FORMULASI COOKIES FOODBAR BERGIZI TINGGI BERBAHAN TEPUNG DAUN KELOR DAN SPIRULINA PANGAT DARURAT KORBAN BENCANA ALAM SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA PANGAN
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Karena lokasinya di lempeng pertemeuan dua benua, Indonesia sangat rentan terhadap bencana. Dalam menangani korban bencana, dampak bencana harus menjadi fokus utama, terutama dalam hal makanan darurat untuk korban bencana. Cookies, sebagai makanan darurat, mudah disediakan. Menurut penelitian, membuat cookies foodbar dengan kelor dan spirulina dapat menjadi alternatif untuk membuat formulasi makanan dalam situasi darurat. Kelor mengandung 539 senyawa yang dikenal dalam pengobatan tradisional afrika dan india, dan telah digunakan untuk mencegah lebih dari 300 penyakit dalam pengobatan tradisional. Di antara 50 dan 70 persen spirulina terdiri dari protein, serta zat besi, karbohidrat, lemak, dan mineral esensial lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formulasi, daya terima panelis, kadar gizi, dan kadar antioksidan dari cookies foodbar yang terbuat dari tepung daun kelor dan spirulina. Formulasi terbaik dengan konsentrasi tepung 25% adalah formulasi produk E yang mengandung spirulina, dengan nilai rata-rata 3,53 untuk warna, rasa, aroma, dan tekstur, dan formulasi terbaik dengan konsentrasi tepung 25% adalah formulasi yang mengandung kelor 10:90. Dari hasil penelitian ini digunakan untuk pengembangan bahan ajar kimia pangan
Full Text:
PDFReferences
Alkham, F. F. (2014). Uji Kadar Protein dan Organoleptik Biskuit Tepung Terigu dan Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) Dengan Penmbahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus). Jurnal Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Ambar, Dewi Pratiwi, et al. 2014. Formulasi Sosis Analog Sumber Protein Berbasis Tempe Dan Jamur Tiram Sebagai Pangan Fungsional Kaya Serat Pangan Jurnal Gizi dan Pangan, 9(1): 65—72.
Aminah, Syarifah, et. al. 2015. Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan. 5(2).
Asmoro, L.C. 2012. Karakteristik Organoleptik Biskuit Dengan Penambahan Tepung Ikan Teri Nasi (Stolephorus spp.). Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
Astawan, M. 2011. Pangan Fungsional untuk Kesehatan yang Optimal. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Augustyn, Gelora Selena, et. al. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Karakteristik Organoleptik Dan Kimia Biskuit Mocaf (Modified Cassava Flour). Jurnal Teknologi Pertanian. 6(2): 52-58.
Badan Ketahanan Pangan, Kementrian Pertanian. (2013). Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi. Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 1992. SNI No 01-28731992 tentang Biskuit. Jakarta: BSN.
BBC. 2018. Gempa tsunami Palu Donggala: Korban meninggal bertambah, kini mencapai 1.424 https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-45742435 [Diakses tanggal 5 Oktober 2018].
Borowitzka, M.A. 1994. Products from Algae. In S. M. Phang, L. Y. Kun, M. A. Borowitzka, and B. A. Whitton eds. In. Proc. 1st Asia--â€Pacific Conference on Algal Biotechnology. Kuala Lumpur, Malaysia. University of Malaya.
Christiana, R., Kristopo, H., & Limantara, L. (2010). Photodegradation and antioxidant activity of chlorophyll a from spirulina (Spirulina sp.) powder. Indonesian Journal of Chemistry, 8(2), 236-241.
Hasan, Chandra. 2016. Kajian Penyebab Dan Mekanisme Bencan Banjir Di Manado Sulawesi Utara. Jurnal Riset Kebencanaan Indonesia. 2(1).
Lies, Suprapti. 2003. Teknologi Pengolahan Pangan. Yogyakarta : Kanisius
Liputan6. 2018. Korban Meninggal Gempa Lombok Terus Bertambah, Kini Jadi 564 Orang https://www.liputan6.com/news/read/3656228/korban-meninggal-gempa-lombok-terus- bertambah-kini-jadi-564-orang.
Mervina, Kusharto, M Clara, dan Marliyanti, Anna Sri. 2012. Formulasi Biskuit Dengan Tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dan Isolat Protein Kedelai (Glycine max) Sebagai Makanan Potensial Untuk Anak Balita Gizi Kurang. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol. XXII No 1 Th 2012.
Muhiddin, N. H., Juli, N., & Aryantha, I. N. P. (2001). Peningkatan kandungan protein kulit umbi ubi kayu melalui proses fermentasi. JMS, 6(1), 1-12.
Mulyanto, A. (2008). Pengembangan Model SIG untuk Menentukan Rute Evakuasi Bencana Banjir (studi kasus: kec. Semarang barat, kota Semarang) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Sada, N. A., Rahman, N., & Supriadi, S. (2014). Analisis Kadar Mineral Natrium dan Kalium Pada Daging Buah Nanas (Ananas comosus (L) Merr) di Kota Palu. Jurnal Akademika Kimia, 3(2), 93-97.
Sari, Y. K., & Adi, A. C. (2018). Daya terima, kadar protein dan zat besi cookies subtitusi tepung daun kelor dan tepung kecambah kedelai. Media Gizi Indonesia, 12(1), 27-33.
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Sugiharto, E., & Ayustaningwarno, F. (2014). Kandungan Zat Gizi dan Tingkat Kesukaan Roti Manis Substitusi Tepung Spirulina Sebagai Alternatif Makanan Tambahan Anak Gizi Kurang (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Toripah, S. S. (2014). 4. Aktivitas antioksidan dan kandungan total fenolik ekstrak daun kelor (Moringa oleifera LAM). PHARMACON, 3(4).
Yudiati, E., Sejati, S., Sunarsih, S., & Agustian, R. (2011). Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Metanol dan Pigmen Kasar Spirulina sp. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 16(4), 187-192.
Yulianti, R. (2008). Pembuatan Minuman Jeli Daun Kelor (Moringa Oleifera Lamk) sebagai Sumber Vitamin C dan ß-Karoten. [Skripsi]. Fakultas Pertanian: Institut Pertanian Bogor
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Research and Practice of Educational Chemistry
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.