Analisis Miskonsepsi Siswa dengan Menggunakan Teknik Evaluasi Two Tier Multiple Choice Diagnostic

Mahfuzhoh Mahfuzhoh(1*),


(1) Jurusan Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author

Abstract


Miskonsepsi dalam matematika dapat menjadi masalah serius jika tidak segera diperbaiki, sebab, kesalahan satu konsep dasar saja dapat menuntun seseorang pada kesalahan yang terus menerus. Karena sebuah konsep dasar dalam matematika akan terus diaplikasikan ke materi selanjutnya. Sehingga miskonsepsi dapat membuat mereka terus menerus salah dalam menyelesaikan masalah, bukan karena mereka tidak mengerti cara menyelesaikan masalah tersebut, melainkan mereka mempercayai dan menerapkan sebuah konsep dasar yang salah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi siswa SMP pada materi bilangan bulat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode tes dan wawancara. Subyek dalam penelitian ini sebanyak lima siswa yang memiliki miskonsepsi pada konsep yang berbeda. Miskonsepsi siswa pada penelitian ini dianalisis menggunkan teknik evaluasi two tier multiple choice diagnostic, yaitu tes pilihan ganda dua tingkat dimana tingkat pertama merupakan pilihan ganda dan tingkat kedua cara atau alasan menjawab soal dan dilanjutkan dengan wawancara untuk mengetahui penyebab miskonsepsi siswa yang terjadi.Berdasarkan hasil analisis data, miskonsepsi terjadi pada beberapa konsep diantaranya konsep pengertian bilangan bulat, konsep unsur identitas penjumlahan, konsep operasi bilangan bulat, dan konsep sifat-sifat perkalian bilangan bulat. Adapun penyebab miskonsepsi yang terjadi adalah diantaranya prakonsepsi siswa, kurang mampunya siswa dalam mendefinisi, kurangnya penekanan konsep prasyarat oleh guru, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika, mendefinisikan sesuai pemahamannya sendiri, ketika tidak memahami konsepnya siswa mengabaikannya. Alternatif yang dapat dilakukan diantaranya seperti menjelaskan ulang, diskusi kelas atau dengan menggunakan strategi konflik kognitif.

Keywords


Miskonsepsi; bilangan bulat; two tier multiple choice diagnostic

Full Text:

PDF

References


Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja rosda karya

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jogjakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, M. & Mahmudah, N. K. (2012). Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa di Mts. Salafiyah Kota Cirebon. Eduma: Mathematics Education Learning and Teaching, 1(2).

Kuntjojo (2009). Metodologi Penelitian. Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Moleong, L. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Sidauruk, S. (2005). Miskonsepsi stoikiometri pada siswa SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 7(2).

Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitif, kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Dalam Pembelajaran Fisika. Jakarta: PT. Grasindo Anggota Ikapi.

Taufiq, M. (2012). Remediasi miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika pada konsep gaya melalui penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5E. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2).


Article Metrics

Abstract view : 46 times
PDF - 28 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.