KONSEPSI PEKERJAAN DALAM PERSEPKTIF SYARIAH

H. Djohar Arifin(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

 

Pekerjaan (kerja – bekerja) adalah sesuatu yang dhorury (primary) bagi ummat manusia  dalam  rangka  memenuhi   hajat hidup  dan  kehidupannya di muka  bumi ini.  Shighoh “Al-Ka sab†banyak dijumpai di dalam Al-Qur’an, begitu juga shighoh “al-Amal†yang artinya adalah hampir sama yakni ; bekerja dan beramal.  Shighoh “al-Kasab†menunjukkan makna/arti yang umum ( lafadz ‘Am) atau kata yang mempunyai arti apa saja tentang pekerjaan itu, tanpa menunjuk pada sebuah pekerjaan tertentu, dengan cara tertentu dan objek tertentu. Sedang pada ayat lain memerintahkan kepada ummat manusia agar meng-infaq-kan hasil pekerjaannya itu sebagai rizqi yang telah diberikan oleh Alloh kepada kita semua.

Pada sisi lain hadits Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa pekerjaan       (al-kasab) yang paling bagus adalah pekerjaan/perbuatan seorang lelaki dengan tangannya sendiri ( عمل الرجل بيده ). Shoghoh “بيده “ adalah  majaz (مجاز)  sebuah kata yang mengandung arti lain diluar makna yang sebenarnya. Dalam hal ini antara Al-Qur’an menyebut sighoh al-kasab menunjukkan makna ‘Am (majmuk) dan dalam al-Hadits shighoh al-kasab di tafshil (dirinci) dengan shighoh  “بيده “ yang mempunyai makna majaz. Hal tersebut masih belum memberikan kejelasan/kepastian mengenai kriteria pekerjaan yang sesungguhnya.  Maka, dengan demikian diharapkan akan dapat melahirkan sebuah konsepsi tentang “pekerjaan yang bagus†sesuai dengan perspektif syariah.

 

Key words : al-kasab (pekerjaan) - rizqi – infaq -  - " بيده " " بيع مبرور" .

 

Abstract

Occupation is primary needs for human beings in order to fulfill live necessities  in the world. Shighoh “Al-Kasab  and shighoh “al-Amal“ are frequently found in Al-Qur’an and they means “to work or to serveâ€. Shighoh “Al-Kasab means similarly to that work  without referring to certain occupations, means and objects. Meanwhile this verse requires the ummah to donate infaq resulted from that occupation as livelihood given by Allah to them.

The hadits Muhammad SAW(PBUH) explains that the best occupation is the one that is carried out by a man himself.  Shighoh “بيده“  is  majaz (مجاز); a word that means out of its meaning itself. In this regards,  Al-Qur’an mentions “sighoh al-kasab†that shows ‘Am (compound) and  shighoh al-kasab in Al-Hadits is specified by  shighoh  “بيده “  that means majaz. The phenomenon has not explained the certain meaning of real job/occupation. Therefore, this study is hoped to yield a conceptioan regarding a good occupation from syariah perspectives.

 

Key words : al-kasab (occupation) - rizqi – infaq - - " بيده "" بيع مبرور" .


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Daud, Ma’mur. Shohih Muslim Terjemah, Penerbit Wijaya, Jakarta, 1984.

Hamidy, Zaenuddin, dkk. Shohih al-Bukhory (Terjemah), Penerbit Wijaya, Jakarta, 1984.

Imam Taqiyuddin Abi Bakar bin Husein al-Khasany al-Damsyi al-syafi’I, Kifayah al-Akhyar, al-Ma’arif Bandung, 1992

Majma Khodim al-Hatamain Al-Syarifain al-Malik Fahd al-thoba’at al-mushaf al-asyarif, Al-Qur’an al-Karim wa Tarjamatuhu, Madinah al-Munawaroh 1991/1411.-

Manan, M. Abdul. Teori dann Praktek Ekonomi Islam, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta 1997

Musthofa Muhammad Imaroh, Djawahir al-Bukhori, Muhammad Ibn Ahmad bin Nubhan wa auladihi, Surabaya 1371 H.

Qordhowi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam, Gema Imnsani Press, Jakarta 1997

Rahardjo, Daryono. Manajemen Sumber Daya Manusia, FE, UNDIP, Semarang, 1987

Yunus al-Mishry, Rofiq. Ushul al-Iqtishod al-Islamy, Al-Dar Al-Syamsiyah, Beirut, c. 3, 1420H/1999M




DOI: 10.24235/jm.v4i2.1389

Article Metrics

Abstract view : 1044 times
PDF - 465 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Al Mustashfa Indexed by:


Reference Management Tool


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats