Komitmen Pimpinan dalam Pelaksanaan Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Studi Kasus IAIN Syekh Nurjati Cirebon)

SEPTI GUMIANDARI(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Perguruan Tinggi hambatan terbesar bukan pada konsep yang akan diimplementasikan, karena kemungkinan konsep dapat mengadopsi dari perguruan tinggi lain atau dengan sitem eksternal, ISO misalnya. Justeru yang terpenting adalah komitmen. Komitmen merupakan syarat utama yang harus ada. Komitmen di sini meliputi komitmen semua pihak, baik pimpinan, tenaga edukatif, tenaga non edukatif, atau pun tenaga penunjang, dengan kata lain seluruh civitas academica. Tetapi yang terpenting adalah komitmen pimpinan, karena untuk mengubah paradigma dan sikap mental, serta pengorganisasian penjaminan mutu yang baik dibutuhkan komitmen pimpinan. Tanpa komitmen pimpinan semua hal yang sudah dirancang tidak akan ada gunanya. Dalam penelitian ini, peneliti ingin lebih jauh mengupas bagaimana komitmen pimpinan IAIN Syekh Nurdjati dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dijalankan.

Full Text:

PDF

References


Bass B.M. dan Avolio, B.J. 1993. Transformational Leadership dan Organizational Culture. Public Administration Querterly, 17(1): 112-17

Chatab, N. 1996. Panduan Penerapan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9000, Elex Media Komputindo.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Eflina Purba dan Seniati Linche, 2004, Pengaruh Kepribadian dan komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenzhip Behavior.

Gary Dessler, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: PT Indeks.

Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ghafur, A. Hanief Saha. 2008. Manajemen Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi di Indonesia, Suatu Analisis Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 1.

Gumiandari. 2010. Rencana Strategis Pusat Penjaminan Mutu Akademik. Cirebon: Penelitian Individual.

Hadiwiardjo dan Wibisono. 1996. Memasuki Pasar Internasional dengan ISO 9000: Manajemen penjaminan Mutu. Jakarta: Ghlmia Indonesia.

Ismail, SM. 2010. Penjaminan Mutu pendidikan Madrasah melalui Akreditasi: Studi Kebijakan Tentang Pelaksanaan Akreditasi Madrasah Aliyah Oleh BAP-S/M Propinsi Jawa Tengah. Penelitian Individual.Semarang, Jawa Tengah. McNeese–

Smith, Donna, 1996, “Increasing Employee Productivity, Job Satisfaction, and Organizational Commitment “ Hospital & Health Services Administration, Vol. 41: 2, p. 160-175

Moleong, Lexi J,Dr.M.A. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mustofa Hasan, 2001, Manajemen Perubahan: Modul Pembelajaran.

Muthan, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Rivai, V. dan Mulyadi, D. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Robbins, S.P. 1998. Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and Applications, New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Sallis, E. 2010. Total Quality Management in Education, Alih Bahasa: Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, Yogjakarta: IRCiSoD.

Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, F dan A. Diana. 2003. Total Quality Management (TQM) edisi revisi, Yogyakarta: Andi Offset.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum Depdiknas. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Uwes, Sanusi. 1999. Manajemen Pengembangan Mutu Dosen. Jakarta: Logos.

Widodo, Suparno Eko. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media.




DOI: 10.24235/holistik.v14i2.447

Article Metrics

Abstract view : 1099 times
PDF - 968 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.