STRATEGI DAN PENGGUNAAN MODIFIKASI DALAM KESANTUNAN TINDAK TUTUR MEMOHON OLEH MAHASISWA JEPANG PADA PROGRAM BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING (BIPA)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini berfokus pada pentingnya kesantunan berbahasa yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi. Dalam kesantunan tindak tutur memohon diperlukan strategi dan penggunaan modifikasi yang digunakan oleh mahasiswa BIPA. Penelitian ini merupakan penelitian naturalistik. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan meliputi, yaitu strategi imperatif (kategori permohonan langsung), strategi menanyakan kemampuan atau kemauan (kategori tindak tutur tidak langsung secara konvensional berorientasi petutur), dan strategi isyarat (kategori permohonan paling tidak langsung). Adapun modifikasi internal berupa peranti sintaktik digunakan untuk memperhalus tindak tutur memohon, yaitu menggunakan pertanyaan dan penyisipan. Modifikasi eksternal berupa penggunaan alasan pendukung di awal dan akhir tuturan. Peranti modifikasi internal berupa syntactic down-graders dan phrasa or lexical graders dalam bentuk pertanyaan dan klausa kondisional. Adapun peranti phrasal atau lexical down-graders berupa pemarkah kesantunan dan penanda antarpribadi. Data penelitian tidak menunjukkan adanya penggunaan modifikasi eksternal oleh mahasiswa BIPA.
Â
This study focuses on the importance of language politeness to be considered in the communication process. In the politeness of speech acts requested the necessary strategies and use of modifications used by BIPA students. This research is a naturalistic research. Based on the analysis, it can be concluded that the strategies used include imperative strategy (direct application category), strategy of ability or willingness (indirect speech acts, and the signaling strategy (the most indirect category of petition). The internal modification in the form of syntactic devices used to refine the act of invoking speech, which is using questions and insertion. External modifications include the use of supporting reasons at the beginning and end of the speech. Internal modification devices are syntactic down-graders and phrases or lexical graders in the form of questions and conditional clauses. The phrasal or lexical down-graders device is a marker of politeness and an interpersonal marker. The research data did not show any use of external modification by BIPA students.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hildana, R Zulfira. 2014. “Tindak Tutur Ilokusi Representatif Dalam Komik Seratoes Ploes Aspirasi Karya Haryadhi: Sebuah Kajian Pragmatik†dalam Skriptorium Vol. 2 No. 2014-2.
Nasution, Khairina. 2007. “Tindak Tutur dan Perangkat Tindak Tutur dalam Bahasa Mandailing†dalam Historisme, Edisi No. 23/Tahun XI/Januari 2007.
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Rusminto, N.E. 2010. Memahami Bahasa Anak-Anak. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Wawan, Danasasmita. 2007. “Efektivitas Model Directed Reading Actvity (DRA) dalam Pengajaran Membaca Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing†dalam Educationist Vol. I No. 2/Juli 2007.
DOI: 10.24235/ileal.v2i2.1418
Article Metrics
Abstract view : 911 timesPDF - 767 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Indonesian Language Education and Literature
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
ILEaL Indexed by:
Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132, Telp. 089667890219
Email: literatureindonesian@gmail.com
Â
Â