ANALISA KURIKULUM BERMUATAN MODAL SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN IPS DI MTS/SMP SE KOTA CIREBON
(1) IAIN SYekh Nurjati Cirebon
(2) IAIN SNJ
(*) Corresponding Author
Abstract
“Pendidikan menjadi bentuk kegiatan bersinergi antara guru, murid, masyarakat dan pemegang kebijakan pendidikan. Sebagai bentuk kegiatan terpadu, pendidikan membutuhkan keterlibatan terpadu dari berbagai pihak yang terlibat yang terdiri dari pihak pemegang kebijakan di sekolah, para pendidik, karyawan atau tenaga administrasi, para siswa, wali muris atau orang tua, pihak komite sekolah, dan tentu pemerintah. Jika semuanya fungsional sesuai tugas dan peran masing-masing, maka pendidikan akan berjalan baik dengan hasil yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Hampir bisa dipastikan bahwa lembaga pendidikan setingkat SMP/ MTs di Kota Cirebon yang maju dan berkualitas unggul disebabkan oleh adanya modal sosial yang kokoh di semua pihak yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dalam aktivitas pendidikan itu. Selama kurun waktu sekarang ini hanya pendidik yang sering dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab dan paling bersalah jika hasil pendidikan mengecewakan masyarakat. Padahal, sebagai salah satu bagian dalam lembaga pendidikan formal, banyak sekolah yang memiliki keunggulan modal sosial yang mampu menggerakkan majunya pendidikan. Di saat efek globalisasi melanda semua dimensi dari manusia pendidikan sebagaimana yang terjadi pada masyarakat pembelajar di Cirebon, sikap acuh tak acuh dan individualisme semakin mengental, terabaikannya hak-hak komunal, longgarnya ikatan-ikatan yang ada di masyarakat ,tergerusnya modal sosialsehingga diperlukan strategi yang adaptif dan sesuai agar kondisi bangsadan masyarakat Indonesia makin terangkat sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia dengan penuh percaya diri. Salah satu upaya yang ditempuh adalah bagaimana menumbuhkembangkan penguatan modal sosial.
Â
Kata Kunci: kurikulum, modal, sosialFull Text:
PDFReferences
REFERENSI
Buku-buku
Abdullah, Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999), h. 76.
Adam, Frane. 2003. “Sosial Capital: Recent debates and research trendsâ€.Sosial science information. London: SAGE Publication
Brumbaugh. Lawrence. 1963. Philosophers on Education six Essays on The Foundations of Western Thought. Boston: Hougton Mifflin Company
Charles Schaefer, 1996, Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak, Jakarta: Mitra Utama.
Clide, Gordon. 1951.Piecing Together The Past The Interpretation of Archaeological Data, New York: F A Prager,
Cleere, Henry. (1989). Archaeological Heritage Management in The Modern World. London: Council for British Archaeology.
Depdiknas, 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Ilu Pengetahuan Sosial (IPS) Departemen Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum 2007.
Dikdasmen. 2013. Kurikulum IPS 2013. Jakarta: Balai Pustaka
E. Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya) hal.164
Fukuyama, F. 1997. Sosial Capital and The Modern Capitalist Economy: Creating a High Trust Workplace Stren Bussiness Magazine vol. 4 no 1.
Fukuyama F. 2001. Social Capital, Civil Society, and Development. Third Word Quartely, 22(1):7-200.
Ha, Seong Kyu. 2010. Housing Sosial Capital and Community Development in Seoul. Cities 27 (2010).
Harthana, Timbuktu dan Ignatius Sawabi 2010."Suku Bangsa Ini Bernama Cirebon". Kompas
Hasbullah, J. 2006. Social Capital: Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. Jakarta: MR United Press.
Jones S. 2003. Community Based Ecotourism the Significance of Social Capital Tourism Research Vol. 32 No 2.
Jones, N. 2010. Environmental Actifation of Citizen in The Context of policy Agenda Formation and the Influence of Social Capital. The Social Capital Journal. Vol 47
Kassa, A. 2009. Effects of Different dimension of Social Capital on Inovative Activity: Evidance from Europe at Regional Level. Technovation 29, pp: 218-233
Kelly. 1989. The Curriculum. Theory and Practice. London. Paul Chapman Publishing
Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013 SMP/MTs mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Kemendikbud
Khrisna. 1999. Conceptual and Empirical Study of Collective Action for Conserving and Developing Watershed in Rajasthan India. Sosial Capital Inisiative Working paper No. 13. The World Bank
Lesser. 2000. Knowledge and Social Capital: Fondation andApplication, Boston-Boutterwhorth-Heinneman
Licona, Thomas 1992, Educating for Character, How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility, New York: Bantam Books
Nahapit, J. Dan Ghoshal, S. 1998. Sosial Capital, intellectual Capital, and the Organizational Advantage. The Academy of Management Review, 23 (2).
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, cet. 7 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 27.
Putnam, Robert D. 1993. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. The American Prospect No. 13 Spring.
Jurnal
NCSS, 2000. National Standar for Social Studies Teachers :Executive Summary. [Online]. Tersedia :http://www.socialstudies.org/standards/execsummary
Undang-Undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika
On Line
Ansori, A., 2011. 52 Kajian Kebijakan Kurikulum IPS. (Online). Tersedia :http://www.slideshare.net/Dwijosusilo/52-kajian-kebijakan-kurikulum-ips
Ardhian, T., 2011. Landasan Kurikulum IPS. (Online).
DOI: 10.24235/edueksos.v8i1.3801
Article Metrics
Abstract view : 128 timesPDF - 96 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.