Potret Lingkungan Hidup dan Pesan Ekologis dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari (Environmental Representation and Ecological Messages in Ahmad Tohari's Ronggeng Dukuh Paruk Trilogy Novel)

Abdul Mukhlis(1*),


(1) Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
(*) Corresponding Author

Abstract


This study aims to describe the environment and ecological messages contained in the novel Ronggeng Dukuh Paruk trilogy. This library research data uses library techniques with an eco-critical approach to the Greg Garrard model through reading neoconservatism. The results show that Ahmad Tohari has indirectly contributed to nature conservation through the mainstreaming of the green literature he has created. The environmental portraits drawn from this novel refer to environmental patterns of traditionality or local wisdom and modernity. The narrative of environmental preservation in the Ronggeng Dukuh Paruk novel trilogy is represented through an apocalyptic style. The description of environmental damage is presented in an anthropogenic style. The two styles show identical motives, namely as a preventive and curative step chosen by Ahmad Tohari to be involved in efforts to conserve the environment.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan lingkungan hidup dan pesan ekologi yang terdapat dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Data riset kepustakaan ini menggunakan teknik pustaka dengan pendekatan ekokritik model Greg Garrard melalui pembacaan neokonservatisme. Hasilnya menunjukkan bahwa Ahmad Tohari secara tidak langsung memberi kontribusi bagi pelestarian alam melalui mainstreaming sastra hijau yang dikreasikannya tersebut. Potret lingkungan hidup yang tergambar dari novel ini merujuk kepada pola lingkungan tradisionalitas atau kearifan lokal dan modernitas. Narasi pelestarian lingkungan dalam trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk ini direpresentasikan melalui gaya apokaliptik. Adapun deskripsi kerusakan lingkungan disajikan dengan gaya antropogenik. Kedua gaya tersebut menunjukkan motif yang identik, yakni sebagai langkah preventif dan kuratif yang dipilih oleh Ahmad Tohari untuk terlibat dalam upaya mengonservasi lingkungan.


Keywords


Ahmad Tohari; ecocritic; novel

Full Text:

PDF

References


Anas, M. (2017). Kritik Hossein Nasr Atas Problem Sains Dan Modernitas. Kalam, 6(1), 21–37. DOI: https://doi.org/10.24042/klm.v6i1.391

Andalas, E. F. (2018). Literasi Ekologis: Tanggung Jawab Moral Ilmu Sastra Dalam Pengelolaan Ekologi Manusia. Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA), 2(2), 99–109.

Anggraini, P. (2019). Perbandingan Pemertahanan Kearifan Lokal dalam Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Novel Bertema Lingkungan. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra, 5(7), 2541–2558. DOI: https://doi.org/10.23917/kls.v4i1.7215

Berliana, B. & Suwandi, S., (2021). Human disharmony with their environment in the novel O by Eka Kurniawan. Kembara, 7(2), 35–50.

Brown, B. & Spiegel, S. J. (2017). Resisting coal: Hydrocarbon politics and assemblages of protest in the UK and Indonesia. Geoforum, 85, 101–111. DOI: https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2017.07.015

Buell, L. (2015). The Environmental Imagination: Thorent Nature writing and the information of American Culture. Belknap Press of Harvard University.

Endraswara, S. (2016). Ekokritik Sastra: Konsep, teori, dan Terapan. Morfalingua.

Fatmawati, I. (2018). Tinjauan Ekokritik dalam Kumpulan Puisi “Serina Hujan†Karya Himma Mufidah. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua, 3(2), 27–35. DOI: https://doi.org/10.21107/metalingua.v3i2.7037

Herbowo, N. A. S. (2020). Kajian Ekologi Sastra Berbasis Nilai Kearifan Lokal Dalam Cerpen “Orang Bunian†Karya Gus Tf Sakai. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(1), 63–75. DOI: https://doi.org/10.15408/dialektika.v7i1.13887

Himawan, R., Listiani, F. D., Yogyakarta, U. N., Pendidikan, M., Indonesia, B., Pascasarjana, P., & Dharma, S. (2021). Gambaran kerusakan lingkungan dan perilaku green behavior dalam kumpulan cerpen kompas: kajian ekokritik sastra, 1, 462–477.

