Representasi Kearifan Lokal Jawara dalam Novel Kelomang (The Representation of the Champion's Local Wisdom in the Kelomang Novel)

Asep Muhyidin(1*),


(1) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
(*) Corresponding Author

Abstract


The aim of this study is to examine how the champion's local wisdom is depicted in Qizink La Aziva's novel entitled Kelomang. The method used in this study is descriptive qualitative. The data sources are represented in the novel as words that describe the champion's local wisdom. The data were analyzed using qualitative descriptive techniques in three stages: categorization, tabulation, and inference. The study's findings show that the champion's figure in the novel's characters is good at self-defence, courage, leadership, armed with machetes and agate, speaking candidly, and a culture of violence. In this novel, a black champion is depicted in the form of Sakib, who is always willing to justify any means to achieve his goal. The idea of a white champion, on the other hand, is portrayed in the character of Saija, who battles for the betterment of society. This study's findings may have implications for learning Indonesian in senior high schools. This is because there are learning components connected to character education in the 2013 Curriculum. The novel's good characters can serve as role models for students.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi kearifan lokal jawara dalam novel Kelomang karya Qizink La Aziva. Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif kualitatif. Data berupa kalimat-kalimat dalam novel yang menggambarkan kearifan lokal jawara. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif melalui beberapa tahapan, yaitu 1) kategorisasi, 2) tabulasi, dan 3) inferensi. Hasil penelitian menunjukkan representasi sosok jawara yang terdapat pada tokoh-tokoh yang ada pada novel tersebut bersifat jago bela diri,  pemberani, berjiwa pemimpin, bersenjatakan golok dan memakai batu akik, berbicara ceplas-ceplos, dan budaya kekerasan. Dalam novel ini muncul sosok jawara hitam yang tergambar pada sosok Sakib yang selalu menghalalkan segala cara demi mendapatkan tujuannya. Sebaliknya, sosok jawara putih tergambar pada sosok tokoh Saija yang berjuang demi kepentingan masyarakat. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas. Hal demikian disebabkan karena di dalam Kurikulum 2013 terdapat komponen-komponen pembelajaran yang berkaitan dengan penguatan pendidikan karakter. Siswa dapat meneladani karakter baik pada tokoh-tokoh yang ada pada novel tersebut.


Keywords


Kelomang novel; local wisdom jawara; character education

Full Text:

PDF

References


Alamsyah, A. R. (2010). Islam, Jawara, dan Demokrasi. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Angreni, S., & Sari, R.T. (2017). Ketersediaan dan Pemanfaatan Media Komponen Instrumen Terpadu (KIT) IPA di SD Negeri Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 2(2), 234−242. Diunduh dari https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd/article/view/557

Ato’ullah. (2014). Jawara dalam Perubahan Sosial di Masyarakat Banten. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 13(2), 25−38. https://doi.org/10.21009/jimd.v13i2.6413

Aziva, Q. L. (2016). Kelomang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Barker, C. (2015). Cultural Studies: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Cahyo, A. D. (2017). Representasi Makna Jawara dalam Film “Jawara Kidul†: Analisis Semiotika Roland Barthes. Skripsi. Universitas Siltan Ageng Tirtayasa. Tidak Diterbitkan.

Chairiyani, R. P. (2012). Representasi Seksualitas dalam Novel Saman Karya Ayu Utami. Humaniora, 3(2), 363−372.

Chairunnisa, F. (2017). Representasi Jawara dalam Kearifan Lokal pada Film ‘JawaraKidul’. Skripsi. IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten. Tidak Diterbitkan.

Damono, S. D. (2013). Sosiologi Sastra. Jakarta: Editum.

Dewi, W. O. S., & Balawa, L.O. (2017). Kritik Sosial dalam Novel Surat Cinta Untuk Kisha Karya Bintang Berkisah. Jurnal Bastra, 1(4), 1−13.

Eriyanti, L. D. (2017). Pemikiran Johan Galtung tentang Kekerasan dalam Perspektif Feminisme. Jurnal Hubungan Internasional, 6(1), 1−11. https://doi.org/10.18196/hi.61102

Fadillah, Udu, S., & Ibrahim, I. (2020). Kekerasan Budaya dalam Novel Kutukan Tanah Buton Karya Safarudin: Sosiologi Sastra. Jurnal Pendidikan Bahasa, 9(2), 37−47.

Firdausi, I. A. (2016). Jawara dalam Budaya Banten: Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Jawara di Banten. Jurnal Lontar, 4(2), 15−25. https://doi.org/10.30656/lontar.v4i3.361

Hamid, A. (2010). Memetakan Aktor Politik Lokal Banten Pasca Orde Baru: Studi Kasus Kiai dan Jawara di Banten. Politika, 1(2), 32–45. https://doi.org/10.1117/12.817903

Hasanah, F. (2017). Representasi Femme Fatale dalam Novel Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra, 5(1), 14−25. https://doi.org/10.22146/poetika.v5i1.25446

Ilma, A. A. (2016). Representasi Penindasan Ganda dalam Novel Mirah dari Banda Berdasarkan Perpektif Poskolonial. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra, 4(1), 3−11. https://doi.org/10.22146/poetika.v4i1.13310

Istiqomah, N., Doyin, M., & Sumartini. (2014). Sikap Hidup Orang Jawa dalam Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad Tohari. Jurnal Sastra Indonesia, 3(1), 1−9.

