Elit Agama dan Gerakan Sosial Pada Masyarakat Cirebon

Ahmad Zamakhsyari(1*), Asep Saeful Muhtadi(2),


(1) STID Al Biruni Cirebon
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstract

Religious sosial movements can occur in any context in society. Space and time influence the orientation, patterns and strategies used. The complexity of society demands the development of a movement that is relevant to the conditions and needs of society. Religious socio-movements must be able to innovate and be creative in the context of adapting to the complex sosial situations of society. Innovations and creations of religious elites make socio-religious contributions able to take place in various sosial and institutional spaces.

This research is focused on the problem of dynamics in Cirebon society, from spiritual, sosial, economic, moral and political issues, therefore the role of religious elites in driving, not only religious elites as kyai, Islamic boarding schools but also religious elites as community guides, Developers who are able to synergize in all circles in moving the religious sosial in society.

This research is a type of field research research using a qualitative exploratory approach as the method. The collection of data and information was carried out by means of observation, interviewing and documentation of respondents using purposive and snowball sampling techniques for further processing of data findings and theoretical analysis using Actor Theory in the Talcot Parsons sosial system and supported by Anthony Giddens' theory with sosial movements.

The findings of this study include the first, religious elites in Cirebon are not only Kyai, teachers of the Koran in Islamic boarding schools but also movers in Cirebon society. also driven by changes in society in the religious, sosial, economic, political and moral sectors of the Cirebon community. second, the existence of religious elites as sosial activists in society. Then, there is a synergy between religious elites and entrepreneurs in Cirebon in sosial movements, supported by the Cirebon people who are open to everything. Third, the implications of sosial movements carried out by religious elites. Achieving a contribution and community independence on sosial, political, economic and moral issues in society.

Abstrak

Gerakan sosial keagamaan bisa terjadi dalam konteks apapun dalam masyarakat. Ruang dan waktu mempengaruhi orientasi, pola, dan strategi yang digunakan. Kompleksitas masyarakat menuntut pengembangan gerakan yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Gerakan sosial keagamaan harus mampu berinovasi dan berkreasi dalam rangka adaptasi dengan situasi sosial masyarakat yang kompleks. Inovasi dan kreasi Elit agama menjadikan Kontribusi sosial keagamaan bisa berlangsung dalam ruang sosial dan kelembagaan yang beragam.

Penelitian ini difokuskan pada persolan Dinamika Dalam Masyarakat Cirebon, Dari Persoalan Spritual,Sosial, Ekonomi, Moral dan Politik,Karena Itu peran Elit Agama dalam sebagai Penggerak, bukan saja Elit Agama sebagai Kyai, punya Pesantren akan tetapi Juga Elit agama Juga sebagai Pembimbing Masyarakat, Pengembang Yang sanggup mensinergikan Pada semua kalangan dalam Menggerakan Sosial Keagamaan pada Masyarakat.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research dengan menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif sebagai metodenya. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap responden dengan teknik purposive dan snowball sampling untuk selanjutnya dilakukan pengolahan temuan data dan analisis teoritik dengan menggunakan Teori Actor dalam sistem sosial Talcot Parsons dan di dukung Teori Anthony Giddens dengan Gerakan sosial.

Adapun temuan penelitian ini di antaranya pertama, Elit agama di Cirebon Bukan hanya Kyai, Guru Ngaji di Pesantren Melainkan Penggerak di Masyarakat Cirebon. juga dorong oleh perubahan Masyarakat Pada bidang keagamaan, Sosial, Ekonomi, Politik juga Moral Masyarakat Cirebon. kedua, Adanya Elit agama Sebagai Penggerak Sosial dalam Masyarakat. Kemudian, Adanya Sinergitas elit Agama Dengan Para Pengusaha di Cirebon dalam Gerakan Sosial, Di dukung dengan masyarakat Cirebon yang Terbuka dalam segala Hal. Ketiga, Implikasi dari Gerakan sosial yang di lakukan elit agama Tercapainya satu Kontribusi dan Kemandirian masyarakat pada persoalan sosial, politik, ekonomi dan moral bermasyarakat.


Keywords


religious elites and sosial movements

Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi, Prosedur Peneltian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006)

Dkk, Fadillah Putra, Gerakan Sosial (Malang: Averrors Press, 2006)

Fadhilah, Amir, ‘Struktur Dan Pola Kepemimpinan Kyai Dalam Pesantren Di Jawa’, Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 8.1 (2011), 101–20

Faridl, Miftah, ‘Perilaku Sosial Politik Kiai Di Tengah Masyarakat Transisi Kasus Di Wilayah Cirebon Dan Bandung’, MIMBAR: Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 21.2 (2005), 165–77

Horikoshi, Hiroko, Kyai Dan Perubahan Sosial (Jakarta: LP3ES, 1987)

Ismail, Roni, ‘ISLAM DAN DAMAI (Kajian Atas Pluralisme Agama Dalam Islam)’, Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, 9.1 (2013), 38–58

Marliyana, Titin, ‘PENGORGANISASIAN KELOMPOK TANI DALAM MEMPERJUANGKAN PERHUTANAN SOSIAL (STUDI KASUS PENGORGANISASIAN STAM DI DESA MENTASAN, KECAMATAN KAWUNGANTEN, KABUPATEN CILACAP)’, Jurnal Analisa Sosiologi, 9

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011)

Rachman, Budhy Munawar, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman (Srigunting, 2004)

Wawancara dengan H. Alimin

Wawancara dengan KH. Badruddin Hambali




DOI: 10.24235/empower.v5i2.7244

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Empower : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam

      

 

  

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.