Naming Natural and Cultural Tourism Objects in Medalsari Village, Karawang Regency
(1) Universitas Singaperbangsa, Karawang
(2) Universitas Singaperbangsa, Karawang
(3) Universitas Singaperbangsa, Karawang
(4) Universitas Singaperbangsa, Karawang
(5) Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
This research was conducted to reveal the application of the Sapir-Whorf hypothesis in naming tourist attractions in Medalsari Village, Karawang Regency. The research applies a qualitative study design, ethnographic methods, and the umbrella of anthropolinguistic studies to uncover the naming story, meaning, and cultural values behind the naming of tourist attractions. The research results reveal that the naming of natural and cultural tourism objects in Medalsari Village cannot be separated from the role of central figures who contribute to the development of the village. Several tourist attractions have changed names due to commercialization and efforts to revitalize local culture. The names were reconstructed as part of a strategy to attract tourist interest and support the market narrative. This naming process supports the Sapir-Whorf hypothesis, which emphasizes that language, culture, and ways of thinking are closely related to people's lives. This research contributes to promoting tourist attractions in Medalsari Village and helps develop teaching materials in higher education. Integrating teaching materials focused on local wisdom can build a learning atmosphere that is more inclusive, interactive, and in line with student needs. Utilizing teaching materials that are close to students can improve the quality of learning and have an impact on student learning experiences. Â
Penamaan Objek Wisata Alam dan Budaya di Desa Medalsari Kabupaten Karawang
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap penerapan hipotesis Sapir-Whorf dalam penamaan objek wisata di Desa Medalsari, Kabupaten Karawang. Penelitian menerapkan desain studi kualitatif, metode etnografi, serta payung kajian antropolinguistik untuk menganalisis nama, makna, serta nilai budaya di balik penamaan objek wisata. Hasil penelitian mengungkap bahwa penamaan objek wisata alam dan budaya di Desa Medalsari tidak lepas dari peran tokoh-tokoh sentral yang berkontribusi dalam perkembangan desa. Beberapa objek wisata mengalami perubahan nama dikarenakan adanya komersialisasi dan upaya revitalisasi budaya lokal. Rekonstruksi nama-nama dilakukan sebagai bagian dari strategi untuk menarik minat wisatawan dan mendukung narasi pasar. Proses penamaan ini mendukung hipotesis Sapir-Whorf, yang menegaskan bahwa bahasa, budaya, dan cara berpikir saling berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat. Penelitian ini turut andil mempromosikan objek wisata di Desa Medalsari serta berdaya guna dalam pengembangan materi ajar di perguruan tinggi. Pengintegrasian materi ajar berfokus pada kearifan lokal dapat membangun suasana belajar yang lebih inklusif, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Pemanfaatan materi ajar yang dekat dengan mahasiswa dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta berdampak terhadap pengalaman belajar mahasiswa.Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aditya, D. (2020). Penamaan Objek Wisata di Wilayah Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Deskripsi Bahasa, 3(2), 170–181. https://doi.org/10.22146/db.v3i2.4091
Amrullah, A., Nurbaeti, N., Ratnaningtyas, H., Manumpak, D., Singh, Muh. R., & Budi, J. (2022). Pengaruh City Branding dan City Image Terhadap City Identity Dan Keputusan Berkunjung Wisatawan Ke Kota Jakarta, Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 11(2), 325–336. https://doi.org/10.23887/jish.v11i2.44960
Arjana, I. G. B. (2017). Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Astrea, K. (2017). Hipotesis Sapir-Whorf Dalam Proses Toponimi Kabupaten Tuban (Kajian Antropologi Linguistik). Jurnal Bastra ( Bahasa dan Sastra), 4(1), 49–56.
Ayuningtyas, A. G., Pramestuti, C. L., Mulyati, R. S., & Astriani, A. S. (2023). Analisis Jenis Makna Penamaan Objek Wisata Curug di Tasikmalaya (Kajian Semantik). Protasis: Jurnal Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajarannya, 2(2), 1–11. https://doi.org/10.55606/protasis.v2i1.95
Budiono, S., & Firdaus, W. (2022). Penanda Identitas Dalam Penamaan Wilayah Administrasi di Kabupaten Sanggau. Linguistik Indonesia, 40(2), 227–243. https://doi.org/10.26499/li.v40i2.341
Camalia, M. (2015). Toponimi Kabupaten Lamongan (Kajian Antropologi Linguistik). PAROLE: Journal of Linguistics and Education, 5(1), 74–83. https://doi.org/10.14710/parole.v5i1.8625
Carey, P. B., Noorduyn, J. K., & Ricklefs, M. C. (2015). Asal Usul Nama Yogyakarta & Malioboro. Depok: Komunitas Bambu.
