MEDIA SOSIAL DAN BUDAYA SELEBRITI MILENIAL DI INSTAGRAM

Salman Naning(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjabarkan nilai-nilai pesan yang ditampilkan oleh entitas dalam media sosial. Media sosial merupakan representasi simulasi sosial yang terjadi karena adanya relasi dari berbagai tanda maupun kode acak, yang tidak memiliki relasional jelas secara nyata, diciptakan melalui kegiatan produksi melalui tanda-tanda abstrak dan semu. Di media sosial, orang tidak mampu mengenali yang asli atau nyata dan yang bukan asli alias palsu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakatn metode etnografi virtual. Berdasarkan dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kehadiran media sosial mampu membuat para penggunanya memproduksi pesan-pesan kepada khalayak. Pesan-pesan diproduksi sesuai dengan selera dan kemauan para pengguna Instagram tersebut. Banyak faktor yang mendorong pengguna Instagram memproduksi pesan di media sosial, misalnya sebagai bentuk representasi keberadaannya agar diakui oleh pengguna lainnya. Untuk itu, pengguna Instagram memrpoduksi nilai tanda melebihi dari realitas sebenarnya (hiperealitas). Nilai-nilai yang terkandung pada pesan yang disajikan pun memiliki maksud dan tujuan tersendiri, seperti: nilai-nilai hedonis, yaitu nilai-nilai yang mencerminkan kemewahan. Kemewahan yang ditampilkan sudah menjadi ideologi pengguna Instagram. Mereka seperti tidak bisa diakui kelompok dan lingkungannya ketika mereka tidak mampu menunjukkan kemewahan pada akun Instagram miliknya.

Keywords


Etnografi Virtual, Budaya Selebriti, Sosial Media

Full Text:

PDF

References


Barker, Chris. 2011. Cultural Studies : Teori Dan Praktik. Penerjemah. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.

Baudrillard, Jean. 1994. Simulacra and Simulation. Michigan: University of Michigan Press.

Baym, Nancy K. 1998. “The Emergence of On-Line Community.†In Cybersociety 2.0: Revisiting Computer-Mediated Communication and Community, 35–68. Sage Publications, Inc. https://doi.org/https://doi.org/10.4135/9781452243689.n2.

Berger, Arthur Asa. 2010. Pengantar Semiotika Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Blossom, John. 2009. Surviving and Thriving as Social Media Changes Our Work, Our Lives, and Our Future. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.

Denzin, Norman K, and Yvonna Lincoln. 2011. “Disciplining the Practice of Qualitative Research.†In The SAGE Handbook of Qualitative Research.

Liliweri, Alo. 2016. Konfigurasi Dasar Teori-Teori Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Nusa Media.

Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antarbudaya Di Era Budaya Siber. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

———. 2017. Etnografi Virtual Riset Komunikasi, Budaya, Dan Sosioteknologi Di Internet. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Neuman, W. Lawrence. 2006. Social Research Methods: Gualitative and Quantitative Approaches. 6th ed: in. Boston: Pearson Education, Inc.

Patton, Michael Quinn. 2002. “Qualitative Research and Evaluation Methods. Thousand Oaks.†Cal.: Sage Publications.

Ronda, Andi Mirza. 2018. Tafsir Kontemporer Ilmu Komunikasi - Google Books. Jakarta: Indigo Media.




DOI: 10.24235/orasi.v13i1.9502

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Orasi indexed by:

   

Crossref Orasi 


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
 
 
 
Â