KONTRUKSI PEMIKIRAN FEMINIS ISLAM INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME (STUDI PERDA SYARIAH)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Sejak wacana gender banyak diwacanakan di Indonesia. Para aktivis feminis berperan penting memperjuangkan hak-hak perempuan. Mulai dari mengkritik konsep patriarki hingga HAM yang tidak akomodatif. Seperti yang diungkapkan Saparinah Sadli.[1] Kalangan feminis Islam pun mengkaji dogma agama hingga perda “Syariah†yang patriarki pasca UU Otonomi Daerah 32/2004. Regulasi itu dianggap diskriminatif dan patriarki. Perempuan sebagai sub-ordinat laki-laki (Musdah Mulia, 2005).
Penulis menggunakan teori postmodernisme (Gill Branston and Roy Stafford, 2003) untuk menelaah pemikiran feminis Islam terhadap perda-perda itu. Komnas perempuan (2014) mengungkapkan, ada 365 perda diskriminatif terhadap perempuan. Bisa dikatakan, aspirasi kelompok Islamis mendapatkan legal-formal sekaligus dukungan politik atas perda itu. Antara eksekutif dan legislatif saling keterkaitan dengan kalangan formalis syariah.
Â
Kata kunci: Postmodernisme, HAMÂ Perempuan, Perda Syariah dan Hukum Islam
Â
Abstract
Since the gender discourse has been widely discouraged in Indonesia. Feminist activists play an important role in fighting for women's rights. Starting from criticizing the concept of patriarchy to human rights that are not accommodating. As stated by Saparinah Sadli. Islamic feminists also study religious dogma to patriarchal “Sharia†regional regulations after the UU Otonomi Daerah 32/2004. The regulation is considered discriminatory and patriarchal. Women as subordinates of men (Musdah Mulia, 2005).
The author uses postmodernism theory (Gill Branston and Roy Stafford, 2003) to examine Islamic feminist thinking on that regional regulations. The National Commission on Women (2014) revealed that there are 365 discriminatory regulations on women. That said, the aspirations of Islamist group got legal-formal and political support for the regional regulation at once. The executive and the legislative are interrelated with sharia formalists.
Â
Keywords: Postmodernism, Women's Human Rights, Sharia Regulations and Islamic Law
Â
[1] Saparinah Sadli, “Hak Asasi Perempuan Juga Hak Asasi Manusi†dalam Berbeda tetapi Setara (Jakarta: Kompas Media Utama, 2010), 244
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Kodir, Faqidudin Abdul, Shalawat Keadilan Relasi Laki-laki dan Perempuan dalam Teladan Nabi, (Cirebon: Fahmina Institute, 2003)
Al-Siba>’i, Musthafa, al-Mar’ah baina al-Fiqh wa al-Qa>nu>n (Damaskus, Halb: al-Maktabah al-‘Arabiyat)
Azra, Azyumardi,“Syariat Islam dalam Bingkai Nation State,†dalam Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus (ed.), Islam, Negara dan Civil Soceity, Gerakan dan Pemikiran Kontemporer (Jakarta: Paramadina, 2005)
Badran, Margot, “Understanding Islam, Islamism and Feminism†dalam Women and Islam: Critical in Sociology, ed. Haidah Moghissi (New York: Routledge, 2005)
Branston, Gill and Roy Stafford, The Media Student’s Book, Third Edition, (London and New York: Routledge, 2003),387-340.
Cox, Harvey, Religion and the Secular City: Toward a Postmodernism Theology (New York: Simon and Schuster, 1984)
Davies, Margaret, Asking the Law Question (The Law Book Company Ltd, 1994)
Farid, Masdar Mas’udi, Syarah Konstitusi UUD 1945 Dalam Perpekstif Islam (Jakarta: Alvabet, 2011)
Friedman, Harry, â€Decentralized Development in Asia,†dalam G. Shabbir Cheema dan Denndi A. Rondinelli (Editors), Decentralization and Development Policy Implementationa in Developing Countries (Beverly Hills/ London/ New Dehli, Sage Publication: 1983)
Huda, Ni’matul, Hukum Pemerintahan Daerah (Bandung: Nusa Media, 2012), cet-III
Ibn Ahmad, Muhammad ibn ‘Abd al-Ha>di> al-Dimashqi> (744), Thabaqa>t ‘Ulama> al-Hadith (Beirut: Muassasah al-Risa>lah, 1996), C. II, tahqi>q: Akram al-Bu>shi dan Ibra>hi>m al-Zaybaq), Juz II
Irsyadunnas, Hermeneutika Feminisme dalam Pemikiran Tokoh Islam Kontemporer (Yogyakarta: Kaukaba, 2013)
Jary, David and Julia Jary, Collins Dictionary of Sociology (Glasgow: Harper Collins Publisher, 1991)
Kamil, Syukron, Pemikiran Islam Tematik Agama dan Negara, Demokrasi, Civil Society, Syariah dan HAM, Fundamentalisme dan Anti Korupsi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013)
------ (ed.), Syariah dan HAM Dampak Perda Syariah terhadap Kebebasan Sipil, Hak-hak Perempuan, dan Non-Muslim (Jakarta: CSRC UIN Jakarta dan KAS Jakarta, 2007), xxii
Lash, Scott, Sosiologi Postmodernisme, (Yogyakarta: Pustaka Filasafat Kanisius, 2008)
Mahfud, Moh. MD, “Langkah Politik dan Bingkai Paradigmatik dalam Penegakkan Hukum Kita,†(Kumpulan Makalah Politik Hukum Moh. Mahfud MD, Program Pasca Sarjana (S-2) Ilmu Hukum, Universitas Indonesia, 2004)
Mernisi, Fatimah, Beyond the Veil Male-Female Dinamics in Modern Muslim Society (Indiana: Indiana University Press, 1987)
Muhammad, Husein, Islam Agama Ramah Perempuan (Yogyakarta: LKiS, 2004)
Musdah, Siti Mulia (ed.) Keadilan dan Kesetaraan Gender Perspektif Islam (Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender, 2003)
--------, Muslimah Reformis Perempuan Pembaru Keagamaan (Bandung: Mizan, 2005)
Munawar, Budhi Rahman, “Islam dan Feminisme: dari Sentralisme kepada Kesetaraan,†dalam Membincang Feminisme Diskursus Gender Perspektif Islam, ed. Mansur Faqih (Surabaya: Risalah Gusti, 1995)
Ray, David Grifft, Tuhan dan Agama dalam Dunia Postmodernisme (Yogyakarta: Pustaka Filsafat Kanisius, 2005), 17
Ruhaini, Siti Dzuhayatin, Rezim Gender Muhammadiyah Kontestasi Gender, Identitas dan Eksistensi (Yogyakarta: Suka Press-Pustaka Pelajar, 2015)
S. Lev, Daniel, Hukum dan Politik di Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2013), cet. ke-3
Sadli, Saparinah, “Hak Asasi Perempuan Juga Hak Asasi Manusi,†dalam Berbeda tetapi Setara, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010)
Salim, Arskal and Azyumardi Azra (eds), Sharia and Politics in Modern Indonesia, diedit oleh Arskal Salim dan Azyumardi Azra, Singapore: ISEAS, 2003
Savitri, Niken, HAM Perempuan Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap KUHP (Bandung: Refika Aditama, 2008)
Subhan, Zaitunah, Al-Qur’an dan Perempuan, (Jakarta: Kencana, 2015), 1
--------, Al-Qur’an dan Perempuan Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), 3
Suny, Ismail, “Hukum Islam dalam Hukum Nasional†dalam Jejak-jejak Hukum Islam dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Jakarta: Konpress, 2005)
Umar, Nasaruddin, Perspektif Jender Dalam Al-Qur’an (Disertasi: IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1999)
Umar, Nasaruddin, Teologi Jender Antara Mitos dan Teks Kitab Suci (Jakarta: Pustaka Cicero, 2003)
Appignanesi, Richard dan Chris Garratt, Mengenal Postmodernisme for Beginners (Bandung: Mizan, 1998)
Wanita PUI, Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga Wanita Persatuan Ummat Islam (Wanita PUI), (Jakarta: Wanita PUI, 2011)
Yusanto, Ismail, “Selamatkan Indonesia dengan Syariat†dalam Burhanudin (ed.)Syariat Islam Pandangan Muslim Liberal (Jakarta: JIL dan TAF, 2003)
Jurnal:
Chandradewi, Renny, “Modernisme dan Postmodernisme Review Tulisan David Harvey†dalam Journal Issue: Vol. 1/No. 04/27 March 2014
Razi, Shafwan, “Agama dan Postmodernisme: Menelusuri Metodologi dan Pendekatan Studi-Studi Agama†dalam Ilmu Ushuluddin, Volume 1, Nomor 3, Januari 2012.
Nashir, Haedar, Gerakan Islam Syariah (Jakarta: Maarif Institute, 2006), 74 vol. 1 No. 02 Novemer 2006
Website/Media Online:
www.pusakaindonesia.org
Sejarah Pergerakan Perempuan Indonesia. http://www.scrib.com. (diakses 17 Juni 2016)
http://print.kompas.com/baca/2015/03/23/Perda-Diskriminatif-Bertentangan-dengan-Konstitusi (diakses 16 Juni 2016)
Dokumen:
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4558.
RUU KKG (Kesetaraan Gender) yang belum disahkan.
DOI: 10.24235/mahkamah.v3i2.3416
Article Metrics
Abstract view : 435 timesPDF - 256 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.