ANALISIS PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM PEMANFAATAN TUMBUHAN MANGROVE SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF UNTUK MENGHADAPI KETAHANAN PANGAN
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Salah satu potensi sumber daya alam yang terdapat di lingkungan perairan pantai adalah tumbuhan mangrove. Masyarakat umum belum begitu mengetahui akan potensi hutan mangrove terutama sebagai penghasil cadangan pangan untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Masyarakat Desa Ambulu kecamatan Losari Kabupaten Cirebon selama ini belum optimal memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai bahan pangan alternatif. Tujuan Penelitian ini mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat pesisir Desa Ambulu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon dalam memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai pangan alternatif untuk menghadapi ketahanan pangan, mengetahui kandungan gizi dari tumbuhan mangrove sabagai pangan alternatif untuk menghadapi ketahanan pangan, mengetahui fokus pemberdayaan yang diharapkan oleh masyarakat pesisir Desa Ambulu dalam memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai pangan alternatif. Penelitiaan merupakan studi kasus dengan desain studi lapangan (Field research). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi teknik interview/ wawancara, teknik dokumentasi, serta teknik observasi. teknik analisis deskriptif yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu; reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di desa Ambulu, pada umumnya menganggap bahwa hutan  mangrove mempunyai banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Keberadaan tumbuhan mangrove di desa ambulu dapat berperan untuk mencegah terjadinya abrasi pantai, tempat berkembang biak ikan, udang dan kepiting (Nursery ground), selain itu dapat dimanfaatkan juga untuk kayu bakar, bahan bangunan dan tumbuhan seperti bakau dan avicennia dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan. Masyarakat desa ambulu yang memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai bahan pangan sekitar 5%. Partisipasi masyarakat desa Ambulu dalam pengelolaan kawasan mangrove cukup baik, terdapat kelompok pengawas mangrove (Pokwasma) yang sudah terlatih. Masyarakat dan pokwasma berperan serta aktif dalam menanam, merawat, menjaga kelestarian hutan mangrove di desa Ambulu. Kandungan gizi tumbuhan mangrove antara lain mengandung karbohidrat yang tinggi, lemak, protein dan kadar air sehingga dapat dijadikan pangan alternatif. Diperlukan suatu pemberdayaan berbasis masyarakat melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan keterampilan dan pendampingan kepada masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai pangan alternatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan untuk menjaga, memelihara dan melestarikan tumbuhan mangrove.
Â
Kata Kunci : Tumbuhan Mangrove, Pangan Alternatif, Ketahanan pangan
Full Text:
PDFReferences
Ayunita Dian dan Trisnani Dwi H. 2012. Analisis persepsi dan partisipasi Masyarakat pesisir pada pengelolaan KKLD Ujung Negoro Kab. Batang. Jurnal SEPA : Vol. 9 No.1 September 2012 : 117 – 124 ISSN : 1829-9946
Badan Pusat Statistik Kab Cirebon. 2010. Kab. Cirebon dalam Angka. Cirebon Regency in figure 2011. Katalog BPS : 1403.3209
Bengen. 2002. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Sipnosis. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Dahuri, HR, J.Rais, S.P Ginting, dan M. J. Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta
Dahuri. 2003. Keanekaragaman Hayati: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dinas Perikanan dan Kelautan kab. Cirebon. 2011. Laporan tahunan DISLAKAN tahun 2011.
Kusmana, C. 2003. Manajemen Hutan Mangrove di Indonesia. Laboratorium Ekologi Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor : Bogor.
Mardijono. 2008. Persepsi dan Partisipasi nelayan terhadap Pengelolaan kawasan konsservasi Laut Kota Batam. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Prihandoko, Amri Jahi, Darwis S. Gani, dkk. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nelayan Artisanal dalam Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di pantai utara Provinsi Jawa Barat. Jurnal Makara Sosial Humaniora Vol 15, No. 2. Desember 2011: 117-126
Santoso, N. 2000. Pola Pengawasan Ekosistem Mangrove. Makalah Disampaikan pada Lokakarya Nasional. Pengembangan Sistem Pengawasan Ekosistem Laut Tahun 2000 : Jakarta.
DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.487
Article Metrics
Abstract view : 1605 timesPDF - 3736 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Stat Counter (Link)