IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

Rinita Rosalinda Dewi(1), Edi Suresman(2), Lidya Mustikasari(3*),


(1) Universitas Pendidikan Indonesia
(2) Universitas Pendidikan indonesia
(3) STIT Qurrota A’yun Samarang Garut
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Abad 21 merupakan abad globalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad ini mengalami perubahan yang fundamental dan berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang pendidikan yang menghadapi tantangan pada abad ini yaitu daya saing, kualifikasi dan kompetensi dosen, peningkatan infrastruktur pendidikan, dan technology readiness. Selain itu timbul juga permasalahan yaitu meningkatnya kasus tawuran antar pelajar dan mahasiswa, mabuk-mabukan, narkoba, kasus pemerasan hingga kekerasan diantara pelajar dan mahasiswa, tingginya tingkat kepercayaan dosen kepada mahasiswa untuk bisa mengurus dirinya sendiri yang seringkali disalahgunakan serta plagiasi karya ilmiah. Oleh karena itu, pada abad ini diperlukan pembangunan insan berkarakter dan bermartabat yakni dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dalam seluruh kegiatan di perguruan tinggi. STIT Qurrota A’yun adalah salah satu perguruan tinggi yang berusaha membangun kampus yang religius, berkarakter dan bermartabat. Salah satu strategi yang dilakukan oleh STIT Qurrota A’yun adalah dengan kebijakan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai pendidikan karakter di perguruan tinggi. PKn merupakan mata kuliah yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak serta kewajibannya untuk menjadi warga negara yang berkarakter seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pengintegrasian PKn sebagai pendidikan karakter di perguruan tinggi ini dilakukan dengan memasukkan nilai-nilai karakter dalam perencanaan (silabus dan RPP), bahan ajar dan media, implementasi di kelas, penilaian, monitoring, dan evaluasi kegiatan secara keseluruhan.

Kata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Karakter, Perguruan Tinggi

Abstract

The 21st century is a century of globalization, meaning that human life in this century underwent fundamental changes and is different from the order of life in the previous century. Higher Education is one of the levels of education that faces challenges in this century, namely competitiveness, qualifications and competence of lecturers, improvement of educational infrastructure, and technology readiness. Besides, problems also arise, namely increased cases of brawls between students and students, drinking, drugs, cases of extortion to violence between students and students, the high level of lecturer trust in students to be able to take care of themselves that is often misused and plagiarism of scientific work. Therefore, in this century, it is necessary to build character and dignified human beings that can integrate character education in all activities in higher education. STIT Qurrota A’yun is one of the tertiary institutions that strive to build a religious, character and dignified campus. One of the strategies carried out by STIT Qurrota A’yun is with the Civic Education (PKn) policy as character education in tertiary institutions. Civic is a course that focuses on the formation of citizens who understand and can carry out their rights and obligations to become citizens of character as mandated by the Pancasila and the 1945 Constitution. Integrating Civic Education as character education in these tertiary institutions can be done by incorporating character values in planning (syllabus and lesson plans), teaching materials and media, implementation in class, assessment, monitoring, and evaluation of overall activities.

Keywords: Civic Education, Character Education, College

Full Text:

1 - 15 PDF

References


Akbal, M. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pembangunan Karakter Bangsa: Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dan Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Indonesia Grand Clarion Hotel, Makassar, hlm. 485-493.

Alawiyah, F. (2012). Kebijakan dan Pengembangan Pembangunan Karakter melalui Pendidikan di Indonesia: Aspirasi, Vol. 3, No. 1, hlm. 87-101.

Alwasilah, C & Puncochar, J. 2016. Memberdayakan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Bandung. Pustaka Jaya.

Awaliyah, G & Maharani, E. (2018). Ini Tantangan Perguruan Tinggi menurut Menristekdikti [Online]. Tersedia di

https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/18/06/07/p8ctn4335-ini-tantangan-perguruan-tinggi-menurut-menristekdikti. Diakses 16 Oktober 2019.

Bates, A. (2019). Character education and the ‘priority of recognition’. Cambridge Journal of Education, 49(6), 695-710. https://doi.org/10.1080/0305764X.2019.1590529.

Clark, C. H. (2016). Examining the Relationship Between Civic Education and Partisan Alignment in Young Voters. Theory & Research in Social Education, 45(2), 218-247. http://dx.doi.org/10.1080/00933104.2016.1250690.

