URGENSI DAN SIGNIFIKANSI MURSYID BAGI MURID DALAM TAREKAT
(1) STAI AL-AMIN INDRAMAYU
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak : Tarekat dalam bentuknya sebagai organisasi yang didalamnya diajarkan tentang pencapaian kerohanian ke tingkat yang bisa membuat pelaku tarekat (salik) sampai berada sedekat mungkin dengan Tuhan. Maka dalam tarekat yang demikian akan ditemukan istilah mursyid dan murid. Istilah mursyid memiliki arti guru, yaitu guru yang mengajarkan tentang suatu ajaran tarekat, dan membimbing murid untuk bisa berada sedekat mungkin dengan Tuhan. Sedangkan murid adalah para pencari jalan kebenaran menuju Tuhan yang belajar tarekat pada syeikh atau mursyid dari suatu tarekat. Eksistensi mursyid dalam suatu tarekat sangat penting dan memiliki peran yang sentran serta dominan dalam mengantarkan muridnya untuk berada sedekat mungkin dengan Tuhan. Hubungan antara murid dengan mursyid begitu istimewa dan sangat sentral, bahkan sampai pada tingkat yang perlu dikritisi karena dikhawatirkan dapat mengarah kepada titik yang perlu dipertanyakan secara akidah dan keimanan.
Â
Kata Kunci: Mursyid, Murid, dan Tarekat
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Abi Abdillah, Shoheh Bukhari,al-Dar wa mathobi'i : Al-Sya'bi, Juz I, tt
Abu al-Wafa al-Ganimi al-Taftazani, 1973, 'Ilm al-KalÄm wa Ba'd MusykilÄtihi, Kairo : Dar al-Saqafah
Abuddinata., Akhlak Tasawuf dan karakter Mulia. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. 2014
‘Alaudin an-Naqsyabandy. Ma Huwa at-Tasawwuf wa Ma hiya at-Tariqah an-Naqsyabandiyyah. T.tp: tp., tt.,
Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat: Uraian-uraian tetang Mistik (Solo: Ramadhani, 1990).
Ahmad Zahro. Tradisi Intelektual NU: Lajnah Bahtsul Masa’il 1926-1999. Yogyakarta : LKIS. 2004.
Annemarie Schimmel, Dimensi Mistik Dalam Islam, Terjemahan oleh Supardi Djoko Damono dkk. Dari Mystical Dimension of Islam (1975), Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986.
Cecep Alba,. Cahaya Tasawuf. Bandung : CV. Wahana Karya Grafika. 2009
----------,. Tasawuf dan Tarekat. Dimensi Esoteris Ajaran Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2014
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. Ensiklopedi Islam 5. Jakarta: Ikhtiar Baru. 1997
H.A Mustofa. Akhlak Tasawuf. Bandung : Penerbit CV. Pustaka Setia. 1997.
H.A. Rivay Siregar, Tasawuf : Dari sufisme klasik Ke Neo –Sufistik. Jakarta : PT. Grapindo Raja Persada. 1999.
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid II (Jakarta: Ul Press, 1978),
----------., Falsafah dan Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986).
Jamil Shaliba, Al-Mu'jam al-Falsafi, Juz II, (Beirut: Dar al-Kitab, 1979)
Louis Ma’luf. Al-Munjid Fi Al-Lughah Wa Al-’Alam. Beirut : dar Al-Masyrik. 1975
Samsul Munir Amin. Ilmu Tasawuf. Jakarta: Remaja rosdakarya. 2015.
Shihabuddin Suhrowardi. Bidayatussâlikin (Belajar Ma’rifat Kepada Allah). Ciamis : Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Solihin dan Rosihon Anwar. Ilmu Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.2011
TriminghamJ. Spencer, The Sufi Orders in Islam (London: Ox¬ford University Press, 1973
Zaprulkhan. Ilmu Tasawuf Sebuah Kajian Tematik. Depok :. Raja Grapindo Persada. 2016.
DOI: 10.24235/jy.v4i1.3189
Article Metrics
Abstract view : 388 timesPDF - 296 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Indexed By :Â
           ÂEditorial Office:
FUAD Building, 2nd Floor, Department of Aqeedah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin, Adab and Dakwah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-489926 email: yaqzhanjurnal@gmail.com
Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan is licensed under a Creative Commons 4.0 International License.Â
Â