Beragama Berdasarkan Teori Sosial dan Inspirasi Qur'ani: Kajian Lintas-Tokoh dalam Pusaran Dekonstruksi dan Ekstensifikasi

Aldi Hidayat(1*),


(1) UIN Sunan Kalijaga
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Islam bukan sekadar ajaran, tetapi juga kenyataan. Sebagai kenyataan, Islam tidak sebatas praktek yang selama ini berlangsung, melainkan potensi yang selama ini terpendam. Selama ini, praktek berislam cenderung teosentris, sehingga mengabaikan dimensi antroposentris dan biosentris. Antroposentris dan biosentris justru berkembang di belahan bumi yang notabene sekular, di mana spirit Islam nyaris tidak dipertimbangkan. Belahan bumi itu adalah Barat. Ironinya, adopsi terhadap gagasan Barat masih terbilang cukup tabu bagi rata-rata muslim. Akibatnya, terjadi reduksi terhadap Islam pada tatatan praksisidual. Artikel ini akan mengungkap dimensi antroposentris dan biosentris dengan mengungkap relasinya dengan beberapa teori sosial. Relasi ini akan penulis dasarkan pada beberapa ayat al-Qur'an, selaku sumber paling otoritatif dalam Islam. Pendasaran pada al-Qur'an guna mendapatkan pilar teologis bahwa adopsi ini bukanlah kesesatan, melainkan kebenaran yang selama ini terlupakan. Artikel ini tidak akan mengungkap secara detail persoalan antroposentris dan biosentris, melainkan membangun paradigma teologis-akademis yang berorientasi dua tujuan di muka. Lebih tepatnya, artikel ini adalah langkah perdana bagi paradigma teo-antropo-biosentrisme. Guna menyingkap relasi itu, penulis akan mengadopsi dekonstruksi dan ekstensifikasi sebagai perangkat metodologis. Dari praksis dua pisau analisis ini, artikel ini berujung pada dua kesimpulan. Pertama, teosentrisme Islam mendapat pijakan akademis dari gagasan Mircea Eliade. Kedua, teosentrisme Islam mesti berfungsi bagi antroposentrisme dan biosentrisme dengan mengakomodasi gagasan Marx, Durkheim, Weber, Geertz dan Bourdieu.

Kata Kunci: Al-Qur'an, Teori Sosial, Dekonstruksi, Ekstensifikasi

Abstract

Islam is not just a teaching, but also a reality. As a matter of fact, Islam is not limited to a practice that has been going on so far, but a hidden potential. So far, the practice of Islam tends to be theocentric, thus ignoring the anthropocentric and biocentric dimensions. Anthropocentric and biocentric actually thrive in the secular hemisphere, where the spirit of Islam is barely considered. The hemisphere is the West. Ironically, the adoption of Western ideas is still quite taboo for the average Muslim. As a result, there is a reduction in Islam at the practical level. This article will reveal the anthropocentric and biocentric dimensions by revealing their relationship with several social theories. I will base this relation on several verses of the Qur'an, as the most authoritative source in Islam. Based on the Qur'an in order to obtain the theological pillars that this adoption is not a misguidance, but a truth that has been forgotten. This article will not reveal in detail the anthropocentric and biocentric issues, but rather develop a theological-academic paradigm that is oriented towards two goals in advance. More precisely, this article is the first step for the theo-anthropo-biocentrism paradigm. In order to reveal this relation, the writer will adopt deconstruction and extensification as methodological tools. From the praxis of this two-blade analysis, this article leads to two conclusions. First, Islamic theocentrism got its academic footing from the ideas of Mircea Eliade. Second, Islamic theocentrism must function for anthropocentrism and biocentrism by accommodating the ideas of Marx, Durkheim, Weber, Geertz and Bourdieu.

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

‘Abdulla>h Ba> ‘Alawi> al-H}adda>d, al-Nas}a>’ih} al-Di>niyyah wa al-Was}a>ya> al-I>ma>niyyah, Surabaya: Maktabat al-Hida>yah, t.t., hlm. 6.

Abu> al-H}asan ‘Ali> al-Wa>h}idi>, Asba>b Nuzu>l al-Qur’a>n, cet. ke-4, Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2009, hlm. 471-472.

