WAYANG KULIT PURWA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN SPIRITUAL DI CIREBON

Risma Dwi Fani(1*),


(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author

Abstract


Abad ke 14 Masehi menjadi sebuah saksi awal penyebaran ajaran Islam di Cirebon. Peradaban berkembang dan mencapai era keemasan dengan pengangkatan Syarif Hidayatullah menjadi kuwu Cirebon. Masa kejayaan tersebut tidak hanya dalam penyebaran ajaran Islam melainkan juga dalam pembaharuan budaya Cirebon, yang merupakan formasi residual pra-Islam dan pasca-Islam. Wali Sanga sebagai pelopor kreativitas Islam tersebar ke Pulau Jawa khususnya Cirebon. Penyebaran Islam oleh para Wali tersebut menggunakan berbagai media diantaranya ialah melalui kesenian dan budaya lokal. Wayang kulit menjadi salah satu media yang berandil besar dalam penyebaran Islam ke semua kalangan. Pendidikan budi pekerti dan juga spriritualitas diselipkan oleh para Walin Sanga dalam pergelaran wayang kulit. Di setiap daerah, pergelaran wayang memiliki aspek kemenarikannya tersendiri, termasuk salah satunya di Cirebon, di mana berkembang salah satu jenis wayang yang diberi nama wayang kulit purwa gagrak Cirebon. Eksistensi wayang kulit purwa Cirebon sampai saat ini masih berkobar secara fluktuatif. Tulisan ini akan mengkaji secara khusus berkenaan dengan sejarah wayang kulit purwa Cirebon dan fungsinya sebagai media pendidikan spritualitas pada masyarakat Cirebon

 

Kata Kunci: Cirebon, Wayang Kulit Purwa, Pendidikan Spiritualitas.

 


Full Text:

PDF

References


Cohen, Matthew Isaac. 1997. An Inheritance from the Friends of God: The Southern Shadow Puppet Theater of West Java, Indonesia. Tidak Diterbitkan: Disertasi Yale University. Sumber: Cirebonese Corner.

Dahuri, Rokhmin, dkk. 2004. Budaya Bahari; Sebuah Apresiasi di Cirebon. Jakarta: PNRI.

Fuadi, Ainul, dkk. 2007. Budaya Nusantara kebudayaan Jawa. Tidak Diterbitkan: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

Handoyo. 2011. Rumusan Patut dan Pathet; Laras Gamelan Pelog Karawitan Cirebon, Jawa dan Sunda. Cirebon: Penerbit Yayasan Sanggar Seni Pringgadhing

Mulyono, Sri. 1989. Wayang: Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya. Jakarta: CV Haji Masagung.

Prawiraredja, Mohammed Sugianto. 2005. Cirebon: Falsafah, Tradisi, dan Adat Budaya. Jakarta: Perum Percetakan Negara RI.

Sunardjo, Unang. 1983. Meninjau Sepintas Panggung Sejarah Pemerintahan Kerajaan Cerbon 1479 – 1809. Bandung: TARSITO.

Salana, Cara Kawedar. Tidak Diterbitkan, Arsip di Kantor Kearsipan dan Dokumen Kabupaten Cirebon

Solichin. 2011. Gatra Wayang Indonesia. Jakarta: Senawangi

Solichin & Suyanto. 2011. Pendidikan Budi Pekerti dalam Pertunjukan Wayang. Jakarta: Senawangi.

Yulianto, Doddy. 2013. Ikon Tasawuf dalam Gunungan Wayang kulit Purwa Cirebon: Telaah Semiotika Visual. Tidak Diterbitkan: ISIF.

Wawancara bersama Ki Dalang Tedja pada tahun 2014 di kediamannya, Jamblang.




DOI: 10.24235/jy.v2i1.908

Article Metrics

Abstract view : 888 times
PDF - 1368 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Indexed By : 

              

                 



Editorial Office:

FUAD Building, 2nd Floor, Department of Aqeedah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin, Adab and Dakwah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-489926 email: yaqzhanjurnal@gmail.com

Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan is licensed under a Creative Commons 4.0 International License. 

Â