Cohen, E. (1988). Traditions in the present. Routledge.
Creswell, J. W. (2015). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmawan, W., Kurniawati, Y., Yulianti, I., & Gumelar, F. E. (2023). Pengembangan nilai kearifan lokal ekologi kampung adat Cikondang dalam lingkungan kebudayaan dan komunitas melalui ecomuseum. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 13(1), 73–89.
Dwipayana, A. A. P., & Sartini, S. (2023). Makna Perubahan Identitas Desa Adat di Tengah Pembangunan Pariwisata Budaya di Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 12(2), 322–331. https://doi.org/10.23887/jish.v12i2.63417
Erikha, F. (2018). Konsep Lanskap Linguistik Pada Papan Nama Jalan Kerajaan (Râjamârga): Studi Kasus di Kota Yogyakarta. Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 8(1), 38–52. https://doi.org/10.17510/paradigma.v8i1.231
Erikha, F. (2021). Application of the Concept of Critical Toponymies To Street Name Changes in Bandung, Yogyakarta, and Surabaya. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 11(1), 25–41. https://doi.org/10.17510/paradigma.v11i1.373
Gunn, C. A. (1994). Tourism Planning. Taylor & Francis.
Harirah, Z., Azwar, W., & Isril, I. (2021). Melacak Eksistensi Kearifan Lokal Dalam Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Siak di Era Globalisasi. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(1), 70–81. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i1.26629
Hasanah, A., Gustini, N., & Rohaniawati, D. (2016). Nilai-nilai Karakter Sunda. Deepublish.
Hermawan, H. (2016). Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105–117.
Hidayat, S., & Danardani, W. (2023). Pengembangan Model City Ecosport Tourism di Kota Singaraja. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 12(1), 149–155. https://doi.org/10.23887/jish.v12i1.57425
Ingkadijaya, R., Bilqis, L. D. R., & Nurlaila, R. N. (2021). What Tourism Product Attributes Are Dominant Influencing Revisit Intension To Culinary Tourism Destination? Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(2), 259–268. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i2.33447
Ino, L., & Mustopa, A. (2023). Toponimi Objek Wisata di Kecamatan Lohia Kabupaten Muna (Pendekatan Etnolinguistik). Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia, 6(2), 184–194.
Izar, J., Kusmana, A., & Triandana, A. (2021). Toponimi dan Aspek Penamaan Desa-Desa di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia (Diglosia), 5(1), 89–99. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/2019499
Jayanti, A. (2021). Toponimi Nama-Nama Kampung di Kotagede. Jurnal Batra, 7(1), 35–45.
Jenkins, C. L. (1999). Understanding and Managing Tourism. Routledge.
Kemenparekraf.go.id. (2021). Panduan Potensi Pembangunan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Panduan-Potensi-Pembangunan-Sektor-Pariwisata-dan-Ekonomi-Kreatif
Kivela, J., & Crotts, J. C. (2006). Tourism and Gastronomy: Gastronomy’s Influence on How Tourists Experience a Destination. Journal of Hospitality and Tourism Research, 30(3), 354–377. https://doi.org/10.1177/1096348006286797
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kramsch, C. (2001). Language and Culture. New York: Oxford University Press.
Kusuma, D. (2022). Peribahasa Sunda Sebagai Refleksi Pola Pikir Masyarakat Sunda. Al-Burhan, 12(1), 12–19. https://doi.org/10.56322/jab.v12i1.14
Lestari, W., Yulyana, E., & Aryani, L. (2022). Collaborative Governance dalam Pengelolaan Wisata Alam Green Canyon di Desa Medalsari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(7), 158–165. https://doi.org/10.5281/zenodo.6557133
MacCannell, D. (1973). The tourist: A new theory of the leisure class. University of California Press.
Mardiana, W. (2014). The sapir-whorf hypotesis and toponomy study: place naming using javanese language. Makalah Konferesi Linguistik Tahunan Atmajaya.
