Evaluasi Pembelajaran Literasi Informasi Di Madrasah
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(3) Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama RI
(*) Corresponding Author
Abstract
Rendahnya kemampuan masyarakat dalam menganalisis, mengevaluasi dan menggunakan informasi secara efektif, mengharuskan untuk meninjau kembali dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran literasi informasi di madrasah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian evaluatif. Model evaluasi yang digunakan adalah model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product). Penelitian dilakukan di 14 Madrasah Aliyah yang ada di Jawa Barat. Hasil identifikasi menemukan bahwa sebagian besar guru memiliki konsepsi literasi informasi sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang secara terbatas dipahami sebagai keterampilan komputer pengolah kata dan keterampilan mencari informasi Internet. Hanya sedikit guru yang memiliki konsepsi literasi informasi sebagai penerapan informasi untuk menghasilkan pengetahuan baru, pengembangan pengetahuan dan pemahaman mendalam tentang materi pelajaran melalui penggunaan informasi. Demikian juga konsepsi literasi informasi sebagai pengalaman penelitian, seperti mengumpulkan pengalaman data primer, mengembangkan keterampilan menulis penelitian, dan menawarkan siswa untuk belajar melalui pengalaman. Studi ini juga menemukan adanya kesenjangan antara konsepsi dan praktik penerapannya. Banyak guru melihat perangkat teknologi informasi sebagai alat yang efektif untuk mengelola pembelajaran literasi informasi, tetapi tidak selalu berarti menggunakannya. Beberapa penyebabnya adalah terkait dengan dukungan perangkat, akses, pengetahuan, keterapilan, dan komitmen.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
ACRL. 2000). Information literacy competency standards for higher education.
American Association of School Librarians (AASL) and Association for Educational Communications and Technology (AECT). (1998). Information Power: Building Partnerships for Learning. Chicago, American Library Association.
American Library Association. (1989). Presidential Committee on Information Literacy. Final Report. Chicago: American Library Association.
American Library Association. (2000). Information literacy competency standards for higher education.
As’ad, Mahrus. (2014). Pembaruan Pendidikna islam nahdlatul Ulama. Nizham, 3 (2), 71.
Bashori. (2017). Modernisasi Lmebaga Pendidikan Pesantren Perspektif Azyumardi Azra. Nadwa, 11 (2), 288.
Bawi, Z. A. (2002). Implementing technology in schools: perception of principals towards the implementation of Malaysian Smart School. Ubpublished Master thesis.International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia.
Breivik, P. S., & Senn, J. A. (1994). Information Literacy: Educating Children for the 21st Century. Scholastic Inc., 411 Lafayette, New York, NY 10003.
Deliasari, A., & Kurnianingsih, I. (2017). Analisis Kebutuhan Topik Pembelajaran Literasi Informasi Online Pada Perpustakaan Sekolah MAN Insan Cendekia. Edulib, 7(2).
Eriyanto. (2019). Pengelolaan Madrasah yang Efektif: Menjawab tantagan Pendidikan islam Era 4.0, 4 (1), 74.
Garner, S. D. 2006. High-Level Colloquium on Information Literacy and Lifelong Learning Bibliotheca Alexandrina, Alexandria, Egypt, November 6-9, 2005: Report of a meeting sponsored by the United Nations Education, Scientific, and Cultural Organisation (UNESCO), National Forum on Information Literacy (NFIL) and the International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA).
Hart, G. (2000). Project work as a vehicle for information literacy education in a circuit of South African primary schools. Proceedings of the 66th IFLA Council and General Conference, Jerusalem, Israel 13-18 August 2000. Available at: http://ifla.queenslibrary.org/IV/ifla66/papers/074-133e.htm.
Hawi, Akmal. (2017). Otonomi Pendidikan dan Eksistensi Madrasah. Conciencia, 17 (1), 2.
Huda, Khoirul. (2016). Problematika Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam. Dinamika Penelitian, 16 (2), 319.
