Urgensi Waktu Belajar dalam Pendidikan Karakter di SD/MI: Studi Analisis Isi terhadap Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017
(1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak
Persoalan rendahnya mutu pendidikan dasar, utamanya pendidikan karakter di Indonesia masih menjadi polemik hingga sekarang. Salah satu upaya Pemerintah untuk memperbaiki dan menguatkan pendidikan karakter di sekolah dan madrasah adalah dengan mengeluarkan kebijakan lima hari sekolah, di mana peserta didik harus belajar minimal 8 jam dalam 1 hari di sekolah dan lembaga lain yang sudah bekerjasama dengan sekolah. Persoalan jam sekolah yang berubah ini ternyata menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Untuk mengkaji persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Adapun dua permasalahan utama yang dibahas dalam artikel ini yaitu: waktu yang dibutuhkan dalam proses pendidikan karakter di sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI), dan urgensi kebijakan hari sekolah dalam proses pendidikan karakter di SD/MI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan hari sekolah merupakan hal yang urgen dalam proses pendidikan karakter untuk jenjang SD/MI karena lingkungan semakin kurang kondusif sebagai sumber inspirasi dan keteladanan mereka. Meskipun demikian, agar penguatan pendidikan karakter di SD/MI melalui kebijakan hari sekolah berhasil maka dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan waktu yang efektif dan efisien, serta komitmen bersama pengelola sekolah dan madrasah dalam penciptaan keteladanan dan budaya sekolah yang konsisten dan berkelanjutan.
Kata kunci: waktu pembelajaran, hari sekolah, pendidikan karakter, sekolah dasar
Abstract
The problem of the low quality of basic education, especially character education in Indonesia is still a polemic until now. One of the Government's efforts to improve and strengthen character education in schools and madrasah is by issuing a five-day school policy, in which learners must study at least 8 hours in 1 day at schools and other institutions already in collaboration with schools. The issue of changing school hours has provoked pros and cons in society. To study the problem is used literature study. The two main issues discussed in this article are: the time required in the character education process in elementary school (ES) and madrasah ibtidaiyah (MI), and the urgency of school day policy in character education process in ES/MI. The results of this study indicate that school day policy is urgent in the process of character education for elementary school because the environment is less conducive as a source of inspiration and exemplary them. Nevertheless, in order to strengthen character education in ES/MI through successful school day policy, effective and efficient planning and management of time, and commitment of school and madrasah managers in the creation of exemplary and consistent school culture are required.
Keywords: learning time, school day, character education, elementary schoolFull Text:
PDFReferences
Ali, M. (2009). Pendidikan untuk Pembangunan Nasional, Bandung: Imperial Bhakti Utama.
Goodman, L. (1990). Time and Learning in The Special Education Classroom. New York: State Universioty of New York Press.
Gunawan, A.W. (2008). The Secret of Mindset. Cet. III. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jensen, E. (2011). Pemelajaran Berbasis-Otak. Diterj.oleh: Benyamin Molan. Jakarta: Indeks.
Kesuma,D., Triatna,C., & Permana,H. J. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Cet. II. Bandung: Remaja Rosda Karya.
KPAI. (2016). Rincian Data Kasus Berdasarkan Klaster Perlindungan Anak 2011-2016. http://bankdata.kpai.go.id/tabulasi-data/data-kasus-per-tahun/rincian-data-kasus-berdasarkan-klaster-perlindungan-anak-2011-2016ï›26 Juli 2017ï
Lestari, I. (2015). Pengaruh Waktu Belajar dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematik. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(2), 115-125.
Melody, A. (2016). 7 Manfaat Full Dat School yang Harus Direnungkan Ortu. http://www.kompasiana.com/annamelody/7-manfaat-full-day-school-yang-harus-direnungkan-ortu_57a868bbf87a617c79db49ceï›27 Juli 2017ï
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). “Hari Sekolahâ€. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 . ditetapkan tanggal 12 Juni 2017.
Nuryaman. (2016). Mendikbud Pastikan 5 Hari Sekolah Mulai Tahun Ajaran 2017-2018.http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2016/11/11/mendikbud-pastikan-5-hari-sekolah-mulai-tahun-ajaran-2017-2018-384485ï›26 Juli 2017ï
Prastowo, A. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian Cet. III. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Prastowo, A. (2015). “Perubahan Mindset Dan Kesiapan Guru Sekolah Dasar Dalam Persaingan Pendidikan Di Era MEAâ€, Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015, diunduh dari http://eprints.uny.ac.id/21958/1/56%20Andi%20Prastowo.pdf.
Puslitbang Sindo. (2016). Ini Empat Alasan Orang Tua Siswa Tola Full Day School.https://nasional.sindonews.com/read/1143115/144/ini-empat-alasan-orangtua-siswa-tolak-full-day-school-1475093733ï›26 Juli 2017ï
Slavin, R.,E. (2011). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Diterj. oleh: Marianto Samosir. Jakarta: Indeks.
Sousa, D. A. (2012). Bagaimana Otak Belajar, Edisi Keempat, Diterj. oleh: Siti Mahyuni, Jakarta: Indeks.
Suparman, A. (2012). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Syam, S. (2016). Change Limiting Beliefs. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Taylor, G. S. (2017). Perbandingan Untung-Rugi Beda Jam Sekolah di Berbagai Negara. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170609121250-282-220569/perbandingan-untung-rugi-beda-jam-sekolah-di-berbagai-negara/ï›27 Juli 2017ï
Tim Penyusun Kemdiknas. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan Nasional .Jakarta: Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Tim Penyusun Kemdiknas. (2011) (a).Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa: Buku Pedoman Sekolah. Jakarta: Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Tim Penyusun Kemdiknas. (2011) (b).Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendiknas.
DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v4i2.1724
Article Metrics
Abstract view : 705 timesPDF - 73 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
AL IBTIDA Journal Indexed By:
Â
 Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Â
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Published by Department of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Syekh Nurjati Cirebon In Collaboration with Perkumpulan Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PD PGMI) Indonesia.
Editorial Office:
FITK Building, 5th Floor, Department of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-481264, Fax. 0231-489926, Email: alibtida@syekhnurjati.ac.id/ alibtida2@gmail.com