ANALISIS ISTINBATHUL AHKAM TERHADAP FATWA MUI TENTANG PENYELENGGARAAN SHALAT JUM’AT DAN JAMAAH UNTUK MENCEGAH PENULARAN WABAH COVID 19
(1) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
(2) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
(3) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
(4) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa Nomor no 31 tahun 2020 Teantang Penyelenggaraan Shalat Jumat dan Jamaah Untuk mencegah Penularan Wabah Covid 19. Secara umum MUI sudah menyusun Pedoman Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: U596/MUI/X/1997. Dalam pedoman tersebut disebutkan bahwa setiap fatwa harus berupa pendapat hukum yang mempunyai dasar-dasar paling kuat dan membawa maslahat bagi umat. Dasar dasar yang dijadikan pegangan dalam melahirkan fatwa adalah al-Quran, hadits, ijma’, qiyas dan dalil-dalil hukum lainnya.. namun demikian ada masalah dalam fatwa itu yaitu bagaimana bristidlal dan  beristinbath al ahkam dalam fatwa tersebut. Makalah ini menjelaskan analisis istinbathul ahkam terhadap fatwa MUI di atas serta apa implikasi fatwa tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode deskripsi analisis. Makalah ini merupakan hasil penelitian literatur. Hasil dari penelitian ini adalah pertama: pertama: Istidlal atau Istinbathul ahkam yang dilakukan MUI dalam mengeluarkan fatwa no. 31 tahun 2020 adalah: sebagai berikut: Pertama Ayat al Al Quran surah al Jumu’ah ayat 9, al Baqarah ayat 43, an nisa 102, al Hajj ayat 77, al Baqarah ayat 195 dan 185, al haj ayat 78, at Thagabun 16, ayat -ayat di atas kebanyakan terkait dengan kewajiban shalat Jum’at dan wajibnya Shalat serta adanya rukhsah dan keringanan dalam Islam, serta menjelaskan bahwa Allah Swt menghendaki kemudahan dalam melaksanakan beribadah bukan menyulitkan atau memberatkan dalam menjalankan ibadah bagi mukallaf.Kedua Hadis, yakni hadis Riwayat Abu dawud, hadis Riwayat Bukhari, Riwayat Ibnu Majah, Riwayat Muslim, Riwayat Baihaqi, Riwayat Ahmad, Riwayat ad Daruquthni, al baihaqi dan al hakim, ketiga: Atsar Sahabat yakni bersumber dari Riwayat musonnaf Abdurrazaq as shon’aniKeempat: Qaidah Fiqhiyah yakni ada enam kaidah fiqhiyah yang intinya terkait adanya keringanan dalam beribadah selagi ada hajat atau ada kebutuhan atau kedharuratan Keenam:  Pendapat para ulama. Yakni ar Ramli dari madzhab Syafei, Ibnu Alan Ash Shiddiqi al Syafei, dari madzhab Syafei, al Kasani dari madzhab Hanafi, Syaikh Ibnu Abidin dari madzhab Hanafi, Imam Nawawi dari madzhab Syafei, Syaikh al Murawad, Syaikh Muhammad Syamsul Haq Abadi, Imam Nawawi dari madzhab Syafei, imam al Mawardi dari madzhab Syafei, Imam Nawawi dari madzhab Syafei, Syaikh Manshur al Bahuty. Dari urutan di atas sebenarnya dapat dikatakan bahwa fatwa tersebut sudah memenuhi syarat dalam beristidlal sesuai dengan pendapat jumhur ulama.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurahman, Asjmuni. 2003. Qawa’id Fiqhiyyah: Arti, Sejarah, dan Beberapa Qa’idah Kulliyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Abu Sulaiman, Abdul Wahhab Ibrahim. Pengaruh Dharurat dan Hajat Dalam Hukum Islam (Al-Dharurah wa Al-Hajah wa Atsaruhuma fi Al-Tasyri’ Al-Islami).Terjemahan oleh Said Agil Husain Al-Munawar & Hadri Hasan. Semarang: Dina Utama,1994
Ad Duraini, Muhammad Fathi, al Manahij al Ushuliyah Fil Ijtihad Bir ro’yi Fit Tasyri al Islami cet ke 3 Beirut: Muassasah ar Risalah, 1997
Al Amidi, Saif al din, Al Ihkam Fi Ushul al Ahkam, Jilid 3, Beirut: Dar al Fikr,1996,
Al Bayanuni Muhammad Abdul Fatah, Fikih Darurat (Fiqh ad Dharuroh: ma’alimuhu wa Dhawabituhu) Terj. Abdul Majid , Jakarta, Turos, 2018
Al Ghazali, Abi Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad, Al Mustashfa Fi ilmil Ushul, Beirut: Dar al Kutub Al ilmiyah,1996
Al Jurjani, Ali bin Muhammad bin Ali, At Ta’rifat, Beirut: Dar al kutub al ilmiyah, 1983
Al Malibari Zainudin Fathul Muin Indonesia: Menara Kudus, 1980
Al Šafi’I Muhammad bin Aidris al Risalah Mesir: Matba’ah al Halabi, t.th
Al Syatbi, Abu Ishaq Ibrahim bin Musa, al-I’tisham, Jilid II Mesir: al-Maktabah al- Tijariyah al- Kubra, t.th.
