Kontestasi Ideologi Bahasa dalam Pemilihan Presiden 2019 Pada Pola Horizontal, Vertikal, dan Individual (Contestation of Language Ideology in the 2019 Presidential Election on Horizontal, Vertical, and Individual Patterns)
(1) Universitas Pamulang, Tangerang Selatan
(2) Universitas Islam Negeri Mataram
(3) Universitas Muhammadiyah Mataram
(*) Corresponding Author
Abstract
This study aims to explain the ideological contestation of language in the 2019 Presidential Election (Pilpres) which has horizontal, vertical, and individual patterns. Data were analyzed using a narrative analysis approach to mainstream media news texts and uploads of citizens' statuses on social media. The results of the study show that the ideological contestation of language that occurred in the 2019 Presidential Election by paying attention to the facts of cebong, kampret, and kadrun languages has formed netizens to be polarized into three patterns, namely horizontal, vertical, and individual. Netizens became patterned because the three unique lexicons of the 2019 Presidential Election had been integrated into him. For this reason, polarization does not only occur during the 2019 presidential election but also after the presidential election and may even continue until the upcoming 2024 presidential election.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kontestasi ideologi bahasa dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang berpola horizontal, vertikal, dan individual. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan naratif analisis terhadap teks pemberitaan media arus utama dan unggahan status warganet pada media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontestasi ideologi bahasa yang terjadi pada Pilpres 2019 dengan memperhatikan fakta bahasa cebong, kampret, dan kadrun telah membentuk warganet menjadi terpolarisasi ke dalam tiga pola, yaitu horizontal, vertikal, dan individual. Warganet menjadi terpola karena telah terintegrasinya tiga leksikon unik Pilpres 2019 itu pada dirinya. Untuk itu, polarisasi tidak hanya terjadi pada masa Pilpres 2019, tetapi juga pasca-Pilpres dan bahkan dapat berlanjut hingga Pilpres 2024 mendatang.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aco, H. (2016). Presiden Jokowi Punya Kolam, Isinya Kecebong Semua. tribunnews.com. Diakses di https://www.tribunnews.com/nasional/2016/02/24/presiden-jokowi-punya-kolam-isinya-kecobong-semua
Afdholy, N. (2019). Dekonstruksi Makna Jihad dalam Novel Laskar Mawar Karya Barbara Victor. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(1), 24–51. DOI: https://doi.org/10.30651/lf.v3i1.2586
Ali, M. N. S., Hashim, H., & Samani, M. C. (2011). Analisis Naratif Filem Dokumentari The Kinta Story (1949). Jurnal Komunikasi, 27(2),183–202.
Alwi, M. H. S. (2019). Resepsi Hadis Do’a Nabi Jelang Pilpres 2019 (Analisis Informatif dan Performatif). Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 4(1), 52-65. DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v4i1.906
Ardipandanto, A. (2020). Dampak Politik Identitas Pada Pilpres 2019: Perspektif Populisme. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional, 11(1), 43–63. DOI: https://doi.org/10.22212/jp.v11i1.1582
Budiman, A. (2019). War metaphors in political contestation prior to 2019 presidential election. 6th International Conference on Community Development (ICCD 2019), 43–46.
Damarjati, D. (2020). Asal Mula Istilah Kampret-Kadrun: dari Persaingan Jokowi Vs Prabowo. detik.com. Diakses di https://news.detik.com/berita/d-5299004/asal-mula-istilah-kampret-kadrun-dari-persaingan-jokowi-vs-prabowo
Fadhli, M. N. (2021). Strategi Komunikasi Organisasi di MIS Azzaky Medan. Ability: Journal of Education and Social Analysis, 2(2), 8–21.
Fadly, A. (2020). Evaluative Language in the Discourse of Cebong vs Kampret (‘Tadpole vs Microbats’) on Twitter. BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 19(1), 1–8. DOI: https://doi.org/10.21009/bahtera.191.01
Faiz, N. (2022). Drone Emprit Prediksi Istilah Cebong, Kadrun hingga Kampret Tetap Eksis di Pemilu 2024. liputan6.com. Diakses di https://www.liputan6.com/news/read/5033414/drone-emprit-prediksi-istilah-cebong-kadrun-hingga-kampret-tetap-eksis-di-pemilu-2024
Fikri, D. A. (2018). Selain Cebong & Biawak, Ini 4 Peliharaan Presiden Jokowi di Istana Bogor. okezone.com. Diakses di https://travel.okezone.com/read/2018/10/05/406/1960211/selain-cebong-biawak-ini-4-peliharaan-presiden-jokowi-di-istana-bogor
Fitri, A. N., Bariqlana, M. N., & Adeni. (2021). Groupthink in Political Participation in the 2019 Presidential Election. INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication), 6(1), 57–70.
Galih, B. (2016). Kaesang Pangarep Blakblakan soal “Rahasia†Kecebong Jokowi. kompas.com. Diakses di https://nasional.kompas.com/read/2016/02/25/05370041/Kaesang.Pangarep.Blakblakan.soal.Rahasia.Kecebong.Jokowi
Hamdi, S. (2021). Pilkada Rasa Pilpres: Al-Maidah 51 dan Politisasi Simbol Agama dalam Kontestasi Politik di Pilkada DKI Jakarta. Indonesian Journal of Social Sciences and Humanities, 2(1), 9–22.