Depdiknas. (2013). UU Sisdiknas edisi terbaru. Bandung: Fokusindo Mandiri.

Dhiu, KD & Bate, N. 2017. Pentingnya Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi: Kajian Teoritis Praktis: 2nd Annual Proceesding STKIP Citra Bakti Bajawa NTT, hlm. 172-176.

Dianti, P. (2014). Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mengembangkan Karakter Siswa: JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 23, No. 1, hlm. 58-68.

Dineen, K. (2018). Kant, emotion and autism: towards an inclusive approach to character education. Ethics and Education, 14(1), 1-14.

https://doi.org/10.1080/17449642.2018.1505150.

Hasanah, (2013). Implementasi Nilai-Nilai Karakter Inti di Perguruan Tinggi: Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, No. 2, hlm. 186-195.

Herlina, N. (2017). Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila untuk Membangun Karakter Bangsa Indonesia di Universitas PGRI Palembang Provinsi Sumatera Selatan: Prosiding Seminar Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, hlm. 125-129.

Hidayah, Y., Ulfah, N., & Suyitno. (2019). Pendekatan Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Umum Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 4, No. 1, hlm. 22-33.

Knowles, R. T. (2017). Teaching Who You Are: Connecting Teachers’ Civic Education Ideology to Instructional Strategies. Theory & Research in Social Education, 46(1), 68-109. http://dx.doi.org/10.1080/00933104.2017.1356776.

Kurniawan, MI. (2013). Integrasi Pendidikan Karakter ke dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di Sekolah Dasar : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, No. 1, hlm. 37-45.

Liano, S. M. (2017). The counterfeit presentment: an early 20th century model of intercollegiate debate as civic education. Argumentation and Advocacy, 53(2), 90-102. http://dx.doi.org/10.1080/00028533.2017.1304983.

Literat, I., & Vilenchik, N. K. (2018). Youth online political expression in non-political spaces: implications for civic education. Learning, Media and Technology, 43(4), 400-417. https://doi.org/10.1080/17439884.2018.1504789.

Mansir, F. (2017). Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Islam. (Disertasi). SPS UIN Syarief Hidayatullah Jakarta.

Ngozwana, N. A. (2017). Civic education in Lesotho: implications for teaching of democratic citizenship. International Journal of Lifelong Education, 36(5), 526-540. http://dx.doi.org/10.1080/02601370.2017.1304460.

Peterson, A. (2019). Character education, the individual and the political. Journal Of Moral Education, 0(0), 1-15, https://doi.org/10.1080/03057240.2019.1653270.

Putra, P. (2017). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPA di MIN Pemangkat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat: Jurnal Ilmiah PGMI, Vol. 3, No. 1, hlm. 49-61.

Rahim, R. (2018). Urgensi Pembinaan Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum (PTU): Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 1, hlm. 17-26.

Ristekdikti. (2016). UU No. 20 Tahun 2012. Jakarta : Sumberdaya Ristekdikti.

Ristekdikti, 2016. Surat Edaran: Bahan ajar mata kuliah wajib umum. Jakarta. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Rohman, A., & Zahri, M. (2018). Menggali Nilai-nilai kemandirian dan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Calon Guru pada Mata Kuliah Keterampilan Abad 21: Seminar Nasional Pendidikan Banjarmasin, ISBN 978-602-6483-63-8, hlm. 256-262.

Sofyan, MS & Sundawa, D. (2015). Hubungan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan Semangat Nasionalisme Mahasiswa: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, hlm. 185-198.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Waldrop, dkk. (2018). Measuring the Engagement of College Students: Administration Format, Structure, and Validity of the Student Engagement Instrument-College. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 52(2), 90-107. https://doi.org/10.1080/07481756.2018.1497429.

Watson, L. (2019). Educating for inquisitiveness: A case against exemplarism for intellectual character Education. Journal Of Moral Education, 48(3), 303–315.

https://doi.org/10.1080/03057240.2019.1589436.

Wijaya, EY., Sudjimat, DA., & Nyoto, A. (2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Volume 1 Universitas Kanjuruhan Malang, hlm. 263-278.




DOI: 10.24235/edueksos.v9i1.6144

Article Metrics

Abstract view : 165 times
1 - 15 PDF - 66 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.



 

free web stats Web Stats

ISSN 2548-5008 (online); ISSN 2252-9942 (print)
Copyright ©2022 Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, IAIN Syekh Nurjati Cirebon