PERLAWANAN DEPATI PARBO DI MATA KOLONIALIS BELANDA DI KERINCI: SUATU KAJIAN SEJARAH LOKAL
(1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
The people war againts Dutch colonial in Kerinci is still being local thema in Indonesian history. There was some episodes, that was describing how the Dutch’s effots to reclaim the throne of Kerinci from the local kingship. One of them is Depati Parbo. For Dutch, this name is the true enemy as “trouble-maker†for seeding the Dutch’s sovereignity in the hinterland of Central Sumatra, especially in Barisan hills. In 2014, this article particiated in the historical seminar in Kerinci Jambi, that is discuccing about the Heroship of Depati Parbo on Defending Kerinci from the Dutch Treat. Before that, in searching for history of Depati Parbo is like swimming in mud. The sources of that are rare, untill I found it in ANRI (National Archive of Republic if Indonesia). I found many various colonial archives. This is the breakthrouht for facing the problem about the tiny chance in searching local historical matter. This article will explain the beginning of Dutch colonial era in Kerinci. Depati Parbo and his fighting is the door for deeping the colonial structures that ever exist in Kerinci.
Keywords: local history, colonialism, local struggles and hinterland.
Full Text:
PDFReferences
ANRI, MGS 14 September 1902 Nomor 318/Geh. Surat Residen Bengkulu kepada Gubernur Jenderal, Bengkulu 3 September 1902 Nomor: 471 lampiran 4.
____, Kl 24 Juli 1902, nomor 835 Geh; Tgs, 12 Juli 1902 No. 435. Proses verbal kepada Simah dan Soa penduduk dusun Lubuk Pinang Marga V Koto yang diutus Pangeran V Koto menyampaikan surat Bupati Indrapura kepada Pemangku Depati Empat di Batu Hampar, Sungai Penuh, Selapan Helai Kain, 23 Juni 1902.
____, Agenda 14 September 1902/1134 Geh. Surat dari Komandan Militer Wilayah Bengkulu kepada Komandan Tentara dan Kepala Staf Departemen Perang Hindia Belanda di Batavia, tertanggal Bengkulu 2 September 1902 nomor 25/rahasia.
____, Agenda 1203 /1902 Geh; Mgs 14 September 1902/ 318/Geh. Proses verbal terhadap Salim dan Matian oleh Kontroleer Moko-moko E.F. Janesen van Raay, dalam suratnya ditujukan kepada Residen Bengkulu.
____, Mgs, 14 September 1902/318/ Geh. Proses verbal Salim dan Matian di hadapan Kontroleer Moko-moko 24 Agustus 1902;
____, Mgs, 14 Septembar 1902/318 Geh. Proses verbal Senelan alias Depati Lebong yang waktu diperkirakan berumur 35 tahun, terlahir di Suka Datang (Lebong) tinggal di Kepahiayang, afdeeling Rejang Lebong- Palembang pada tanggal 23 Agustus 1902 oleh Kontroleer Moko-moko E.F. Janesen van Raay.
____, Agenda 1203/1902/Geh. Proses verbal Alim yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus 1902. Kepada Basir dilakukan pada tanggal 14 September dan terhadap Pemangku Biru dilaksanakan pada tanggal 16 September 1902. Dalam berkas surat Kontroleer Moko-moko kepada Residen Bengkulu 17 September 1902 nomor 34/19.
____, Bt 12 Oktober 1902 no. 17; Bt 30 Oktober 1902 no. 28.
____, Mgs 26 Mei 1903 no. 322; Bt 31 Mei 1903 no. 2. Telegram komandan tentara Departemen Perang kepada Gubernur Jenderal 25 Mei nomor 677.
____, Kl 29 Juli 1903 nomor 21920. Laporan Komandan Tentara dan kepala Departemen Perang Hindia Belanda kepada Gubernur Jenderal, sehubungan dengan mendapat telegram dari komandan pasukan Kerinci selatan tertanggal 22 Juli 1903 nomor 115 mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Kerinci.
____, Memorie van Overgave (MVO). Kerinci/Indrapura 1903.
____, Bt 12 Oktober 1903 nomor 17. Buku harian Mayor Kronour, dalam ekspedisi ke Kerinci.
____, Kl 26 Agustus 1903, nomor 25052 Telegram Gubernur Pantai Barat Sumatra kepada Gubernur Jenderal melaporkan keadaan Kerinci setelah selesai penundukan Sandaran Agung dan Pulau Tengah, 24 Agustus 1903, nomor 53011.
Indische Militaire Tijdschrift, tahun ke 38, nomor 1-6, 1907, Batavia G. Kolf & Co.
Sumber Sekunder
Kartodirdjo, Sartono, ed, Sejarah Perlawanan-Perlawanan Terhadap Kolonialisme (Jakarta: Departemen Pertahanan Keamanan Pusat Sejarah ABRI, 1973).
Klerks, F. E. A. “Geographisch en Etnographisch Opstel over De Landschappen Korintji, Serampas, en Sungai Tenangâ€, T.B.G. vol. 39, no. 1, 1895.
Resink, G.J., Bukan 350 Tahun Indonesia Dijajah, Terj. Tim Komunitas Bambu, Depok: Komunitas Bambu, 2012.
Tim Peneliti Sejarah dan Budaya Kerinci, Depati Parbo, Kerinci: Pemerintah Kabupaten Kerinci, tanpa tahun.
van Hasselt, A. L. dkk, Midden Sumatra 1877-1879, vol. 1, Leiden, E. J. Brill, 1881.
Van der Lith, P dkk. Encyclopaedie van Nederlandsch Indie Saplemen, Batavia: Martinus Nijhoff, 1916.
DOI: 10.24235/tamaddun.v5i1.1996
Article Metrics
Abstract view : 343 timesPDF - 521 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam
Tamaddun indexed by:
This journal provides immediate pen access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Published by Department History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin, and Adab, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Editorial Office:
FUAD Building, 2st Floor, Department History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin, and Adab, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-481264, Fax. 0231-489926, Email: jurnaltamadun@gmail.com