Al-Bûthì, Muhammad Sa’ìd Ramadlân Dawâbith al-Mashlahahfìsyarì’ah al-Islâmiyyah, Beirut: Muassasah al-Risâlah, 1990
Al-Munawar, Said AgilHusein, “ Madzhab dalamPandangan NU, Fikih, dan Teologiâ€, Aula, no. 8, September 1992,
Al-Sarakshi, Syamsudin, Ushul al-Sarakhshi, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1993
Al-Syatibi, Abu Ishaq, Al Muafaqat fi ushul al-Syari’ah, Jilid IV Beirut: Dar al-Ma’rifah, 1975,
Al-Zuhaili, Wahbah, Konsep Darurat Dalam Hukum Islam: Studi Banding dengan Hukum Positif (Nazhariyyah Al-Dharurah Al-Syar’iyah Muqaranatan Ma’a Al-Qanun Al-Wadh’i). Terjemahan oleh Said Agil Husain Al-Munawar & Hadri Hasan. Jakarta: Gaya Media Pratama. 1997.
Al-ZuḥaylÄ«, Wahbah, Uṣūl al-Fiqh al-IslÄmÄ«, jilid II, cet. 1, Damaskus: DÄr al-Fikr al-Mu’Äá¹£ir, 1986.
Amir, Dja’far, Qaidah-Qaidah Fiqih. Semarang: Ramadhani, tth.
As-Suyuthi, Jalaluddin. Tanpa Tahun. Al-Asybah wa An-Nazha`ir fi Al-Furu’. Semarang: Toha Putera.
Azzam , Abdul Aziz Muhammad, FiqhMuamalat, Jakarta: Amzah, 2010
Ensiklopedi Hukum Islam, jilid 3, Jakarta: IkhtiarBaru Van Hoeva, 1997
Eriyanto, AnalisisWacana: PengantarAnalisisTeks Media, Yogyakarta: LKiS, 2001,
Fatwa MUI No. 31 Tahun 2020 www.mui.or.id
Harun, Nasrun,Ushul Fiqh 1, (Jakarta: Logos.1996), cet. 1, h. 62.
Haryono, Anwar, Hukum Islam keluwesan dan Keadilannya. Jakarta: Bulan Bintang, 1968
Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, (Beirut: Dar al Fikr,1972), Bab Sin, Juz. 6, h. 354.
Ibnu Nujaim, Zainal Abidin ibn Ibrahim al Hanafi, al Asybah wa al Nazhair, Damaskus: Dar al Fikr, 1983, cet. ke-1
Ibnu Qosim, Muhammad, Fathul Qorib al Mujib, Indonesia: Dar ihya al Kutub, tth
Johari, Pembaharuanhukum Islam (StudiPerubahan fatwa Ibnuqayyim al-Jauziyyah);Tesis, IAIN Sunan Kali Jaga, Yogyakarta, 2004
Kholaf, Abdul Wahab, Ilmu Ushul al fiqh, Kairo: Matba’ah an Nasr, 1956
Mahmud Syaltut, al fatawa dirosah li musykilatil muslim al muashir fi hayatihi al yaumiyah wal ammah Mesir: Dar al Qalam, tth
Mudjib Abdul , Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, Jakarta: Kalam Mulya, 2005
Muhlish, Usman,. Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1996
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir. Cet. Ke-1. Yogyakarta: PP. Al-Munawwir Krapyak. 1984.
Pedoman Penyelenggara Organisasi MajelisUlama Indonesia,
Sholeh, Asrorun Ni’am, Metodologi Penetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Jakarta: Emir, 2016
Syarifudin, Amir, Ushul Fiqh 2 cet. 2 ,Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001
Taneko,Soeleman B. Pokok-pokokstudi Islam dalamMasyarakat, Jakarta: Raja grafindoPersada, 1993
Ulum, Bahrul, Ulama dan Politik, NalarPolitikKebangsaanMajelis Ulama Indonesia, Yogyakarta, PustakaPelajar, 2015,
Wahid, Abdurrahman, PengembanganFikih yang kontekstual. DalamPesantren Jurnal No. 2/Vol. II. 1985.
Zaidan , Abdul Karim, Al Wajiz fi Ushul Fiqih, Iraq: Dar at Taizi’ Wa nasyar al Islamiyah, 1993
DOI: 10.24235/mahkamah.v6i2.8149
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.