Pendekatan Antropologi dalam Penelitian Agama bagi Sosial worker
(1) IAIN Syekh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung
(*) Corresponding Author
Abstract
Kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara di dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak boleh hanya sekadar menjadi lambang kesalehan atau berhenti Sekedar disampaikan dalam kotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah.
Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab manakala pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teori normatif dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain, yang secara operasional konseptual, dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang timbul.
Pendekatan antropologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Maka dengan pendekatan ini, problematika dalam agama terlihat jelas. Dengan pendekatan ini pula kita bisa mendeskripsikan masalah-masalah yang fenomenal. Antropologi pada hakikatnya membahas mengenai pembahasan budaya manusia. Namun dalam budaya, terdapat unsur yang sangat melekat yaitu agama. Tak heran jika agama merupakan salah satu yang unik dimata para antropolog. Karena banyak ritual keagamaan yang menyatu dengan budaya manusia.
Pendekatan antropologi yang berkaitan dengan penelitian agama, mampu mewujudkan masyarakat sosial yang berkarakter sesuai dengan yang dituangkan dalam setiap agama. Dalam hubungan ini, maka seorang pekerja sosial tidak dapat melepaskan diri dari situasi kehidupan masyarakat dan agama. Untuk itu, seorang social worker harus membantu masyarakat agar mampu menggunakan penelitian agama dalam pendekatan antropologi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Munif Mujadid. Ilmu Perbandingan Agama. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
Abdullah dkk. Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar. Yogyakarta:Tiara Wacana Yogyakarta, 1990.
Conolly, Peter. Aneka Pendekatan Studi Agama. Yogyakarta: Lkis, 2002.
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka, 1989
Dhavamony. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Durkheim Emile. The Elementary Forms of the Religious Life. London: Allen &Unwin,1915.
Hardjana. Penghayatan Agama yang Otentik dan Tidak Otentik. Yayasan Kanisius, tahun 1993.
James William. The Varieties of Religious Experience. London: Fontana, 1902.
Kahmad Dadang. Sosiologi Agama . Bandung: Remaja Rosdakarya,2000.
Kahmad Dadang. Metode Penelitian Agama. Bandung: Pustaka Setia,2011
Keontjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI-Press, 1987.
Koentjaraningrat. Budi Santoso,. Kamus Istilah Antropologi. Jakarta:Balai Pustaka, 1978/1979.
Michael Lambek. A Reader in the Anthropology of Religion. Oxford: Blackwell Publisher, 2002.
Morris Brian. Antropological Studies of Religion. Cambridge: Cambridge University Press, 1991
Nata Abuddin, MA,. Metodologi Studi Islam. Jakarta:PT. Raja Grafindo, 2010.
Nata Abbudin . Metode Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Nata Abuddin, MA, Metodologi Studi Islam. Jakarta:PT. Raja Grafindo, 2010.
T.O. Ihromi. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Gramedia, 1980
Bakker , Anton, Antropologi Metafisik, (Yogyakarta: Kanisius,2000).,h. 53
DOI: 10.24235/empower.v4i2.5450
Article Metrics
Abstract view : 63 timesPDF - 567 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Empower : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.