Sistem Karantina Tahfidzh 1 Hari untuk Anak Usia SD/MI di Rumah Tahfidzh Al-Haramain Kota Banjarmasin

Muhammad Iqbal Ansari(1*), Barsihanor Barsihanor(2),


(1) PGMI UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
(2) PGMI UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
(*) Corresponding Author

Abstract


                                                              Abstrak

Pada umumnya seorang santri di Indonesia merampungkan hafalan Al-Qur’an dalam jangka 2 - 4 tahun. Jangka waktu selama itu menjadi kendala bagi sebagian orang karena harus meninggalkan aktifitas demi fokus menghafal Al-Qur’an. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah Karantina Tahfidzh Al-Qur’an 1 Hari, sebuah kegiatan di mana peserta diasramakan untuk fokus menghafal Al-Qur’an selama 1 hari. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pelaksanaan Karantina Tahfidzh Al-Qur’an 1 Hari untuk anak usia SD/MI di Rumah Tahfizh Al-Haramain, mendeskripsikan capaian hafalan dan kriteria peserta yang mencapai hafalan paling banyak, serta mengetahui kendala yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Data primer yang digunakan yaitu: narasumber, aktivitas, dan lokasi. Analisis dilakukan dengan proses pengumpulan, reduksi, paparan, verifikasi data, dilanjutkan dengan pengambilan simpulan. Validitas data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Karantina Tahfidzh Al-Qur’an 1 Hari untuk anak usia SD/MI di Rumah Tahfizh Al-Haramain dilaksanakan pada hari sabtu setelah shalat ashar hingga hari Ahad ketika dhuhur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua program, yaitu inti dan pelengkap, 2) capaian hafalan peserta usia SD/MI paling tinggi adalah 62 baris atau 4 halaman, sedangkan paling rendah adalah 30 baris atau 2 halaman, 3) hafalan paling banyak dicapai oleh 3 peserta perempuan yang duduk di kelas V dan VI. Ketiga peserta tersebut merupakan santri yang cerdas secara akademik dan mempunyai bacaan Al-Qur’an yang sesuai tajwid, dan 4) kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini ialah kondisi peserta yang kelelahan, sesi setoran pagi yang terlambat, kesalahan hafalan, dan kualitas hafalan yang belum kuat.

Kata Kunci: karantina tafidzh al-Qur’an, 1 hari, siswa, SD/MI

 
 

Abstract

In general, a santri in Indonesia completes memorization of the Qur'an in a period of 2-4 years. This long period of time is being the obstacle for some people to memorize, because they have to cut their activities off to get focus in memorizing. One of the solutions from the problem above is One-Day Tahfizh Quarantine Program, an event which all the participants placed in one place or dormitory to stay focus in memorizing Qur’an in one day. This research aims to describe the implementation of One-Day Tahfizh Qur’an Quarantine Program for elementary school students in Banjarmasin, to describe their achievement in memorizing and the criteria, and to find out the obstacles faced by the organizer and the participants. This research uses qualitative approach with case study. Sources of the primer data chosen in the research are informants, activities, and location. The analysis conducted from the proccess of collection data, reduction data, explanation, verification, and interpretation conclusion phase. Checking the validity of the data conducted with triangulation. The findings of the research: 1) One-Day Tahfizh Quarantine Program for elementary school students in Rumah Tahfizh Al-Haramain Banjarmasin conducted on weekends, which is on Saturday after Ashr prayer and finishes on Sunday Dzuhur Prayer. The activity holds with primer and complement programs; 2) The highest achievement is 62 lines, or 4 pages 2 lines, and the lowest achievement is 30 lines or 2 pages; 3) The most memorization is 3 female participants who are 2 fifth graders and 1 sixth grader. The three participants are smart students, having good beauty and correct recitation based on the structure; 4) obstacles faced by the organizer are tiring condition of the participants, late morning session, error memorization, and the weak quality of the memorization.

Keywords: tahfizh Qur’an quarantine, one-day, students, elementary school


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Ansari, M. I. (2015). Strategi Sistem Full Day School dalam Membentuk Empati Siswa. Jurnal Muallimuna, 1(1), 70-78.

Ansari, M. I. (2017). Pelaksanaan Karantina Tahfidzh 30 Hari untuk Anak Usia SD/MI. Jurnal Muallimuna, 2(2), 1-18.

Ansori. (2016). Peran Pengajian antara Maghrib Isya (PAMI) dalam Mengatasi Buta Aksara Al-Qur’an di Desa Olak Kecataman Muara Bulian-Batang Hari Jambi. Jurnal At-Tasyrih, 1(2), 184-197.