Abu> H}a>mid Muh}ammad al-Ghaza>li>, Fays}al al-Tafriqah Bayn al-Isla>m wa al-Zandaqah, t.t.p: t.p, 1992, hlm. 19.

Abu> Ja’far Muh}ammad al-T}abari>, Ja>mi’ al-Baya>n ‘an Ta’wi>l A>y al-Qur’a>n, jilid 5, Kairo: Markaz Hajr li al-Buh}u>ts wa al-Dira>sah al-‘Arabiyyah wa al-Isla>miyyah, 2001, hlm. 671-677.

Akilah Mahmud, "Insan Kamil Perspektif Ibnu Arabi", dalam Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, Vol. 9, No. 2, 2014, hlm. 33-45.

Aksin Wijaya, Nalar Kritis Epistemologi Islam: Membincang Dialog Kritis Para Kritikus Muslim; al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Thaha Husein dan Muhammad Abid al-Jabiri, Yogyakarta: Teras, 2013, hlm. 55.

__________, Arah Baru Studi ‘Ulum al-Qur’an: Memburu Pesan Tuhan di Balik Fenomena Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm. 203-215.

__________, Fenomena Berislam: Genealogi dan Orientasi Berislam Menurut Al-Qur'an, Yogyakarta: IRCiSoD, 2022, hlm. 98-132.

__________, Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan: Kritik atas Nalar Tafsir Gender, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004, hlm. 2.

__________, Menusantarakan Islam: Melacak Jejak Pergumulan Islam yang Tak Kunjung Usai di Nusantara, cet. ke-2, Yogyakarta: Nadi Pustaka, 2015, hlm. 190-193.

__________, Satu Islam, Ragam Epistemologi: Menyingkap Pergeseran Epistemologi Islam, dari Epistemologi Teosentrisme ke Antroposentrisme, Yogyakarta: IRCiSoD, 2020.

__________, Visi Pluralis-Humanis Islam Faisal Ismail, Yogyakarta: Dialektika, 2016.

Aldi Hidayat, "Koherensi Filsafat Rocky Gerung dengan Islam: Membongkar Zona Nyaman, Menguak Potensi yang Terpendam", makalah diskusi Lembaga Kajian Kutub Yogyakarta (LKKY), bertitimangsa 20 Januari 2022.

__________, Kasyf al-Ma’a>ni> al-Khafiyyah fi> ‘llm al-Furu>q al-Lughawiyyah: Mengungkap Makna-Makna yang Samar Seputar Perbedaan Sinonim Arab yang Familiar, Sumenep: Percetakan Sabila, 2020, hlm. 81 dan 95.

Ali Harb, Nalar Kritis Islam Kontemporer: Kritik dan Dialog, terj. M. Ghazy Mubarok, Yogyakarta: IRCiSoD, 2015, hlm. 35.

Ali Imron, Semiotika al-Qur’an: Metode dan Aplikasinya terhadap Surat Yusuf, Yogyakarta: Teras, 2011, hlm. 16.

Al-Ra>ghib al-Is}faha>ni>, Mu’jam Mufrada>t Alfa>zh al-Qur’a>n, cet. ke-3, Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2008, 40-41.

Amin Abdullah, Studi Agama? Normativitas atau Historisitas?, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.

Angelika Neuwirth, Scripture, Poetry and the Making of a Community, Oxford: Oxford University Press, 2014, hlm. 3-52.

Clifford Geertz, "A Life of Learning: Charles Homer Haskins Lecture for 1999", dalam ACLS Occasional Paper, No. 45, hlm. v-vi.

__________, The Interpretation of Cultures: Selected Essays, New York: Basic Books, 1973, hlm. 10.

Daniel L. Pals, Nine Theories of Religion, New York: Oxford University Press, 2015, hlm. 147-149.

__________, The Seven Theories of Religions: Tujuh Teori Paling Komprehensif tentang Agama, terj. Inyiak Ridwan Muzir, cet. ke-2, Yogyakarta: IRCiSoD, 2012, hlm. 233-241.

Dean Hamer, Gen Tuhan: Iman Sudah Tertanam dalam Gen Kita, terj. T. Hermaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Emile Durkheim, Sejarah Agama: The Elementary Forms of the Religious Life, terj. Inyiak Ridwan Muzir, cet. ke-2, Yogyakarta: IRCiSoD, 2005, hlm. 557-592.