Hooti, N., & Ashrafian, A. (2014). D. H. Lawrence’s St. Mawr: An ecocritical study. 3L: Language, Linguistics, Literature, 20(2), 31–42. DOI: https://doi.org/10.17576/3L-2014-2002-03

Istianingrum, R., & Retnowaty, R. (2018). Tipong Tawar dalam Ritual Pertanian Dayak Paser: Sebuah Bentuk dan Struktur. Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2(1), 32–51. DOI: https://doi.org/10.30651/lf.v2i1.1435

Jafni, N. F. S. A., Yahya, W. R. W., & Kaur, H. (2016). Facilitating the grotesque reception and human-nature interrelationship in tunku Halim’s dark demon rising. 3L: Language, Linguistics, Literature, 22(1), 55–66. DOI: https://doi.org/10.17576/3l-2016-2201-05

Jayantini, I. G. A. S. R., Umbas, R., & Suwastini, N. K. A. (2021). (The narrative of balance in Bali represented in the novel Eat Pray Love by Elizabeth Gilbert). KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 86–99.

Khasanah, V. (2021). Dekonstruksi Terhadap Kuasa Patriaki Atas Alam, dan Perempuan dalam Novel Dwilogi Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari. 12(2), 67–76.

Mantiri, G. J. M., & Handayani, T. (2020). Bentuk-Bentuk Satire Ekologis dalam Kumpulan Puisi Suara Anak Keerom: Tinjauan Ekokritik. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 9(1), 1–14. DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v9i1.1803

Mhana, Z. A., Talif, R., Zainal, Z. I., & Hadi, I. A. (2019). Reading carol ann Duffy’s “politics†through unnatural ecopoetics. 3L: Language, Linguistics, Literature, 25(1), 100–109. DOI: https://doi.org/10.17576/3L-2019-2501-07

Naura, Y. R., Safira, A., & Larasati, D. (2022). Isu-Isu Prioritas dalam Penerapan Eco-House Berdasarkan Gaya Hidup Hemat Energi dan Ramah Lingkungan. Nature: National Academic Journal of Architecture, 9(1), 96–111. DOI: https://doi.org/10.24252/nature.v9i1a8

Prasetya, Y. A., & Nurhadi, N. (2019). Ekologi Spiritual dalam Novel Glonggong Karya Junaedi Setiyono dan Jatisaba Karya Ramayda Akmal. Indonesian Language Education and Literature, 4(2), 201–215. DOI: https://doi.org/10.24235/ileal.v4i2.3318

Putri, N. Q. H. (2016). Kritik Sosial Suku Dayak Benuaq Dalam Novel Api Awan Asap Karya Korrie Layun Rampan (Tinjauan Sosiologi Sastra Marxis). Bahastra, 35(2), 65–73. DOI: https://doi.org/10.26555/bahastra.v35i2.4862

Rahayu, T. (2020). Hubungan Manusia dan Lingkungan Dalam Cerpen Sunda Kawung Ratu Karya Wahyu Wibisana Kajian Ekokritik. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 9(2), 216–232. DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v9i2.2834

Rangkuti, L. M., Anwar, K., & Ferdinal. (2022). "Traces" Of Ecology On The Lancang Kocik Folk Song Of The Sakai Tribe In Desa Petani District Of Bengkalis “ Jejak †Ekologi Pada Nyanyian Rakyat Lancang Kocik. 4(1), 1–9.

