Vol. 11, No. 1. (2022).
Handayany, Gemy Nastity. “Kontrasepsi Dalam Kajian Islamâ€, Al-Fikr, Vol. 17, No. 1, (2013).
Joyce C, Abma and Gladys M. Martinez. “Childlessness among Older Women in the USâ€. Journal of Marriage and Family. (2006).
Khotimah, Abdul Hadi Husnul dan Sadari. "Childfree Dan Childless Ditinjau Dalam Ilmu Fiqih Dan Perspektif Pendidikan Islam". JOEL (Journal of Educational and Language Research. (2020).
Khusni, Moh Faishol. “Fase Perkembangan Anak dan Pola Pembinaannya dalam Perspektif Islamâ€. Martabat : Jurnal Perempuan dan Anak, Vol. 2, No. 2, (2018).
Muawwanah. “Pendewasaan Usia Perkawinan Perspektif Maqasid Syariahâ€, Maqasid: Jurnal Studi Hukum Islam, Vol. 7, No. 2, (2018).
Nizar, Anshori Akmal Muchamad Coirun dan Rozihan. “Rumah Tangga Tkw dan Tujuan Perkawinan dalam Kompilasi Hukum Islamâ€. Prosiding Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula, (2021).
Susan, R Hoffman and Ronald F. Levant. “A Comparison of Childfree and Child Anticipated Married Couplesâ€, Family Relations, Vol. 34, No. 2, (1985).
Uyuni, Yuyun, Rohmatul. “Konsep Pola Asuh Orang Tua Dalam Perspektif Islam Terhadap Tumbuh Kembang Anak Dalam Keluargaâ€. Jurnal As-Sibyan, Vol. 4, No. 1, (2019).
Zamzam Mustofa, Nafiah, dan Dyna Prasetya Septianingrum, “Hukum Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Perspektif Agama Islamâ€. MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1, No. 2, (2020).
Undang-Undang dan Peraturan Lainnya
Perda No 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Cirebon 2018-2023.
Internet
https://www.nu.or.id/risalah-redaksi/childfree-tren-populasi-dunia-dan-beragam-tantangannya-8tSrk, diakses pada tanggal 1 Oktober 2022 Pukul 14:25
https://youtu.be/rwd5i9XXEKM, diakses pada tanggal 12 Juli 2022 pukul 09:40.
https://www.parapuan.co/read/532849990/mengenal-istilah-childfree-keputusan-untuk-tidak-memiliki-anak-karena-pilihan, diakses pada tanggal 23 Oktober 2022 pukul 22:35
https://mubadalah.id/childfree-dan-ulama-memilihmenjomblo-sampai-mati, diakses pada tanggal 25 Oktober 2022 pukul 19:25
https://web.archive.org/web/20201211015631/https://time.com/5492622/stephanie-zacharekchildless-life/, diakses pada tanggal 5 Januari 2023 pukul 13:09
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfDEwbgNolxPznzIOpXVcil9d8hUwSSDbHuGm1xVc1a2yZLLw/viewform formulir tanggapan pasangan muda kota Cirebon terhadap fenomena Childfree
DOI: 10.24235/mahkamah.v8i1.13301
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.