TRADISI WEH-WEHAN DI KALIWUNGU KENDAL, JAWA TENGAH (KAJIAN FILSAFAT NILAI MAX SCHELER)

Naili Ni'matul Illiyyun(1*), Adinda Rizqi Arbaningrum(2),


(1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
(2) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


ABSTRAK: Tradisi weh-wehan masih relevan dilakukan untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW di Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah. Adat keagamaan tersebut dilaksanakan dengan membagikan makanan ataupun benda kepada para tetangga dan sanak saudara sebagai wujud rasa syukur atas nikmat Tuhan. Weh-wehan menjadi penting di masyarakat Kaliwungu karena selain sebagai implementasi wujud rasa syukur, juga sebagai sebuah identitas khas Kaliwungu yang penting untuk dilestarikan. Sayangnya masyarakat sekarang ini telah acuh dalam pelaksanaan budaya weh-wehan ini, kurangnya partisipasi anak muda menjadikan acara weh-wehan ini menjadi tidak seramai dahulu. Kurangnya partisipasi tersebut menjadi masalah yang ada di Kaliwungu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lebih jauh nilai yang terkandung dalam tradisi weh-wehan dan untuk mengetahui urgensi tradisi weh-wehan di Kaliwungu, Kendal. Dengan menggunakan pendekatan naratif deskriptif dalam prespektif Max Scheler, data diambil dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masih relevannya nilai yang digagas oleh Scheler dalam tradisi weh-wehan. Nilai kesenangan, nilai vitali, nilai kerohanian, dan nilai kesucian. Dalam tradisi weh-wehan setiap elemen yang ada di Kaliwungu turut serta dalam tradisi tersebut, sehingga menciptakan hubungan yang rukun. Adapun urgensi pelaksanaan tradisi weh-wehan antara lain: sebagai media untuk bersilahturahmi, sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dan juga sebagai pemahaman makna filosofis weh-wehan.

Kata Kunci: Hirarki nilai, Maulid Nabi, Berbagi makanan, Sumpil, Ketuwinan.

 

ABSTRACT: In Kaliwungu, Kendal, Central Java, the weh-wehan ritual is still used to honor the Prophet Muhammad SAW's birthday. As a show of gratitude for God's blessings, this religious custom entails giving food or objects to neighbors and family. Weh-wehan is significant in the Kaliwungu community because, in addition to being a manifestation of gratitude, it also represents a unique Kaliwungu identity that must be preserved. Unfortunately, today's society is uninterested in implementing this weh-wehan culture, and the lack of young people's participation makes this weh-wehan event less packed than it once was. In Kaliwungu, this lack of participation is a concern. The goal of this research is to learn more about the ideals embodied in the weh-wehan tradition and to determine the importance of the tradition in Kaliwungu, Kendal. The data was gathered utilizing interview and observation techniques and a descriptive narrative approach in the perspective of Max Scheler. The findings of this study show that Scheler's values are still important in the weh-wehan tradition. The worth of pleasure, vitality, spirituality, and holiness are all important factors to consider. Every element of Kaliwungu participates in the weh-wehan tradition, which creates a harmonious interaction. In terms of the importance of adopting the weh-wehan tradition, it serves as a vehicle for friendship, among other things; as a means of becoming closer to God; as well as a philosophical understanding of the meaning of weh-wehan.

Keyword: Value hierarchy, Maulid Nabi, Foods giving, Sumpil, Ketuwinan.


Full Text:

PDF

References


Alfariz, Fitri. “TRADISI PANAI DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT NILAI.†Jurnal Filsafat Indonesia 3, no. 2 (June 30, 2020): 35–39. https://doi.org/10.23887/JFI.V3I2.23952.

Amri, Prima, and Septiana Dwiputri Maharani. “Tradisi Ziarah Kubro Masyarakat Kota Palembang Dalam Perspektif Hierarki Nilai Max Scheler.†Jurnal Filsafat 28, no. 2 (August 31, 2018): 160–79. https://doi.org/10.22146/JF.36054.

Ariana Putri, Fitri, Kata Kunci, and Tradisi Ketuwinan. “Preservation of Ketuwinan Tradition to Establish Relationships between Communities in Kendal, Indonesia.†Prosperity: Journal of Society and Empowerment 1, no. 1 (June 30, 2021): 30–41. https://doi.org/10.21580/PROSPERITY.2021.1.1.7921.

Fanani, Ahwan. Jejak Islam Dalam Kebudayaan Jawa. Jakarta: Prenada Media, 2020. https://prenadamedia.com/product/jejak-islam-dalam-kebudayaan-jawa/.

Fitriyah, Aini. “Kajian Etnomatematika Terhadap Tradisi Weh-Wehan Di Kecamatan Kaliwungu Kendal.†Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia 6, no. 1 (March 31, 2021): 50–59. https://doi.org/10.33449/JPMR.V6I1.14691.

