MULTIKULTURALISME DAN KURIKULUM PAI DALAM PERSPEKTIF GUS DUR
(1) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak
Bhineka Tunggal Ika, yang diterjemahkan menjadi “berbeda-beda tetapi tetap satuâ€, adalah semboyan negara Indonesia yang bertujuan untuk menghormati keragaman suku, budaya, agama, dan adat istiadat warga negaranya. Gus Dur kemudian berkeyakinan bahwa gagasan pendidikan Islam harus digunakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip multikultural sehingga manusia dapat saling menghormati dan berinteraksi dengan baik, baik dalam lingkungan pendidikan maupun kehidupan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang multikulturalisme dan kurikulum Pendidikan Agama Islam dalam perspektif Gus Dur secara komprehensif. Jenis penelitian menggunakan kepustakaan dan metodenya deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan multikultural Gus Dur memiliki dua aspek yaitu aspek keberagaman serta aspek demokrasi dan HAM. Sementara itu, kurikulum Pendidikan Agama Islam harus mengikuti perkembangan zaman dan metode yang digunakan harus demokratis serta mendorong komunikasi antara peserta didik dan pendidik.
Kata kunci: Multikultural, Kurikulum, Pendidikan Islam, Gus Dur
Â
Â
Abstract
Bhineka Tunggal Ika, which is translated into “unity in diversityâ€, is the motto of the Indonesian state which aims to respect the diversity of ethnicity, culture, religion, and customs of its citizens. Gus Dur then believed that the idea of Islamic education must be used by promoting multicultural principles so humans can respect each other and interact properly, both in the educational environment and in social life. This study aimed to comprehensively find out about multiculturalism and the Islamic Religious Education curriculum in Gus Dur's perspective. This type of research used a library study and the method was descriptive analysis. The results of this study indicate that Gus Dur’s multicultural education has two aspects, namely aspects of diversity and aspects of democracy and human rights. Meanwhile, the Islamic Religious Education curriculum must keep up with the era development and the methods used must be democratic and encourage communication between students and educators.
Keywords: Multicultural, Curriculum, Islamic Education, Gus Dur
Full Text:
PDFReferences
Arif, Z. (2014). Konsep dan pengembangan kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Asiyah, U. (2013). Wacana agama dan kemanusiaan. Education and Islamic Sciencies, 5 (2), 207.
Burhani, Y., Jinan, G. Y., Saepulloh, M. I., & Islam, R. C. (2020). Pendidikan multikulturalisme Gus Dur. Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 5(2), 237-250.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang RI no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kurikulum berbasis kompetensi, mata pelajaran pendidikan agama Islam untuk sekolah menengah umum. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Setiawan, E. (2017). Pemikiran Abdurrahman Wahid tentang prinsip pendidikan Islam multikultural berwawasan keindonesiaan. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1-14.
Hariyani, Y. (2018). Nilai-nilai pendidikan multikultural dalam Islam nusantara. AL-IBRAH, 3(2), 21-38.
Humaedi. (2016). Pemikiran Gus Dur dalam buku Islam kosmopolitan dan pendidikan Demokrasi. Adz-Zikr Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 6.
Ibrahim, R. (2015). Pendidikan multikultural: Pengertian, prinsip, dan relevansinya dengan tujuan pendidikan Islam. Jurnal ADDIN: Media Dialetika Ilmu Islam, 7 (1).
Miskan & Gafur, A. (2022). Gus Dur multikulturalisme & pendidikan Islam. Sleman: Zahir publishing.
Mulyadi. (2019). Pemikiran Gus Dur tentang pendidikan Islam multikultural. Fikroh Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Islam, 12 (2). https://jurnal.stai-alazharmenganti.ac.id/index.php/fikroh/article/view/51/48
Musthofa, I. (2015). Pendidikan multikultural dalam perspektif Gus Dur (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Setiawan, E. (2017). Pemikiran Abdurrahman Wahid tentang konsep pendidikan Islam: multikulturalisme berwawasan keislaman. Jurnal Edukasi Islamika, 2 (1), 1-14.
Wahid, A. (1999). Prisma pendidikan Gus Dur. Yogyakarta: LkiS.
Wahid, A. (1989). Islam Indonesia menatap masa depan. Jakarta: P3M.
DOI: 10.24235/ath.v32i2.11787
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.