PAHAM KENABIAN MIRZA GHULAM AHMAD MENURUT PERSPEKTIF JAMAAH AHMADIYAH LAHORE (GAI) DI INDONESIA

Sahid Al-Marwan(1), Hajam Hajam(2*), Naila Farah(3),


(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(3) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author

Abstract


Ketegangan yang terjadi dalam menyikapi Ahmadiyah selama ini sesungguhnya dipicu oleh kesalahpahaman terhadap penggunaan istilah “nabi†yang digunakan Ahmadiyah dalam konteks tasawuf, sebagaimana para wali dan para sufi juga menggunakannya ketika pemimpin kharismatik aslinya (Ghulam) dijadikan titik fokus penghormatan dan cinta yang luar biasa, dari kacamata tasawuf, pola yang mirip dengan tarekat, karena menekankan bai’at dalam keanggotaannya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menjelaskan ajaran Ahmadiyah tentang Kenabian. Mirza Ghulam Ahmad (2) Memahami ajaran Ahmadiyah tidak menyimpang dari Islam yang dibawa Muhammad SAW (3) Mengetahui kebenaran pemahaman Mirza Ghulam Ahmad yang atas klaimnya mendapatkan Wahyu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan pendekatan penelitian kepustakaan (library research). Sumber data berasal dari data primer dan sekunder, data primer yaitu sumber tertulis primer dan sumber tertulis dengan alat mekanik menyaksikan peristiwa yang diceritakan (sumber autentik dan sumber langsung). Data sekunder berupa sumber-sumber yang berkaitan dengan peneltian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik content analysis, reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan jamaah Ahmadiyah Lahore (GAI) di Indonesia secara umum memusatkan pada pengalaman Mirza Ghulam. 

Keywords


Makna Kenabian; Ahmadiyah; Mirza Ghulam; Lahore; GAI

Full Text:

PDF

References


Ahmad, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud. Inqilab Haqiqi (Revolusi Sejati). Bandung: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1992.

Al-Azhari, Amir Aziz. Pangkal Perpecahan Ahmadiyah. Diedit oleh Yatimin A.S. Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2016.

Barsihannor. Haruskah Membenci Ahmadiyah. Yogyakarta: Kota Kembang, 2009.

Bruinessen, Martin van. Rakyat Kecil, Islam, dan Politik. Yogyakarta: Gading, 2013.

Burhanudin, Asep. Jihad Tanpa Kekerasan. Yogyakarta: LKiS, 2005.

Cheema, Mahmud Ahmad. Tiga Masalah Penting. Jakarta: Neratja Press, 2017.

Connolly, Peter. Aneka Pendekatan Studi Agama. Diedit oleh Imam Khoiri. Yogyakarta: LKiS, 2011.

Dillistone, F. W. The Power of Symbol. Diedit oleh A. Widyamartaya. 5 ed. Yogyakarta: Kanisius, 2006.

Djamaluddin, M. Amin. Ahmadiyah dan Pembajakan Al-Qur’an. Jakarta: LIPI, 2003.

Djojosugito, Susmojo. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad Bukan Nabi Hakiki. Yogyakarta: PBGAI, 1984.

Fadli, Adi. “Ahmadiyah: Sebuah Titik yang Diabaikan.†Ulumuna 11, no. 2 (2007): 413.

Hammann, Louis J. The Ahmadiyya Movement in Islam. Diedit oleh M. A. Suryawan. Washington DC: Gettysburg College, 1985.

Jaiz, Hartono Ahmad. Aliran dan Faham Sesat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008.

Kurnia, A. Fajar. Teologi Kenabian Ahmadiyah. Jakarta: Wahana Semesta Intermedia, 2008.

Lubis, Syarif Ahmad. Jemaat Ahmadiyah: Sebuah Pengantar. Parung: JAI, 1994.

Mahally, Abdhul Halim. Benarkah Ahmadiyah Sesat. Jakarta: Cahaya Kirana Rajasa, 2006.

Majid, Nurcholis. Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah. Diedit oleh Budy Munawar Rahman. 2 ed. Jakarta: Paramadina, 1995.

Mudzakkir, Amin. “Minoritasi Ahmadiyah di Indonesia.†Masyarakat Indonesia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia 37, no. 2 (2011): 1–24.

Mulyono. “Ahmadiyah Pasca Fatwa.†ahmadiyah.org, 2012. https://ahmadiyah.org/ahmadiyah-pasca-fatwa/.

Novianti, Ida. “Kenabian Mirza Ghulam Ahmad.†Purwokerto: STAIN Purwokerto Press, 2006.

Nuruddin, M Ahmad. “Falsafah Kenabian, Jemaat Ahmadiyah Indonesia.†Bogor, 1999.

Riyadi, Agus. “Tarekat sebagai Organisasi Tasawuf (Melacak Peran Tarekat dalam Perkembangan Dakwah Islamiyah).†Jurnal at-Taqaddum 6, no. 2 (2014): 359–85.

Suryawan, M.A. Bukan Sekedar Hitam Putih. Tangerang: Azzahra Publishing, 2006.

Sutirman, Maman, Kunto Sofianto, dan Agus Nero Sofyan. “Respons Jemaat Ahmadiyah Indonesia terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia serta Kajian dari Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam.†Sosio Humanika 12, no. 2 (2019): 105–20.

Syaifuddin, Ahmad Fidyani. Konflik dan Integrasi Perbedaan Faham dalam Agama Islam. Jakarta: Rajawali, 1986.

Thohir, Ajid, dan Ading Kusdiana. Islam di Asia Selatan, Melacak Perkembangan Sosial, Politik Islam di India, Pakistan dan Bangladesh. Bandung: Humaniora, 2006.

Yusuf, H. R. Munirul Islam. Bantahan Lengkap (Menjawab Keberatan Atas Beberapa Wahyu di Dalam Tadzkirah) Dan Tabayyun (Penjelasan). Bogor: Bintang Grafika, 2011.

Yusuf, RH Munirul Islam, dan Ekky O. Sabandi. Ahmadiyah Menggugat! (Menjawab Tulisan: “Menggugat Ahmadiyah). 3 ed. Bogor: Neratja Press, 2014.

Zed, Medika. Metode Penelitan Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.

Zulaiha, Eni. “Fenomena Nabi dan Kenabian dalam Perspektif AlQuran.†Al Bayan: Jurnal Studi Al-Qur’an dan Tafsir 1, no. 2 (2016): 149–64.

Zulkarnain, Iskandar. Gerakan Ahmadiyah di Indonesia. Yogyakarta: LKiS, 2005.




DOI: 10.24235/jy.v7i2.9373

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Indexed By : 

              

                 



Editorial Office:

FUAD Building, 2nd Floor, Department of Aqeedah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin, Adab and Dakwah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-489926 email: yaqzhanjurnal@gmail.com

Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan is licensed under a Creative Commons 4.0 International License. 

Â