Exile's Odyssey, Mircea Eliade Autobiography: Volume II: 1937-1960, alih bahasa ke bahasa Inggris oleh Mac Linscott Ricketts, Chicago dan London: The University of Chicago Press, 1988.

F. Budi Hardiman, Seni Memahami Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida, Yogyakarta: Kanisius, 2015, hlm. 71-79.

Fakhr al-Di>n al-Ra>zi>, al-Tafsi>r al-Kabi>r wa Mafa>ti>h} al-Ghayb, jilid 32, Beirut: Da>r al-Fikr, 1981, hlm. 89-90.

Fathurrosyid, Studi Al-Qur’an: Kajian Epistemologis-Aksiologis, Sumenep: Instika Press, 2016, hlm. 1.

George Ritzer, Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Postmodern, terj. Saut Pasaribu dkk, edisi ke-8, cet. ke-2, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, hlm. 200.

Goenawan Mohamad, "Sebuah Rekomendasi untuk La Survie", kata pengantar dalam Muhammad Al-Fayyadl, Derrida, Yogyakarta: LKiS, 2005, hlm. xi.

H}asan H}anafi> dan Muh}ammad 'A>bid al-Ja>biri>, Dialog Timur dan Barat: Menuju Rekonstruksi Metodologis Pemikiran Politik Arab yang Progresif dan Egaliter, Umar Bukhory, Yogyakarta: IRCiSoD, 2015.

H}asan H}anafi>, Min al-‘Aqi>dah ila> al-Tsawrah, 5 jilid, Beirut: Da>r al-Tanwi>r li al-T}iba>’ah wa al-Nasyr bekerja sama dengan al-Markaz al-Tsaqa>fi> al-‘Arabi> li al-T}iba>’ah wa al-Nasyr, 1988.

Hajar R.M. dan Musrifah, Filsafat Hukum Islam, Yogyakarta: Kalimedia, 2017, 51-52.

Hans Albert, Rekonstruksi Nalar Kritis: Revitalisasi Ilmu Kritis dalam Wacana Pluralisme Teoretis, terj. Imam Khoiri, Yogyakarta: IRCiSoD, 2014, hlm. 55-63.

Herman Arisandi, Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi dari Klasik sampai Modern: Biografi, Gagasan, dan Pengaruh terhadap Dunia, Yogyakarta: IRCiSoD, 2015, hlm. 189-190.

Jala>l al-Di>n ‘Abd al-Rah}ma>n al-Suyu>t}i>, Asba>b al-Nuzu>l al-Musamma> Luba>b al-Nuqu>l fi> Asba>b al-Nuzu>l, Beirut: Mu'assasat al-Kutub al-Tsaqa>fiyyah, 2002, hlm. 313.

Johan Hendrik Meuleman, “Pergolakan Pemikiran Keagamaanâ€, dalam Taufik Abdullah (et al.), Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, jilid 6, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 2002, hlm. 129.

John B. Thompson, Analisis Ideologi Dunia: Kritik Wacana Ideologi-Ideologi Dunia, terj. Haqqul Yakin, Yogyakarta: IRCiSoD, 2014, hlm. 76-80.

Karen Armstrong, Sejarah Tuhan: Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan Oleh Orang-Orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun, terj. Zaimul Am, cet. ke-12, Bandung: Mizan, 2007, hlm. 27-71.

Khaled M. Abou el-Fadl, Speaking in God’s Name: Authority, Islamic Law and Women, England: Oneworld Oxford, 2003.

M. Fahmi, Islam Transendental: Menelusuri Jejak-Jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo, Yogyakarta: Pilar Media, 2005, hlm. 116-134.

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur'an: Tafsir Maudhu'I atas Pelbagai Persoalan Umat, cet. ke-13, Bandung: Mizan, 1996, hlm. 253-256.

Maghfur M. Ramin, Teori Kritis Filsafat Lintas Mazhab, Yogyakarta: Sociality, 2017, hlm. 180.

Marianne Weber, Max Weber: A Biography, New York: Routledge, 1988.

Martin Heidegger. Baca Martin Heidegger, (1) What Is Metaphysics? (1928) (2) Postscript to "What Is Metaphysics" (1949 [1943]) (3)Introduction to "What Is Metaphysics?": Getting to the Bottom of Metaphysics (1949), terjemah ke bahasa Inggris oleh Miles Groth, t.t.p: t.p, t.t., hlm. 6-20.