Marlina, I. (2006). Kedudukan Wanita Menak dalam Struktur Masyarakat Sunda (Studi Kasus di Kota Bandung). Sosiohumaniora, 8(2), 184–204. https://core.ac.uk/download/pdf/196255896.pdf
Mawadah, A. H., & Solihat, I. (2021). Kisah Penamaan Tempat Wisata di Banten Sebagai Bahan Promosi Wisata Digital dan Bahan Ajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di Era Pandemi Covid-19. KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 5(1), 395–408. https://doi.org/10.24176/kredo.v5i1.6537
Mudana, I. W. (2016). Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Tujuan Wisata Desa Pemuteran Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(2), 598–608. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v4i2.6381
Muhidin, R. (2021). Pemberian Nama Desa atau Kampung di Kabupaten Musi Rawas : Suatu Kajian Toponimi Daratan. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS), 3, 563–576.
Mulyana, D. (2010). Komunikasi dan Budaya: Perspektif Teoritis. Jakarta: Penerbit Remaja Rosdakarya.
Munir, M. (2017). Jejak Indonesia dalam Penamaan Nama Tempat dan Jalan di Singapura: Sebuah Kajian Toponimi. Prosiding Seminar Nasional Toponimi Toponimi Dalam Perspektif Ilmu Budaya, 183–195.
Mutia, R. (2020). Penamaan Objek Wisata Alam dan Budaya Kabupaten Pasaman Barat: Ranah Kajian Antropolinguistik. Universitas Andalas.
Nadalipour, Z., Rathore, A. H., & Tabar, S. (2022). Promoting Traditional Cuisine as a Cultural Tourism Product: A Local Community’s Involvement Approach. International Journal of Tourism, 5(2), 167–185. https://www.ijtcs.usc.ac.ir
Nurbaeti, N., Rahmanita, M., Ratnaningtyas, H., & Amrullah, A. (2021). Pengaruh Daya Tarik Wisata, Aksesbilitas, Harga dan Fasilitas Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan di Objek Wisata Danau Cipondoh, Kota Tangerang. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 10(2), 269–278. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i2.33456
Nurti, Y., Indrizal, E., & Irwandi, A. (2023). Transformasi Gender pada Pembangunan Pariwisata berbasis Masyarakat di Perkampungan Adat Nagari Sijunjung. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 12(3), 508–517.
Oktaviana, E. (2020). Toponimi Penamaan Desa di Kecamatan Kebomas Gresik Jawa Timur (Kajian Linguistik Antropologi). Jurnal Sapala, 7(1), 1–5.
Pertiwi, P. P., Suyanto, S., & Astuti, S. P. (2020). Toponimi Nama-Nama Desa di Kabupaten Ponorogo (Kajian Antropolinguistik). Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 15(3), 330–340.
Pranoto, B., Utami, T., & Sunesti, Y. (2023). Pengembangan Desa Wisata Berjo Menuju SDGs Desa Mandiri dan Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 12(2), 381–395. https://doi.org/10.23887/jish.v12i2.61185
Prihadi. (2015). Struktur Bahasa Nama Pedusunan (Kampung) di Daerah Istimewa Yogyakarta: Kajian Antropolinguistik. Litera, 14(2), 307–316.
Prihadi, P., & Listiyorini, A. (2020). Latar Belakang Aspek Kehidupan Pada Sistem Penamaan Jalan di Kota Yogyakarta: Kajian Antropolinguistik. Litera, 19(1), 109–123. https://doi.org/10.21831/ltr.v19i1.26617
Rahmi, N. (2017). Kajian Ekonomi Pariwisata Syariah Kota Banda Aceh. Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis, 8(1), 577–589. https://doi.org/10.33059/jseb.v8i1.194
Riezal, M. S., & Rosidi, M. I. (2018). Analisis Pengaruh Motivasi Wisatawan Domestik dan Wisatawan Mancanegara Dalam Keputusan Berwisata Ke Plengkung, Kawah Ijen dan Sukamade (Sebuah Upaya Pengembangan Accessibility, Service Celerity, Attractiondan Amenity Destinasi Pariwisata). Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 7(2), 147–156.
