ETIKA FOTOGRAFI DALAM PROSES DOKUMENTASI KELAHIRAN
(1) Universitas Amikom Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai etika fotografi, khususnya dalam proses dokumentasi kelahiran dari sebelum proses dokumentasi, hingga setelah dokumentasi dilakukan. Industri fotografi berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan tren yang berkembang. Salah satu genre fotografi yang mulai muncul dan tren di tengah masyarakat adalah birth photography. Birth photography atau foto dokumentasi persalinan dilakukan untuk mengabadikan momen yang sakral dan tidak terulang dari seorang ibu yang tengah berjuang saat melahirkan sang buah hati. Terdapat banyak sekali pelaku bisnis fotografi yang kemudian menawarkan jasa dokumentasi persalinan, namun ternyata belum semua fotografer mengetahui mengenai kode etik yang dapat dijadikan pedoman ketika melakukan dokumentasi persalinan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui etika fotografi dalam birth photography, mengenai teknis dokumentasi dan publikasi dokumentasi melalui media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa terdapat asosiasi internasional fotografer persalinan professional (IAPBP) yang mewadahi para fotografer persalinan. Dalam asosiasi tersebut terdapat kode etik yang dapat dijadikan pedoman bagi fotografer persalinan dalam menjalankan pekerjaannya. Adapun kode etik tersebut berkaitan ketika proses dokumentasi di lingkungan tempat bersalin, kode etik dengan klien dan keluarga klien, mengenai bagian tubuh yang akan didokumentasikan serta kode etik ketika mengunggah hasil foto persalinan di media sosial. Utamanya terkait dengan ketentuan dari platform media sosial tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Birowo, Mario Antonius dan Perbawaningsih, Yudi. 2004. "Mengembangkan Self Regulation dalam Etika Komunikasi." Jurnal Ilmu Komunikasi 87-94.
Hasibuan, Lynda. 2019. www.cnbcindonesia.com. July 21. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20190721191935-33-86443/jasa-fotografi-persalinan-semakin-diminati-berapa-biayanya.
Josina. 2019. inet.detik.com. https://inet.detik.com/cyberlife/d-4631668/langgar-aturan-instagram-akun-bakaldihapus.
Kirnandita, Patresia. 2018. tirto.id. https://tirto.id/pro-kontra-foto-melahirkan-diunggah-di-media-sosial-cGeC.
Kriyantoro, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenade Media.
Moleong, Lexy, J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
P. Graham, Aubrey, James V. Lavery, and Robert Cook. 2019. "Ethics of Global Health Photography: A Focus on." Health and Human Rights Journal 49-62.
Sudi D, Gabriella. 2018. PUSAT FOTOGRAFI DI YOGYAKARTA. Skripsi, Yogyakarta: UAJY.
Wibowo, Arif Ardy. 2015. "Fotografi Tak Lagi Sekadar Alat Dokumentasi." Jurnal Seni Imajinasi Vol. IX No.2 Juli 137-142.
Widyatmoko, Agus Toto. 2016. "Etika Menulis dengan Cahaya." JURNAL INTERAKSI, Vol 5 No. 2, Juli 2016 209-218.
DOI: 10.24235/orasi.v11i2.7143
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Orasi indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.