Efektivitas Pendekatan Problem Posing dan Kontekstual Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa

Abstract

Rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa salah satunya disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan masih konvensional. Salah satu pendekatan pembelajaran yang membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa yaitu pendekatan pembelajaran problem posing dan kontekstual sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Penelitian quasi eksperimen dilakukan pada sampel VIII A, VIII B, dan VIII F yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dilihat dari nilai rata-rata N-gain yaitu kelas Eksperimen 1 sebesar 0,63 dan 0,68 keduanya berkategori sedang, pada kelas eksperimen 2 sebesar 0,64 dan 0,61 dengan keduanya berkategori sedang, serta pada kelas kontrol sebesar 0,45 dan 0,44 dengan berkategori sedang. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan One Way Anova diperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka berdasarkan kriteria pengujian bahwa H₀ ditolak dan H_a diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa yang dalam proses pembelajarannya menggunakan pendekatan problem posing, kontekstual dan ekspositori. Perhitungan dilanjutkan dengan uji Scheffe didapat kesimpulan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis daraipada pendekatan problem posing dan ekspositori. Penerapan pendekatan problem posing lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif daripada penerapan pendekatan kontekstual dan ekspositori.