DESA SIAGA AKTIF DAN KAMPUNG SIAGA AKTIF WUJUD APLIKASI KLINIK SOSIAL KESEHATAN REPRODUKSI
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Kematian Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir yang kita kenal dengan istilah AKI/AKB di Indonesia hingga kini masih menjadi persoalan yang sangat luar biasa, kendati berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah belum berhasil menekan AKI/AKB. Selama ini persoalan AKI/AKB masih dianggap persoalan pemerintah yang digulirkan juga terlalu banyak melibatkan unsur pemerintah baik dari tingkat pusat sampai daerah peran unsur birokrat sangat dominan, sehingga kenyataan di lapangan program tersebut terkesan hanya papan nama dan retorika seremonial, yang hampir setiap perancangan menghabiskan biaya yang cukup besar. Sementara realitas public dimasyarakat sama sekali kurang di sentuh dan diperhatikan. Inilah yang kemudian menjadi penyebab AKI/AKB di Indonesia semakin bertambah.
Pengalaman adalah guru yang baik, belajarlah dari pengalaman orang lain dan bertanyalah pada orang yang belajar dari realita. Mungkin kata-kata tersebut ada benarnya, artinya kalau program harus berhasil maka belajarlah dari keberhasilan penggalangan masyarakat desa melalui Gerakan Partisipatif Masyarakat dengan proyek percontohan Desa Siaga dan Kampung Siaga dengan mengembangkan Sistem Warga Siaga. Program Desa Siaga dan Kampung Siaga di Kota Cirebon Jawa Barat menjadi alternative rujukan berbagai dinas dan instansi dalam mengembangkan program Kesehatan Ibu dan Anak. Sehingga tidak mengherankan hingga hari Kota Cirebon sering dijadikan daerah kunjungan studi banding program KIA dari berbagai Propinsi, Kabupaten Kota dan Lembaga Asing lainnya.
Â
Kata Kunci: AKI dan AKB, Desa Siaga, dan Kampung Siaga; Kesehatan Ibu dan Anak; Gerakan Partisipatif
Â
ABSTRACT
Deaths of Pregnant Women and Newborn Babies, which we know as AKI / AKB in Indonesia, is still a very extraordinary problem, despite various efforts made by the government that have not succeeded in suppressing AKI / AKB. So far, the issue of AKI / AKB is still considered a government issue which is also rolled out to involve too many elements of the government from the central level to the dominant role of bureaucrat elements, so that the reality on the program's field seems to be just a nameplate and ceremonial rhetoric, which almost every time costs which is quite large. While the public reality in the community is not at all touched and noticed. This is what later became the cause of AKI/AKB in Indonesia.
Experience is a good teacher, learn from other people's experiences and ask people who learn from reality. Maybe the words have a point, meaning that if the program has to be successful, learn from the success of raising the village community through the Participatory Movement of the Community with the Desa Siaga and Siaga Village pilot projects by developing the Alert Residents System. The Alert Village and Alert Village program in the City of Cirebon in West Java is an alternative reference for various agencies and agencies in developing the Maternal and Child Health program. So it is not surprising that Cirebon City is often used as a visiting area for comparative study of MCH programs from various provinces, city districts and other foreign institutions.
Â
Keywords: AKI and AKB Alert Village, and Alert Village; Maternal and Child Health; Participatory MovementFull Text:
PDFReferences
Asghar Ali Enginerr. 1994. Hak-hak Perempuan dalam Islam. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta.
Mariana Amirudin. 2003. Panduan Untuk Jurnalis “Kesehatan dan Hak Reproduksi Perempuanâ€. Jakarta: Yayasan YJP Jurnal Perempuan.
Iswarati dan Rahmadewi. 2002. Buku Sumber Untuk Advokasi. Jakarta: BKKBN dan UNFPA.
Annual Report MNH Program. 2002. Cirebon
DOI: 10.24235/empower.v3i2.3513
Article Metrics
Abstract view : 147 timesPDF - 48 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Empower : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.