PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KERTAJAYA, CIANJUR OLEH PEMERINTAHAN DESA DAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-MUSRI’
(1) iain syekh nurjati cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Â
Peran pemerintah desa dan pesantren adalah sebagai lembaga pemberdaya masyarakat, Hal ini sebagaimana diperlihatkan dengan apa yang terjadi di Desa Kertajaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara mendalam tentang pemberdayaan masyarakat desa Kertajaya oleh pemerintah desa dan Pesantren Miftahul Huda. Metode penelitian ialah deskriptif kualitatif dan studi kasus. Instrumen pengumpulan data ialah wawancara mendalam, observasi mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui collecting data, reducing data, displaying data, dan conclusing data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat Desa Kertajaya hidup rukun dalam keragaman agama. Mata pencaharian utama mereka adalah berpetani, namun memilliki kesejahteraan yang rendah. Untuk itu pemerintahan desa bersama lembaga yang ada khususnya Pesantren Miftahul Huda tergerak untuk melakukan pemberdayaan. Pemerintah desa mengadakan program pendidikan wajib belajar, pendidikan life skill, kesehatan, peningkatan pontensi pertanian bekerjasama dengan berbagai pihak. Sementara itu Pesantren Miftahul Huda al-Musri’ selaku pesantren salaf yang memiliki keunggulan agrobisnis memberdayakan masyarakat melalui pendidikan keagamaan dan life skill, agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pemberdayaan masyarakat ini berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat baik dalam tingkat pendidikan, spiritual maupun peningkatan pendapatan ekonomi.
Â
Kata Kunci: Pengangguran, Urbanisasi, Kepedulian, Kearifan lokal, Perubahan keyakinan, Peningkatan Pendapatan
Â
ABSTRACT
Â
The role of village government and pesantren are community empowerment institutions. This was shown by what happened in Kertajaya Village. This study aimed to reveal in depth the empowerment of the Kertajaya village community by the village government and Pesantren Miftahul Huda al-Musri’. The research method was one case qualitative-descriptive. Data collection instruments were in-depth interviews, in-depth observations, and documentation. Data analysis was conducted through collecting data, reducing data, displaying data, and conclusing data. Research findings showen that the Kertajaya Village Community lived harmoniously in religious diversity. Their main livelihood was farming, but they had low welfare.For this reason, the village government together with the existing institutions,especially Miftahul Huda Islamic Boarding School were motivated to empower them. The village government organized compulsory education programs, life skills education, health, increased agricultural potential in collaboration with various parties. Meanwhile Pesantren Miftahul Huda al-Musri, a salaf pesantren, had the advantage of agribusines. It empowered people through religious and life skills education, agribusiness which included agriculture, plantations, livestock and fisheries. This community empowerment had a positive impact on improving the welfare of the community, both in the level of education, spiritual and increasing economic income.
Â
Keywords: Unemployment, Urbanization, Concern, Local Wisdom, Changing Beliefs, Increasing Income
Full Text:
PDFReferences
Abasri, “Sejarah dan Dinamika Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Nusantaraâ€, dalam Sejarah Pendidikan Islam, Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia. Editor Samsul Nizar. Jakarta: Kencana.
Adams, Robert. 2008. Empowerment, Participation and Social Work. New York: Palgrave Macmillan.
Adi, I.R. 2012. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat: Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Anwas, Oos M. 2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta.
Bachtiar, Atok Maulana. 2007. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di. Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Tahun 1998 dan Tahun 2003.Sarjana Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Christenson, James A., dan Jerry W. Robinson. 1989. Community Development in Perspective. ‎Iowa City, Iowa: Iowa State University Press.
Cornell Empowerment Group. 1989. “Empowerment and Family Supportâ€, dalam Networking Bulletin, 1 (1) Oktober 1989: 2.
Danim, Sudarwan. 2012. Visi Baru Manajemen Sekolah: Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta: Bumi Aksara.
Flyvbjerg, Bent. 2006. “Five Misunderstandings About Case Study Researchâ€, dalam Qualitative Inquiry, vol. 12, no. 2, April 2006: 219-245.
Hamil, A.C.Stein. 2011. “Culture and Empowerment in the Deaf Community: an Analysis of Internet Weblogsâ€, dalam Journal of Community and Applied Socail Psychology. vol. 21: 388-406.
Horikoshi, Hiroko. 1987. Kyai dan Perubahan Sosial. Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat.
Mastuhu. 1994. Dinamika Sistem Pesantren. Jakarta: Gema Insani Press.
Mubyarto. 1993. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Penerbit LP3ES.
Muwahidah, Siti Sarah dan Zakiyudin Baidhowy (editor). 2007. Islam, Good Governance, dan Pengentasan Kemiskinan: Kebijakan Pemerintah, Kiprah Kelompok Islam, dan Potret Gerakan Inisiatif di Tingkat Lokal. Jakarta: MAARIF Institute for Culture and Humanity.
Ramos, A.M. dan Prideaux. 2014. “Indigenous Ecotourism in the Mayan Rainforest of Palenque: Empowerment Issues inSustainable Developmentâ€, dalam Journal of Sustainable Tourism. Vol. 22 (3): 461-379.
Rappaport, J. 1984. “Studies in Empowerment: Introduction to the Issueâ€, dalam Prevention in Human Services, 3: 1–7.
Rowe, G. and Frewer, L.J. 2005. A Typology of Public Engagement Mechanismsâ€, dalam Science, Technology, and Human Values, 30 (2), April 2005: 251-290.
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Syahyuti. 2006. 30 Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian: Penjelasan tentang Konsep, Istilah, Teori, dan Indikator serta Variabel. Jakarta Selatan: Bina Rena Pariwara.
Suharto, Toto, 2005. “Konsep Dasar Pendidikan Berbasis Masyarakatâ€, dalam Cakrawala Pendidikan, XXIV, No. 3, November, 2005.
Suyata. 1996. Community Participation in School Development: Acces, Demand, and School Construction. Jakarta: Directorate of Seconday Education, Directorate
General of Primay and Secondary Education, Ministry of Education and Culture.
Zimmerman, M.A. 2000. “Empowerment Theory: Psychological, Organizational and Community Levels of Analysisâ€, dalam Handbook of Community Psychology, 43-63.
DOI: 10.24235/empower.v3i2.3511
Article Metrics
Abstract view : 129 timesPDF - 44 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Empower : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
Â
 Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.