PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS BUDAYA LOKAL NGASEUP PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 MAJA
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(3) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengasah kemampuan siswa dalam menganalisis, mengkritisi dan mengaitkan konsep yang dipelajari di sekolah dengan kebudayaan lokal yang berkembang di masyarakat agar siswa memperoleh pemahaman mendalam terhadap konsep yang dipelajarinya. Tujuan penelitian ini mengkaji 1) aktivitas belajar siswa, 2) peningkatan keterampilan berpikir kritis (KBK) siswa, dan 3) respon siswa terhadap penerapan pembelajaran berbasis sains budaya lokal ngaseup. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai Mei 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Maja. Sampel terdiri dari 30 siswa kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan 30 siswa kelas XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan angket. Data dianalisis dengan menggunakan software SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukan 1) aktivitas belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol; 2) KBK siswa kelas eksperimen dan kontrol meningkat, rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,56 dan rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,47. Hasil uji statistik mnghasilkan sig. 0,001 < 0,05, artinya Ho ditolak dan Ha diterima; 3) respon siswa terhadap pembelajaran berbasis sains budaya lokal ngaseup termasuk dalam kriteria sangat kuat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu 1) terdapat perbedaan peningkatan KBK siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol, 2) aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen jauh lebih baik dari kelas kontrol, 3) siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran berbasis sains budaya lokal ngaseup.
Â
Kata kunci : Sains Budaya Lokal, Ngaseup, Keterampilan Berpikir Kritis.
Full Text:
PDFReferences
Apriani, Evi. (28 Januari 2011). Penerapan Budaya Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dalam http://eviapriana.blogspot.com/2011/01/pembelajaran- [diakses 20 mei 2016]
Arnyana, Ida Bagus Putu, I. Wayan Suastra, and I. Made Sugiarta. 2013 "Model Pembelajaran Mipa Berbasis Budaya Lokal Untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Dan Karakter Bangsa Siswa SMP." Prosiding Seminar Nasional MIPA. Vol. 3. No. 1. 2013.
Arsana, Made, Marhaeni, A.A.I.N., Suastra, I, Wayan. 2013. Implementasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Media Lingkungan Sekitar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA. e- Journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 3 (1), Hlm. 1- 10.
Asmani, Jamal M. 2012. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Jogjakarta: Diva Press.
Azizahwati dan Ruhijan M.Yasin. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Pengetahuan Tempatan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. The Faculty of Education Riau University, The Faculty of Education National Malay University.
Baker, D. & P.C. Taylor. (1995). “The Effect of Culture on the Learning of Science in Non-Western Countries: The Result of an Integrated Research Review†dalam International Journal of Science Education, 17(6), hlm.695-704.
Cobern, W.W. & G.S. Aikenhead. (1996). “Cultural Aspects of Learning Scienceâ€. Working paper. Available also at: http://www.wmich.edu/slcsp/121.htm/ [diakses 12 Juni 2016].
Eyford, H., “Relevant Education: The Cultural Dimensionsâ€, dalam Papua New GuineaJournal of Education, hal. 9-19.
Facione, PA, Sánchez, (Giancarlo) CA, Facione, NC & Gainen, J., (2011). The disposition toward critical thinking. Journal of General Education. Volume 44, Number(1). 1-25.
Hardoyono, Fajar. 2007. Tinjauan Aspek Budaya pada Pembelajaran IPA, Pentingnya Pengembangan Kurikulum IPA Berbasis Kebudayaan Lokal. Purwokerto: STAIN Purwekerto
Jegede, O.J. & P.A. Okebukola. (1989). “Influence of Socio-Cultural Factor on Secondary Students’ Attitude toward Science†dalam Research in Science Education, 19, hlm.155-164.
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2013. Taksonomi Berpikir. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Palmer, D. H. 2009. Student Interest Generated During an Inquiry Skills Lesson. Journal of Research in Science Teaching, 46(2): 147-165.
Saliman. 2007. Penerapan Pembelajaran Berbasis Budaya Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pada Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran. UNY.
Sanjaya, 2013. Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktek Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Suastra, I Wayan. 2005. Merekonstruksi Sains Asli (Indigenous Science ) Dalam Upaya Mengembangkan Pendidikan Sains Berbasis Budaya Lokal Di Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja.
Suastra, I Wayan, 2011. Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal Untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di SMP. Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Jilid 43, Nomor 2, April 2010, hlm. 8-16
Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Wahyuningsih, Vida. 2014. â€Pembelajaran Berbasis Sains Budaya Lokal Obat Tradisional pada Konsep Plantae untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sumber†(skripsi). IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Widiastuti, Siwi. 2012. Pembelajaran Proyek Berbasis Budaya Lokal untuk Menstimulasi Kecerdasan Majemuk Anak Usia Dini. KB DAN TK Laboratori Pedagogia FIP UNY.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Zafri. 2008. Berpikir Kritis Pembelajaran Sejarah.¬¬ http://jurnal diakronikafisunp.blogspot.co.id/berpikir-kritis-pembelajaran-sejarah.html [Diakses, 20 Mei 2016]
DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i1.961
Article Metrics
Abstract view : 1837 timesPDF - 886 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Stat Counter (Link)