Rini, W. P. (2018). Paradoks Narasi Penyelamatan Keseimbangan Ekosistem Dalam Novel Kailasa Karya Jusuf an Kajian Ekokritik. Poetika, 6(2), 122–132. DOI: https://doi.org/10.22146/poetika.v6i2.40298

Rohim, M., Suprapti, & Baehaqie, I. (2013). Jurnal Sastra Indonesia. Jurnal Sastra Indonesia, 2(1), 1–7. DOI: https://doi.org/10.15294/jsi.v10i1.44688

Rohmah, M. M. (2019). Metafora Bertemakan Kritik Sosial Dalam Lagu Iwan Fals: Kajian Ekolinguistik. Metalingua, 18(2), 153–166. DOI: 10.26499/metalingua.v17i2.309

Sahril, S. (2013). Kelapa Sawit dan Punahnya Bahasa Lokal. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 2(1), 43–57. DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v2i1.54

Samantaray, S. (2013). Demystifying mysticism: A comparative study of the poetry of William Blake and Rabindranath Tagore. 3L: Language, Linguistics, Literature, 19(2), 41–51.

Sari, N. M., & Tambunan, M. P. (2019). Studi Bahaya Antropogenik yang Disebabkan Pembuangan Sampah. Tataloka, 23(1), 1–10.

Sawijiningrum, W. (2018). Ekokritik Greg Garrard dalam Novel Api Awan Asap Karya Korrie Layun Rampan dan Relevansi Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas. Matapen: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 80–92.

Septiaji, A., Zuriyati, Z., & Rahmat, A. (2020). Women’s Life in Indonesian Contemporary Short Stories: A Study of Ecofeminism Transformative. Indonesian Language Education and Literature, 5(2), 185–197. DOI: https://doi.org/10.24235/ileal.v5i2.5195

Sledmere, M. (2022). Modernism and the Anthropocene: Material Ecologies of Twentieth-Century Literature. Green Letters, 1–3. DOI: https://doi.org/10.1080/14688417.2022.2096317

Smith, K. (2022). Performing Environmentalism: Expressive Culture and Ecological Change. Folklore, 1–2. DOI: https://doi.org/10.1080/0015587X.2022.2100080

Sudaryanto. (2015). Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Sanata Dharma University Press.

Sugiarti, S. (2019). Representasi Konsep Ruang Dan Waktu Dalam Novel Glonggong Karya Junaedi Setiyono Perspektif Ekologi Budaya. KEMBARA Journal of Scientific Language Literature and Teaching, 5(2), 262–273. DOI: https://doi.org/10.22219/kembara.vol5.no2.262-273

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suharto, A. W. B., & Kusumaningrum, E. (2022). Sumber Imajinasi Kreatif Ahmad Tohari dalam Menulis Karya Sastra (Source of Ahmad Tohari’s Creative Imagination in Writing Literary Works). Indonesian Language Education and Literature, 8(1), 48–58. DOI: https://doi.org/10.24235/ileal.v8i1.10590

Syarif, N. A., Tang, M. R., & Usman, U. (2021). Idealisasi Nilai Pendidikan Lingkungan dalam Novel Anak Rantau (Kajian Ekokritik). Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 7(2), 306–313. DOI: https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3735

Tohari, A. (2018). Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Yenrizal, Y. (2017). Penyebaran Nilai-Nilai Lingkungan di Masyarakat Petani Pedesaan (Studi Etnografi Komunikasi pada Masyarakat Desa Tenam Bungkuk, Semende Darat Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan). Jurnal Studi Sosial dan Politik, 1(2), 179–193. DOI: https://doi.org/10.19109/jssp.v1i2.4042

Yuan, M. (2018). Translation, modernity, acceptability—from language reform to cultural resistance in translation practice in China. 3L: Language, Linguistics, Literature, 24(3), 72–82. DOI: https://doi.org/10.17576/3L-2018-2403-06

Zahidin, M. A., Ummi, H. U., Nurfiana, N., & Khuzaemah, E. (2017). Peningkatan Kesadaran Membuang Sampah Pada Tempatnya Melalui Pendekatan Hypnoteaching. Indonesian Language Education and Literature, 3(1), 88–98. DOI: https://doi.org/10.24235/ileal.v3i1.2088




DOI: 10.24235/ileal.v8i2.11655

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Indonesian Language Education and Literature

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ILEaL Indexed by:

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Lihat Statistik Jurnal

View MyStat

Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon 45132, Telp. 089667890219
Email: literatureindonesian@gmail.com

 

Â