Istiqomah, S. (2015). Fenomena Batu Akik pada Masa Orde Baru di Masyarakat GunungKidul dalam Novel Maya Karya Ayu Utami: Kajian Antropologi Sastra. Jurnal Sastra Indonesia, 4(1), 1−10.

Kusnita et al. (2017). The role of local wisdom in the Malay folklore Mempawah as base of character education on children in primary school. ASSEHR, 158, 649-656.

Mandrastuty, R. (2010). Novel ‘Tarian Bumi’ Karya Oka Rusmini: Kajian Feminisme. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Tidak Diterbitkan.

Mu’jizah. (2014). Representasi Anak dalam Karya Arswendo Atmowiloto: Studi Cerita Anak Tahun 1970-an. Kandai, 10(2), 231−245. https://doi.org/10.26499/jk.v10i2.326

Mukhtar, R. H. & Nurjaman, A. (2019). Nilai Budaya Sunda dalam Novel Jawara Angkara di Bumi Krakatau Karya Fatih Zam Sebagai Upaya Pengayaan Bahan Ajar pada Pembelajaran Sastra di Sekolah. Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 11(1), 6−22.

Mukti, W. I., Andayani, A., & Wardani, N. E. (2018). Potrait of Pesantren Education in Novel Ayat-Ayat Cinta 2 (Potret Pendidikan Pesantren dalam Novel Ayat-Ayat Cinta 2). Indonesian Language Education and Literature, 3(2), 181−195.

Nurgiyantoro, B. (2011). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Press.

Pribadi, Y. (2013). Another side of Islam in Banten: The socio-political roles of Jawara during the New Order era 1966-1998. Journal of Indonesian Islam, 7(2), 314−336. https://doi.org/10.15642/JIIS.2013.7.2.314-336

Pribadi, Y. (2011). Strongmen and religious leaders in Java: Their dynamic relationship in search of power. Al-Jami’ah, 49(1), 159−190. https://doi.org/10.14421/ajis.2011.491.159-190

Pujiati, H. (2018). Representasi Radikalisme dan Deradikalisme Agama dalam Sastra Pesantren. Adabiyyat: Jurnal Bahasa dan Sastra, 2(1), 73−98. https://doi.org/10.14421/ajbs.2018.02104

Rumthe, L. R. D., & Zulaikha. (2017). Makna Keluarga pada Kelompok Mafia: Analisis Semiotika pada Film The Godfather. Jurnal Kajian Media, 1(1), 28−41. http://dx.doi.org/10.25139/jkm.v1i1.163

Sari, P. S. & Nuryatin, A. (2017). Representasi Perempuan Bali dalam Novel-Novel Karya Oka Rusmini. JP-BSI: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 44−48. http://dx.doi.org/10.26737/jp-bsi/v2i2.241

Setiawan, A., Agustina, E., & Chanafiah, Y. (2019). Analisis Tokoh Utama dalam Novel Rose in The Rain Karya Wahyu Sujani. Jurnal Ilmiah Korpus, 3(2), 123−130. https://doi.org/10.33369/jik.v3i2.10112

Sukarjo, W. (2014). Kritik Sosial Terhadap Sistem Hukum dalam Novel Bukan Karena Kau Karya Toha Mohtar: Sebuah Tinjauan Sosiologis. Humanika, 20(2), 9−23. https://doi.org/10.14710/humanika.20.2.9-23

Supriyantini, & Arifin, E. Z. (2019). Nilai Pendidikan dan Moral dalam Novel Dendam Si Yatim Piatu Karya Sintha Rosse. Jurnal Pujangga, 5(1), 47−75. http://dx.doi.org/10.47313/pujangga.v5i1.731

Sururi, A., Mardiana, S., & Putri, L. D. (2020). Cultural Transformation and Revitalization Identity of Banten Jawara. Humanika, 27(1), 1−10.

Suryaman, M. (2010). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Sastra. Cakrawala Pendidikan, 29 (edisi khusus), 112−126.

Tihami, M. A. (2015). Kiyai dan Jawara Banten: Keislaman, Kepemimpinan, dan Magis. Refleksi, 14(1), 1−24. https://doi.org/10.15408/ref.v14i1.9575

Ulger, Y., Yigittir, S., & Ercan, O. (2014). Secondary School Teachers Beliefs on Character Education Competency. Procedia Social and Behavioral Sciences, 131, 442−449.

Wiyatmi. (2013). Representasi Sejarah Indonesia dalam Novel-novel Ayu Utami. LITERA, 2(2), 209−223. https://doi.org/10.21831/ltr.v12i02.1545

Wulandari, R. A. (2015). Sastra dalam Pembentukan Karakter Siswa. Jurnal Edukasi Kultura, 2(2), 63−73. https://doi.org/10.24114/kultura.v1i2.5181

Yulianeta, Soeratno, S. C., & Kusharyanto, J. (2016). Representation of Gender Ideology in Indonesia Novels: A Study of The Reformation Era Novel. Lingua Cultura, 10(1), 31−36. https://doi.org/10.21512/lc.v10i1.845

Zulu, N. S. (2012). Gender and Cultural Representations in the Sesotho Novel. Journal of Literary Studies, 28(2), 58−67. https://doi.org/10.1080/02564718.2012.676338




DOI: 10.24235/ileal.v6i2.5230

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Indonesian Language Education and Literature

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ILEaL Indexed by:

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Lihat Statistik Jurnal

View MyStat

Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132, Telp. 089667890219
Email: literatureindonesian@gmail.com

 

Â