As-Shanie’, S. I. (2008). Atsar Hifzh al-Qur’an al-Karim ‘ala al-Shihhah al-Nafsiyyah. Jurnal Al-Imam Al-Syathibi Li Al-Dirasat Al-Qur'aniyyah.

Atabik, A. (2014). The Living Qur ’ an : Potret Budaya Tahfiz al-Qur’an di Nusantara. Jurnal Penelitian, 8(1), 161-177.

Atmadja, A. T. (2013). Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu Akuntansi. Jurnal Akuntansi Profesi, 3(2), 122-141.

Barri, F. (2016). Manajemen Waktu Santri di Dayah Tahfidz Ulumul Qur’an Pagar Air Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Didaktika, 17(1), 138-265.

Chairani, L., & Subandi. (2010). Psikologi Anak Penghafal Quran, Peranan Regulasi Diri. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Fatin, H. (2017). Hubungan Self Management dengan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Santri di Pondok Tahfizdz Syifa’ul Qur’an. Skripsi FITK IAIN Surakarta.

Ghony, M. J., & Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hasyim, A. W. (2017). Strategi Pembelajaran Al-Quran pada Lembaga Majelis Al- Qurra’ Wa Al-Huffaz Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang Kabupaten Wajo. Jurnal UIN Alauddin Makassar, 6(2), 355-366.

Hidayah, N. (2016). Strategi Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Lembaga Pendidikan. Jurnal Ta’allum, 4(1), 64-81.

Hidayat, F. (2017). Kajian Psikologi Pembelajaran Hafal Quran bagi Anak Usia Dini. Proceedings of The 2nd Annual Conference on Islamic Early Childhood Education © 2017 Study Program of Islamic Education for Early Childhood, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, State Islamic University Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Keswara, I. (2017). Pengelolaan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an (Menghafal Al Qur’an) di Pondok Pesantren Al Husain Magelang. Jurnal Hanata Widya, 6(2), 62-73.

Lutfy, A. (2013). Metode Tahfidz Al-Qur’an (Studi Komparatif Metode Tahfidz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Madrasah al-Hufadzh II Gedongan Ender, Pangenan Cirebon dengan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Terpadu Al- Hikmah Bobos, Dukupuntang Cirebon). Jurnal Holistik, 14(2), 157-173.

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Qatthan, M. (2012). Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Kautsar.

Qawi, A. (2017). Peningkatan Prestasi Belajar Hafalan Al-Qur’an Melalui Metode Talaqqi di MTsN Gampong Teungoh Aceh Utara. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 16(2), 265-283.

Qomariyah, N. (2016). Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Serta Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam di Indonesia. Tesis. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Rahardjo, M. (2017). Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya. Malang: Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim.

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Jurnal Equilibrium, 5(9), 1-8.

Santrock, J. W. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Saptadi, H. (2012). Faktor-faktor Pendukung Menghafal Al-Qur’an dan Implikasinya dalam Bimbingan Konseling. Jurnal Bimbingan Konseling, 1(2), 117-121.

Sofyan, M. (2015). The Development of Tahfiz Qur’an Movement in The Reform Era in Indonesia. International Journal of Religious Literature and Heritage, 4(1),115-136.

Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Jurnal Makara Seri Sosial Humaniora, 9(2), 57-65.

Suwito. (2016). Sistem Menghafal cepat selama 40 hari untuk 30 Juz (Studi di Ma’had Tahfidz al-Quran di Dawuhan Purbalingga). Laporan Penelitian LP2M IAIN Purwokerto.

Suyuthi, J. (1999). Al-Itqan Fii Ulumil Qur’an. Beirut: Darul Fikri.

Tegawati, L. M., Karini, S. M., & Agustin, R.W. (2007). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Orang Lanjut Usia. Surakarta: Prodi Psikologi FK UNS.

Tim Yayasan Muntada Islami. (2012). Panduan Mengelola Sekolah Tahfizh. Surakarta: Al-Qowam.

Widoyoko, E. P. (2012). Teknik Penyusunan Intrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v5i2.2679

Article Metrics

Abstract view : 397 times
PDF - 54 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

AL IBTIDA Journal Indexed By:

        

 

  

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

 

Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Published by Department of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Syekh Nurjati Cirebon In Collaboration with Perkumpulan Dosen Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PD PGMI) Indonesia.

Editorial Office:

FITK Building, 5th Floor, Department of Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.  Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-481264, Fax. 0231-489926, Email: alibtida@syekhnurjati.ac.id/ alibtida2@gmail.com