Jamaluddin, N. (2018). Implementasi Program Gerakan Literasi Madrasah: Penelitian Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung, Jawa Barat (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Juliane, C., Arman, A. A., Sastramihardja, H. S., & Supriana, I. (2017). Digital Teaching Learning for Digital Native; Tantangan dan Peluang. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, 3(2), 29-35.
Julien, H. and S. Barker. (2009). How high-school students find and evaluate scientific information: A basis for information literacy skills development. Library & Information Science Research, Vol. 31: 12-17.
Kosim, Mohammad. (2007). Madrasah di Indonesi (Pertumbuhan dan Perkembangan). Tadris, 2 (1), 57.
Kurnianingsih, I., Rosini, R., & Erza, E. K. (2018). Library Class: Model Pembelajaran Literasi Informasi Tingkat Sekolah Dasar (Studi Kasus SD Madania). Jurnal Perpustakaan Pertanian, 27(2), 51-58.
Kurniawan, S. (2019). Tantangan Abad 21 bagi Madrasah di Indonesia. Intizar, 25(1), 55-68.
Lau, J. (2006). Guidelines on information literacy for lifelong learning.
Lloyd, A. (2005). Information literacy: different contexts, different concepts, different truths? Journal of Librarianship and information Science, 37(2), 82-88.
Mahdalena. (2017). Sejarah Pendidikan Islam Madrasah (Sekolah Umum yang Berciri Khas Islam). An-Nizom, 2 (1), 120.
Moore, P. (2002). An analysis of information literacy education worldwide. White Paper prepared for UNESCO, the U.S. National Commission on Libraries and Information Science, and the National Forum on Information Literacy. Information Literacy Meeting of Experts, Praque, The Czech Republic.
Pattah, S. H. (2014). Literasi informasi: peningkatan kompetensi informasi dalam proses pembelajaran. Khizanah Al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan, 2(2), 108-119.
Prensky, M., (2001). Digital natives, digital immigrant. On the Horizon, 9 (5)
Purwanti, K. Y., Putra, L. V., & Hawa, A. M. (2018). Literasi informasi untuk meningkatkan keterampilan pencarian informasi ilmiah siswa SMA. International Journal of Community Service Learning, 2(4), 237-241.
Rosidin, DN. (2007). From Kampung to Kota: A Study of the Transformation of Mathlaul Anwar.
Sahputra, D. (2018). Dinamika Madrasah sebelum Indonesia Merdeka. ITTIHAD, 2 (2), 155-158.
Sardar, Z. (1988). Tantangan Dunia Islam Abad 21, Mizan, Bandung
Septiantono, T. (2017). Konsep Dasar Literasi Informasi. Jakarta: Universitas Terbuka.[Online] Diakses dari: http://repository. ut. ac. id/4198/1/PUST4314-M1. pdf pada, 25-10.
Sriwijaya, S. T. A. B. N. Etika Komputer dan Kompetensi Content Evaluation sebagai Strategi Menangkal Radikalisme Guna Meningkatkan Nasionalisme di Era Digital.
Trihoran, Emmeria. (2019). Guru Dalam pengajaran abad 21. Sapa, 4 (1), 54.
Wallace, M. C., Shorten, A., & Crookes, P. A. (2000). Teaching information literacy skills: an evaluation. Nurse education today, 20(6), 485-489.
Weiner, J. 2011. Is there a difference between critical thinking and information literacy? A systematic review 2000-2009. Journal of Information Literacy 5(2): 81-92.
Weiner, S. 2011. How information literacy becomes policy: An analysis using the Multiple Streams Framework. Library Trends 60(2): 297-311.
Williams, D. & Wavell, C. (2006). Information literacy in the classroom: Secondary school teacher's conceptions. Final report on research funded by Society for Educational Studies. Research Report 15.The Robert Gordon University.
Yusup, P. M., & Saepudin, E. (2017). Praktik literasi informasi dalam proses pembelajaran sepanjang hayat (information literacy practices in the process of lifelong learning). Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 5(1), 79-94.
DOI: 10.24235/holistik.v6i2.12432
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.