Membumikan Etika Sosial dan Pemahaman Multikultural Umat Beragama melalui Pendidikan Tinggi

Andit Triono(1*),


(1) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
(*) Corresponding Author

Abstract


Ketika mencermati interaksi sosial antarmasyarakat, kita tidak bisa menafikan hadirnya pengaruh bingkai agama sebagai dasar berfikir dan bertindak masyarakat. Tidak jarang benturan antarmasyarakat dengan dalih perbedaan agama dan paham keagamaan memunculkan konflik multisegi sebagai imbas dari globalisasi dan “migrant labour†di mana setiap orang mulai mencari penghidupan di perantauan yang terkadang berbeda secara SARA dengannya. Salah satu kendala yang muncul serta menjadi biang konflik masyarakat majemuk ialah kerendahan pemahaman akan multikulturalisme yang berimbas pada ketidakluasan dan ketidakluesan dalam berfikir dan bertindak, yang pada akhirnya mereduksi etika-etika sosial yang sebenarnya fitrah dari Tuhan. Tulisan ini merupakan studi kepustakaan yang berfokus pada bidang etika dan multikulturalisme dalam dunia pendidikan tinggi yang harus disadari betul baik teori maupun aplikasinya. Oleh sebab itu, tulisan ini mengulas secara kritis tentang konsep pendidikan etika dan multikulturalisme pada para mahasiswa sebagai calon tokoh masa depan agar mampu berlaku secara baik di ruang publik, media sosial, serta keluarga ketika sedang atau telah berproses di perguruan tinggi.


Keywords


Etika, Multikulturalisme, Kerukunan, Pendidikan Tinggi

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M. A. (1993). Keimanan Universal ditengah Pluralisme Budaya, tentang Klaim Kebenaran Agama, dan Masa Depan Agama. Ulumul Qur’an, IV(1), 88–96.

Ali Ahmad, H. (Ed.). (2013). Survei Nasional Kerukunan Umat Beragama di Indonesia. Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI,.

Anwar, S., Kudadiri, S., & Wijaya, C. (2019). Peran Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Aceh Tenggara sebagai Agents of Social Change. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 4(2), 179–187. https://doi.org/10.24114/antro.v4i2.11950

Apriawan, A., & Ningsih, D. P. (2019). Urgensi Pendidikan Demokrasi dan Multikultural Bagi Masyarakat Plural. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 4(5), 133–139. http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JUPE/article/view/846

Arifin, M. H., Harta, R., & Setiani, M. Y. (2017). Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis. Universitas Terbuka. http://repository.ut.ac.id/7130/

Banks, J. A. (2006). Race, Culture, and Education: The Selected Works of James A. Banks. Routledge.

Candraningrum, D. A., Widayatmoko, W., & Utami, B. (2019). Etika dan Budaya Berinteraksi di Media Sosial di Sma Warga Surakarta. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v1i1.1871

Cook, J. W. (2019). Sustainibility, Human Well-Being & The Future of Education. Palgrave Macmillan.

Fahmi, T. (2018). Kepemimpinan dan Multikulturalisme di Indonesia, Book Section of ANak Muda dan Masa Depan Indonesia, ISBN: 978-602-441-050-6. Dalam Anak Muda & Masa Depan Indonesia: Bunga Rampai Pemikiran Anak Muda dari Aceh sampai Papua era Jokowi (hlm. 96–100). PT Mizan Pustaka. http://www.mizan.com/

Fahrimal, Y. (2018). Netiquette: Etika Jejaring Sosial Generasi Milenial Dalam Media Sosial. Jurnal Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, 22(1), 69–78. http://jurnal-p2kp.id/index.php/jp2kp/article/view/82

Ghufron, F. (2016). Ekspresi Keberagamaan di Era Milenium. IRCiSoD.

Indirawati, E. (2006). Hubungan Antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan Strategi Coping. Jurnal Psikologi, 3(2), 69–92. https://doi.org/10.14710/jpu.3.2.69 - 92

Liputan6.com. (2020, Januari 30). Orang Misterius Picu Perusakan Musala di Minahasa Utara. liputan6.com. https://www.liputan6.com/regional/read/4167741/orang-misterius-picu-perusakan-musala-di-minahasa-utara

Magnis-Suseno, F. (1987). Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok FIlsafat Moral. Kanisius.

