IMPLEMENTASI PRINSIP SYARIAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERSPEKTIF PRINSIP BERKONTRAK KUHPerdata SEBAGAI HUKUM POSITIF
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
bertumbuhnya perbankkan syariah di Indonesia perkembangannya sangat pesat sekali, di tandai tumbuhnya lembaga keuangan perbankan Syariah dari BUMN dan BUMS, salah satu dari produk perbankan syariah tersebut yang sangat dikenal yaitu pembiayaan mudharabah, kemudian yang membedakan secara prinsip antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional yaitu pada akad berkontrak atau perjanjian, dalam konsep dan teori akad berkontrak pembiayaan mudharabah di bank syariah tersebut di atas, menggunakan prinsip dan asas akad Syariah atau hukum Islam, sedangkan perjanjian bank konvensional lebih mengedepankan prinsip-prinsip perjanjian KUHPerdata. Kemudian banyak yang memperdebatkan dan pro kontra tentang Implementasi prinsip-prinsip perjanjian pembiayaan mudharabah perbankan syariah di Indonesia Prespektif prinsip atau akad berkontrak kitab Undang-undang hukum perdata (KUHPerdata) Bagaimana implementasi prinnsip perjanjian Pembiyaan mudharabah perbankan syariah di Indonesia Prespektif KUHPerdata? menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dalam asas-asas akad pembiayaan mudharabah bank syariah? Implementasi Prinsip-prinsip Syariah Perjanjian Pembiayaan Mudharabah Perbankan Syariah di Indonesia Prespektif KUHPerdata sebagai hukum positif, adalah Bisa, karena asas-asas perjanjian KUHPerdata tersebut tidak bertentangan dengan syarak, syariat Islam, hakekat akad atau perjanjian (kontrak), Undang-Undang 1945 dan Pancasila. Walaupun kedua asas memiliki perbedaan sangat mendasar pada filosofi hukum dan secara garis besar perbedaan yang sangat relevan dan signifikan tentang asas akad pembiayaan mudharabah bank syariah dan asas perjanjian menurut KUHPerdata adalah asas akad menurut hukum Islam sah bila tidak bertentangan dengan syariat sedangkan menurut hukum eropa kontinental perjanjian sah bila tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Aspek aspek yang membuat bank syariah dalam perikatan berkontrak perjanjian dengan akad pembiayaan mudharabah antara kreditur dan debitur menggunakan regulasi atau landasan dan atau dasar hukum perjanjian KUHPerdata sebagai hukum positif adalah, karena bank syariah di Indonesia masih dalam satu wilayah negara kedaulatan Republik Indonesia yang berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan faktor lainnya asas-asas akad pembiayaan mudharabah bank syariah dan asas-asas perjanjian menurut KUHPerdata sebagai hukum positif relevan dan tidak bertentangan dengan syarak dan Undang-Undang 1945 dan Pancasila, untuk rujukannya.hukum Islamnya bisa menggunakan dalam Fatwa Dewan Syariah dan Fatwa MUI.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anshori, Abdul Gahfur, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Islam di Indonesia Citra Media, Yogyakarta, 2006.
Anwar, Syamsul, hukum Perjanjian Syariah Studi Tentang Teori Akad Dalam Fikih Muamalat PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007.
Anwar, Syamsul, hukum Perjanjian Syariah Studi Tentang Teori Akad Dalam Fikih Muamalat PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007.
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2007
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Penerbit Andi Offset Yogyakarta, 2000.
K. Lewis, Marvin dan M. Algaoud, Latifa, Perbankan Syariah Prinsip, Praktek, dan Prospek Serambi, Jakarta, 2007.
Muhamad Teknik Perhtungan bagi hasil dan Profit Margin Pada Bank Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2006.
Salim, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta,2006.
Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian hukumUI Press Jakarta, 1986
Sumardjono, Maria S.W, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitia Yogyakarta, 1997
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Lembaga Terkait BAMU, TAKAFUL dan PAsar Modal Syariah di Indonesia divisi buku Perguruan Tinggi PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.
SyafiI, Antonio, Muhammad, Bank Syariah dari Teori Ke Praktek Tazkia Cendikia Jakarta, 2005.
Timorita Yulianti, Rahmani. Asas-Asas Perjanjian (Akad) Dalam Hukum Islam [Jurnal La-Riba Ekonomi Islam] Vol. II, No. 1, Juli ,2008.
---------------, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Edisi ke-2 ditertibkan Atas Kerjasama Dewan Syariah Nasional, Majlis Ulama Indonesia, dan Bank Indonesia, 2003.
Peraturan Perundang-undangan:
Al-Quran dan Hadist
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 02 Tahun 2008 Tentang Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
Undang-Undang RI No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Umum
Undang-Undang Perbankan No. 7 Tahun 1992
Undang-Undang Bank Indonesia No. 23 Tahun 1999.
Website:
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah
http://naqsya.wordpress.com/2007/07/08/
http://herman-notary.blogspot.com/2009/06/perbandingan-hukum-perjanjian-dalam.html
DOI: 10.24235/inklusif.v7i2.12550
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 |
Â