Hamid, A., Darwis, D., & Andriyani, S. (2018). Fenomena Politik Cebong dan Kampret di Indonesia: Sebuah Analisis dari Perspektif Pemikiran Politik Dalam Islam. Politea, 1(1), 29-36. DOI: https://doi.org/10.21043/politea.v1i1.4320
Harahap, L. (2017, November 4). Gaya nyentrik Presiden Jokowi, dari pelihara kodok hingga hobi naik trail. merdeka.com. Diakses di https://www.merdeka.com/peristiwa/gaya-nyentrik-presiden-jokowi-dari-pelihara-kodok-hingga-hobi-naik-trail.html
Haris, A., & Dardum, A. (2021). Kiai NU dan Politik (Keterlibatan Kiai NU Jember dalam Kontestasi Pilpres 2019). Fenomena, 20(1), 91–114. DOI: https://doi.org/10.35719/fenomena.v20i1.51
Haryadi, M. (2022, April 18). Penelitian Ungkap Asal Muasal Istilah Cebong, Kampret, hingga Kadrun dan Siapa yang Mempopulerkannya. tribunnews.com. Diakses di https://www.tribunnews.com/nasional/2022/04/18/penelitian-ungkap-asal-muasal-istilah-cebong-kampret-hingga-kadrun-dan-siapa-yang-mempopulerkannya
Hayat, N., & Nurhakki, N. (2022). Religion Identity and Political Polarization: How Does Labeling Make It Worst? Palita: Journal of Social Religion Research, 7(1), 51–66. DOI: https://doi.org/10.24256/pal.v7i1.2715
Ikasari, P. N., & Arifina, A. S. (2020). Framming Joko Widodo dan Prabowo Subianto di Harian Kompas dalam Pemilihan Presiden 2019. Jurnal Komunikasi dan Kajian Media, 4(1), 73–83.
Indrawan, J., Ilmar, A., & Kusuma, A. J. (2022). Rekonsiliasi Politik Pasca Pilpres 2019: Menumbuhkan Semangat Kebangsaan dalam Konstruksi Sosial Budaya. Journal of Political Issues, 4(1), 50–61.
Jalinus, N., Risfendra, R., & others. (2020). Analisis Kemampuan Pedagogi Guru SMK yang Sedang Mengambil Pendidikan Profesi Guru dengan Metode Deskriptif Kuantitatif dan Metode Kualitatif. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 20(1), 37–44.
Khairah, H., & Tambunan, S. M. G. (2019). Teknologi Digital sebagai Media Objektifikasi Perempuan: Kajian Kritis Media Sosial. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 3(2), 503–508.
Lagabuana, B. F., Sukri, S., & Haryanto, H. (2021). Bertahan dan Menang: Strategi dan Modal Politik Sri Rahmi dalam Pemilihan Legislatif 2004-2019 di Sulawesi Selatan. Jurnal Transformative, 7(2), 157–173.
Luqman, L. (2019). Al-Musytarak Al-Lafzy Mendekontruksi Argumen Tafsir Tekstual. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 4(01), 1-22. DOI: https://doi.org/10.30868/at.v4i01.427
Maggalatung, A. S. (2018). Pilkada Telah Berakhir Pasang Niat Menyongsong Pilpres 2019. ’ADALAH: Buletin Hukum & Keadilan, 2(5), 43–44. DOI: 10.15408/adalah.v2i5.8610
Maraya, E. (2021). Dekonstruksi Makna Maskulinitas Melalui Trend Korean Populer (K-Pop) pada Penggemar K-Pop di Kota Makassar [Tesis S1]. Universitas Negeri Makassar.
Mudjiyanto, B., & Dunan, A. (2020). Media Mainstream Jadi Rujukan Media Sosial. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 1(1), 21–34. https://nasional.kompas.com/read/2017/02/08/21512921/media.arus.utama.harus.jadi.rujukan?page
Mujab, S., & Irfansyah, A. (2020). Komunikasi Politik Identitas K.H. Ma’ruf Amin sebagai Strategi Depolarisasi Agama pada Kontestasi Demokrasi Pilpres 2019. Warta ISKI, 3(01), 54-66. DOI: https://doi.org/10.25008/wartaiski.v3i01.46
Muzakki, A. (2010). Islamisme dan politisasi agama model PKS dalam Pilpres 2009. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 5(1), 61–76.
N45. (2019, April 13). Cebong-Kampret, Binatang Politik Indonesia. pinterpolitik.com. Diakses di https://www.pinterpolitik.com/in-depth/cebong-kampret-binatang-politik-indonesia/
Ningsih, D., Suryono, J., & Hariyanto. (2022). Analisis Semiotika Iklan Politik Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 versi “3 Kartu Sakti.†Media and Empowerment Communication Journal, 1(1), 25–38.
Novianty, S. M. (2019). Brand Politik Presiden Jokowi di Kanal Berita Daring. Widyakala: Journal of Pembangunan Jaya University, 6(2), 96–109.