Mahfud, M. (2018). Membumikan Konsep Etika Islam Abdurrahman Wahid dalam Mengatasi Problematika Kelompok Minoritas di Indonesia. Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman, 6(1), 42–60. http://www.jurnal.iaibafa.ac.id/index.php/tafaqquh/article/view/129

Masykur, S. (2017). Pluralisme dalam Konteks Studi Agama-Agama. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 8(1), 61–77. https://doi.org/10.24014/trs.v8i1.2471

Maulidia, H. (2018). Agama di Ruang Publik: Kajian Kritis terhadap Pemikiran Furshet, Casanova, dan Sherkat. Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi), 12(1), 55–69. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JSU/article/view/11696

Mukhlis, F. H. (2016). Teologi Pancasila: Teologi Kerukunan Umat Beragama. Fikrah, 4(2), 171–186. https://www.neliti.comNone

Nasution, L. K. (2019). Peran Media Sosial Dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama. Hikmah, 13(2), 221–240. https://doi.org/10.24952/hik.v13i2.1949

Noor, N. M. (2015). Manual Etika Lintas Agama untuk Indonesia. Globalethics.net.

Purwanto, E. (2014). Privatisasi Ruang Publik dari Civic Centre menjadi Central Business District ( Belajar dari kasus Kawasan Simpang Lima Semarang). TATALOKA, 16(3), 153–167. https://doi.org/10.14710/tataloka.16.3.153-167

Rachman, B. M. (2011). Membela Kebebasan Beragama: Percakapan tentang Sekularisme, Liberalisme, dan Pluralisme (Buku 1). Democracy Project.

Ramadan, T. (2004). Weaern Muslims and The Future of Islam. Oxford University Press.

republika.co.id. (2020). Kedamaian Warga Muslim dan Hindu Terkoyak di India | Republika Online. Diambil 28 Februari 2020, dari https://www.republika.co.id/berita/q6e3le382/kedamaian-warga-muslim-dan-hindu-terkoyak-di-india

Ridwan, S. (2017). Konversi Agama dan Faktor Ketertarikan Terhadap Islam (Studi Kasus Muallaf Yang Memeluk Islam Dalam Acara Dakwah Dr. Zakir Naik di Makassar). Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 11(1), 1–18. https://doi.org/10.24252/.v11i1.3543

Saripudin, A. (2012). Dakwah Antarbudaya. PT Remaja Rosdakarya.

Smith, D. E. (1970). Religion and Political Development. Little, Brown and Company.

suara.com. (2020.). Heboh Perusakan Musala di Minahasa Utara, MUI Angkat Bicara. Diambil 28 Februari 2020, dari https://www.suara.com/news/2020/01/31/090420/heboh-perusakan-musala-di-minahasa-utara-mui-angkat-bicara

Sumbulah, U. (2006). Agama, Kekerasan dan Perlawanan Ideologis. Islamica, 1(1), 1–11. http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/4

Sumbulah, U. (2014). Kebebasan Beragama di Smu Selamat Pagi Indonesia Kota Batu Malang. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 14(2), 359–380. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v14i2.82

Syahputra, I. (2017). Post Media Literacy: Menyaksikan Kuasa Media Bersama Michel Foucault. Jurnal ASPIKOM, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.24329/aspikom.v1i1.4

Vervaet, R., Van Houtte, M., & Stevens, P. A. J. (2018). Multicultural school leadership, multicultural teacher culture and the ethnic prejudice of Flemish pupils. Teaching and Teacher Education, 76, 68–77. https://doi.org/10.1016/j.tate.2018.08.009

Wani, H., Abdullah, R., & Chang, L. W. (2015). An Islamic Perspective in Managing Religious Diversity. Religions, 6(2), 642–656. https://doi.org/10.3390/rel6020642

Wilson, C. (2008). Ethno-Religious Violence in Indonesia. Routledge.

Wirawan, I. B. (2014). Teori-teori Sosial dalam Tiga Paradigma(Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial) (Cet.3). Kencana.




DOI: 10.24235/holistik.v6i2.6853

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.