Rosdiana, E., Sulissusiawan, A., & Syahrani, A. (2023). Penamaan Objek Wisata Alam dan Budaya Kabupaten Bengkayang: Kajian Antropolinguistik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 12(12), 2991–2999. https://doi.org/10.26418/jppk.v12i12.72617
Rusmana, T. (2018). Rekontruksi Nilai-Nilai Konsep Tritangtu Sunda Sebagai Metode Penciptaan Teater ke Dalam Bentuk Teater Kontemporer. Mudra Jurnal Seni Budaya, 33(1), 114–127. https://doi.org/10.31091/mudra.v33i1.314
Rustinar, E., & Kusmiarti, R. (2021). Struktur Bahasa pada Toponimi Jalan di Kota Bengkulu. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 7(1), 167–181. https://doi.org/10.30605/onoma.v7i1.615
Ryan, C. (2003). Tourism Management. Pearson Education.
Sánchez-Cañizares, S. M., & López-Guzmán, T. (2012). Gastronomy as a tourism resource: profile of the culinary tourist. Current Issues in Tourism, 15(3), 229–245.
Sapir, E. (1921). Language: An Introduction to the Study of Speech. London: Harcourt Brace Jovanovich Publishers.
Septiani, E. (2022). Penggunaan Media Video Klip Betrand Peto dalam Pembelajaran Menulis Teks Narasi Siswa Kelas VII C SMP Waskito Tangerasng Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Septiani, Y., Itaristanti, I., & Mulyaningsih, I. (2020). Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(1), 58-75.
Simanjuntak, T., Oktaviana, A. A., & Handini, R. (2016). Rumah Peradaban Medalsari. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sudibya, B. (2018). Strategi Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Bali Membangun Bali, 1(1), 22–26.
Sugianto, A. (2017). Pola Nama Desa di Kabupaten Ponorogo Pada Era Adipati Raden Batoro Katong: Sebuah Tinjauan Etnolinguistik. Jurnal Sosial Humaniora, 10(1), 34–46. https://doi.org/10.12962/j24433527.v10i1.2300
Suharti, N. (2017). Toponimi dan Identitas Budaya: Studi Kasus di Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Sukadi, S. (2013). Pengembangan Potensi Pariwisata Spiritual Berbasis Masyarakat Lokal di Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(1), 150–157. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v2i1.1310
Sumardjo, J. (2009). Kosmologi dan Pola Tiga Sunda. Imaji, 4(2), 101–110.
Sumarsih, S. (1981). Asal-Usul Nama Kampung yang Ada Hubungannya dengan Kraton Kasunanan Yogyakarta. Yogyakarta: Jaranitra.
Suparmini, Sriadi, S., & Dyah Respati Suryo Sumunar. (2013). Pelestarian Lingkungan Masyarakat Baduy Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(1), 8–22.
Suryani, I. (2014). Menggali keindahan alam dan kearifan lokal suku baduy (studi kasus pada acara feature dokumenter “indonesia bagus†di stasiun televisi net. TV). Musãwa Jurnal Studi Gender dan Islam, 13(2), 179–194. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.132.179-194
Telagawathi, N. L. W. S. (2017). Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah Kain Tenun Cepuk di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6(1), 1–9.
Timothy, D. J., & Boyd, S. W. (2003). Heritage Tourism. Pearson Education.
Trisnawati, A. (2022). Analisis Status Kesuburan Tanah Pada Kebun Petani Desa Ladogahar Kecamatan Nita Kabupaten Sikka. Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian, 1(2), 68–80. https://doi.org/10.58344/locus.v1i2.11
Wesnawa, I. G. A. (2022). Pengembangan Pariwisata Perdesaan Bali: Integrasi Potensi, Kearifan Lokal dan Ekonomi Kreatif. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 11(1), 149–160. https://doi.org/10.23887/jish.v11i1.44184
Windiani & Nurul, R. F. (2023). Penggunaan Metode Etnografi dalam Penelitian Sosial. Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer, 3(1), 84–90.
Wuri, J., Hardanti, Y. R., & Hartono, L. B. (2015). Dampak Keberadaan Kampung Wisata Terhadap Kehidupan Ekonomi dan Sosial Masyarakat. Jurnal Penelitian, 18(2), 143–156.
Yudiana, I. K. M. (2018). Pengembangan Situs Kendenglembu Sebagai Objek Pariwisata Sejarah di Kabupaten Banyuwangi I. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 7(1), 46–64. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISH/article/view/13303
DOI: 10.24235/ileal.v10i1.16866
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Indonesian Language Education and Literature
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
ILEaL Indexed by:
Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132, Telp. 089667890219
Email: literatureindonesian@gmail.com
Â
Â