Mihaela Paraschivescu, "Mircea Eliade and the Quest for Religious Meaning", dalam Journal for the Study of Religions and Ideologies, 9, 25 (Spring 2010), hlm. 59-68.

Muh}ammad 'A>bid al-Ja>biri>, al-'Aql al-Siya>si> al-'Arabi>: Muh}addida>tuhu> wa Tajalliya>tuhu>, cet. ke-4, Beirut: Markaz Dira>sa>t al-Wah}dah al-'Arabiyyah, 2000, hlm. 57-230.

Muh}ammad al-Fayru>z A>ba>di>, Tanwi>r al-Miqba>s min Tafsi>r Ibn ‘Abba>s, Beirut: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1992, hlm. 658.

Muh}ammad Jama>l al-Di>n al-Qa>simi>, Mah}a>sin al-Ta'wi>l, t.t.p: t.p, 1957, hlm. 5469.

Muhammad Al-Fayyadl, Derrida, Yogyakarta: LKiS, 2005, hlm. 2-6.

__________, Teologi Negatif Ibnu 'Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan, Yogyakarta: LKiS, 2014.

Muhammad Ali Fakih, Biografi Lengkap Karl Marx: Pemikiran dan Pengaruhnya, Yogyakarta: Labirin, 2017.

Muhammad Arif, "Hermeneutika Heidegger dan Relevansinya terhadap Kajian Al-Qur'an", dalam Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur'an dan Hadits, Vol. 16, No. 1, Januari 2015.

Mujaid Kumketo, Moh. Ans Kholish Fiqh Fredian Aulia Ali, Fiqh HAM: Ortodoksi dan Liberalisme Hak Asasi Manusia dalam Islam, Malang: Setara Press, 2015.

Nas}r H}a>mid Abu> Zayd, Mafhu>m al-Nas}s}: Dira>sah fi> 'Ulu>m al-Qur'a>n, Beirut: al-Markaz al-Tsaqa>fi> al-'Arabi>, 2014, hlm. 9.

Q&A Metro TV, 2019, 7 Oktober, Q & A: Dan yang Paling Pintar Adalah....(6/6), [video], Youtube. https://www.youtube.com/channel/UCPgl.

Richard Rorty, "Deconstruction", dalam Peter Brooks (ed.), The Cambridge History of Literary Criticism: Volume 8 from Formalism to Structuralism, cet. ke-2, Cambridge: Cambridge University Press, 2004, hlm. 171.

Rolf Hosfeld, Karl Marx: An Intellectual Biography, terj. ke bahasa Inggris oleh Bernad Heise, New York: Berghahn Books, 2013.

Sa'id Aqil Siraj, Tasawuf sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi, Bandung: Mizan, 2006, hlm. 209.

Sayyid Muh}ammad al-Ma>liki> al-H}asani>, Huwa Alla>h, Surabaya: Hay'at al-S}afwah, t.t., hlm. 19.

Steven Lukes, Emile Durkheim, His Life and Work: A Historical and Critical Study, Stanford California: Stanford University Press, 1973.

Sven-Eric Liedman, A World to Win: The Life and Works of Karl Marx, terj. ke bahasa Inggris oleh Jeffrey N. Skinner, London dan New York: Verso, 2018.

Tan Malaka, Madilog: Materialisme, Dialektika dan Logika, cet. ke-7, Yogyakarta: Narasi, 2016, hlm. 293-514.

Taufiqurrahman, Jejak-Jejak Pencarian yang Tersisa dari Ada: Esai-Esai Filsafat, Yogyakarta: Basabasi, 2017, hlm. 4.

Tim Batartama Sidogiri, Trilogi Ahlu Sunah: Akidah, Syariah, Akhlak, cet. ke-3, Pasuruan: Pustaka Sidogiri, 2013.

Yasraf Amir Piliang, Sebuah Dunia yang Menakutkan: Mesin-Mesin Kekerasan dalam Jagat Raya Chaos, Bandung: Mizan, 2001, hlm. 268.




DOI: 10.24235/jy.v9i1.10464

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Indexed By : 

              

                 



Editorial Office:

FUAD Building, 2nd Floor, Department of Aqeedah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin, Adab and Dakwah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-489926 email: yaqzhanjurnal@gmail.com

Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan is licensed under a Creative Commons 4.0 International License. 

Â