Hermin, Hermin, Ahmadin Ahmadin, and Asmunandar Asmunandar. “Maudu’ Lompoa : Studi Sejarah Perayaan Maulid Nabi Terbesar Di Cikoang Kabupaten Takalar (1980-2018).†PATTINGALLOANG 7, no. 3 (December 31, 2020): 284–96. https://doi.org/10.26858/JP.V7I3.16321.

Kottak, Conrad Philip. Mirror for Humanity : A Concise Introduction to Cultural Anthropology. New York: McGraw-Hill, 2007. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=924827.

Lu, Yinghua. “The a Priori Value and Feeling in Max Scheler and Wang Yangming.†Https://Doi.Org/10.1080/09552367.2014.952073 24, no. 3 (July 3, 2014): 197–211. https://doi.org/10.1080/09552367.2014.952073.

Mansyur, Zaenuddin. “Tradisi Maulid Nabi Dalam Masyarakat Sasak.†Ulumuna 9, no. 1 (June 10, 2005): 90–103. https://doi.org/10.20414/UJIS.V9I1.445.

Marasabessy, Sanni Fitriyani. “TRADISI MANIAN (Studi Bentuk Dan Dampak Tradisi Manian Dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Di Negeri Kailolo Kabupaten Maluku Tengah).†DIALEKTIKA 8, no. 1 (January 3, 2018). https://doi.org/10.33477/DJ.V8I1.212.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1133305.

Muhaimin, Hendro. “PENGARUH TELEVISI TERHADAP PERUBAHAN BUDAYA DAN PERILAKU MASYARAKAT JAWA (Tinjauan Etika Nilai Max Scheler).†Jurnal Filsafat 19, no. 1 (September 22, 2016): 79–102. https://doi.org/10.22146/JF.3451.

Mustika, Pambayun, Rahayu Sari, Dan Agustinus, and Sugeng Priyanto. “SILATURAHIM SEBAGAI BENTUK UTAMA DALAM KEPEDULIAN SOSIAL PADA TRADISI WEH-WEHAN DI KALIWUNGU.†Indonesian Journal of Conservation 8, no. 1 (2019). https://doi.org/10.15294/IJC.V8I1.22682.

Priyatin, Slamet. “Weh-Wehan, Cara Warga Kendal Peringati Maulid Nabi Muhammad Halaman All - Kompas.Com.†19 Oktober, 2021. https://regional.kompas.com/read/2021/10/19/204501378/weh-wehan-cara-warga-kendal-peringati-maulid-nabi-muhammad?page=all.

Raco, Jozef. “Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik Dan Keunggulannya,†2018. https://doi.org/10.31219/OSF.IO/MFZUJ.

Rijali, Ahmad. “ANALISIS DATA KUALITATIF.†Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33 (January 2, 2019): 81–95. https://doi.org/10.18592/ALHADHARAH.V17I33.2374.

Said, Hasani Ahmad. “Islam Dan Budaya Di Banten: Menelisik Tradisi Debus Dan Maulid.†KALAM 10, no. 1 (June 30, 2016): 109–40. https://doi.org/10.24042/KLM.V10I1.338.

Saputra, Viro Dharma. “Membangun Literasi Budaya Lokal Kepada Generasi Z Melalui Tradisi Weh-Wehan Di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.†PROMEDIA (PUBLIC RELATION DAN MEDIA KOMUNIKASI) 6, no. 1 (June 18, 2020): 155–75. https://doi.org/10.52447/PROMEDIA.V6I1.4086.

Titirloloby, B. “KONSEP ETIKA MAX SCHELER DAN ANALISIS TERHADAP AKSIOLOGISNYA.†Fides Et Ratio Jurnal Teologi Kontekstual 5, no. 2 (2020): 1–6. http://ejournal-stfxambon.id/index.php/FeR/article/view/44.

Tyas Rahmawati, Dwi, Purwanto Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, and Universitas Negeri Semarang. “MERON SEBAGAI KARYA SENI RUPA: KAJIAN NILAI ESTETIK DAN FUNGSINYA DALAM TRADISI PERAYAAN MAULID NABI DI DESA SUKOLILO PATI.†Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni 8, no. 3 (October 28, 2019): 19–26. https://doi.org/10.15294/EDUART.V8I3.35133.

Waqi’aturrohmah. “Tradisi Weh-Wehan Dalam Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Dan Implikasinya Terhadap Ukhuwah IslÄmiyah Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal - Walisongo Repository.†Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang, 2015. http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5238/.

Yunus, Muhammad. “TRADISI PERAYAAN KENDURI MAULID NABI DI ACEH BESAR.†Jurnal Adabiya 22, no. 2 (October 30, 2020): 32–48. https://doi.org/10.22373/ADABIYA.V22I2.8142.




DOI: 10.24235/jy.v9i1.10156

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Indexed By : 

              

                 



Editorial Office:

FUAD Building, 2nd Floor, Department of Aqeedah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin, Adab and Dakwah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-489926 email: yaqzhanjurnal@gmail.com

Jurnal Yaqzhan: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan is licensed under a Creative Commons 4.0 International License. 

Â