Nursalim, M. P. (2019). Mitos di Media Sosial Terkait Pilpres 2019. Piktorial: Journal of Humanities, 1(1), 1–14.
Peng, C., & Kim, Y. G. (2014). Application of the Stimuli-Organism-Response (S-O-R) Framework to Online Shopping Behavior. Journal of Internet Commerce, 13(3–4), 159–176. DOI: https://doi.org/10.1080/15332861.2014.944437
Pradana, A. M. Y. (2020). Relasi Kuasa Politik Tokoh Agama Dalam Hegemoni Pemilukada 2020. Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 3(2), 417-438. DOI: https://doi.org/10.14421/lijid.v3i2.2418
Rizky, F. U., Hasanah, E. P., & Salisah, N. H. (2021). Analisis Psikologi Komunikasi Kelompok Virtual dalam Penerimaan Konten Radikalisme. Jurnal Komunikasi, 15(1), 99–114.
Rohmah, N. N. (2020). Media Sosial Sebagai Media Alternatif Manfaat dan Pemuas Kebutuhan Informasi Masa Pandemik Global Covid 19 (Kajian Analisis Teori Uses and Gratification). Al-I’lam; Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 4(1), 1–16.
Saptanti, E. I. (2020). Analisis Manajemen Impresi Ma’ruf Amin dalam Debat Pilpres 2019. Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(2), 262-284. DOI: https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v12i2.1573
Siregar, M. (2019). Kritik terhadap Teori Dekonstruksi Derrida. Journal of Urban Sociology, 2(1), 65–75. DOI: https://doi.org/10.30742/jus.v2i1.611
Situmeang, M. K. (2016). Dekonstruksi Makna Memakai “Boh Gaca†(Memakai Inai) pada Masyarakat Aceh dalam Kajian Jaques Derrida. Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi), 10(2), 137–155.
Sumardi, S., Mukti, I., & Mappanganro, A. (2023). Resistensi Politik dalam Komunikasi Publik Pasca Pilkada Kota Makassar Tahun 2020. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(1), 374–381. DOI: https://doi.org/10.54371/jiip.v6i1.1454
Tanjung, A. (2014). Kisah lucu Jokowi bawa kodok kesayangan dari Solo ke istana. merdeka.com. Diakses di https://www.merdeka.com/peristiwa/kisah-lucu-jokowi-bawa-kodok-kesayangan-dari-solo-ke-istana.html
Tazri, M. (2019). Cebong dan Kampret Dalam Pespektif Komunikasi Politik Indonesia. Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis, 3(1), 1–7.
Utomo, W. P. (2013). Menimbang Media Sosial dalam Marketing Politik di Indonesia: Belajar dari Jokowi-Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2012. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 17(1), 67–84.
Vieira, V. A. (2013). Stimuli–organism-response framework: A meta-analytic review in the store environment. Journal of Business Research, 66(9), 1420–1426. DOI: https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2012.05.009
Wahyono, E. (2022). Mencegah Perang Digital Cebong Vs Kampret di Pilpres 2024. detik.com. Diakses di https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20220510/Mencegah-Perang-Digital-Cebong-Vs-Kampret-di-Pilpres-2024/
Wiratama, S. H. (2022). Mencegah Perang Digital Cebong Vs Kampret di Pilpres 2024. Diakses di https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20220510/Mencegah-Perang-Digital-Cebong-Vs-Kampret-di-Pilpres-2024/
Yegen, C., & Abukan, M. (2014). Derrida and Language: Deconstruction. International Journal of Linguistics, 6(2), 48-61. DOI: https://doi.org/10.5296/ijl.v6i2.5210
Yuliani, W. (2018). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling. Quanta, 2(2), 83–91.
Yunus, N. R., Susilowati, I., & others. (2019). Kecebong Versus Kampret; Slogan Negatif Dalam Komunikasi Politik Pada Pemilihan Presiden 2019. SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i, 6(4), 405–416.
Yusuf, M., Ulum, B., Rusydi, M., & Ishak, M. (2017). Etika Islam Dalam Ranah Politik: Respon dan Tinjauan Kritis Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Provinsi Jambi terhadap Penyelenggaraan Pilkada Langsung, 2005-2015. MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 41(1), 139-154. DOI: http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v41i1.306
Zaman, R. K., & Misnan, M. (2021). Infrastruktur Politik Menuju Pilpres 2024 Dalam Konstruksi Media Sosial. Petanda: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Humaniora, 4(1), 41–53.
Zuber, A., & Masykur, A. M. (2020). Apapun yang Terjadi Kami Tetap Melayani (Studi Fenomenologis Mengenai Pengalaman Calon Kepala Daerah yang Kalah dalam Pilkada). Jurnal EMPATI, 8(3), 635–645. DOI: https://doi.org/10.14710/empati.2019.26507
DOI: 10.24235/ileal.v8i2.11306
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
Copyright (c) 2023 Indonesian Language Education and Literature
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
ILEaL Indexed by:
Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132, Telp. 089667890219
Email: literatureindonesian@gmail.com
Â
Â