HIKMAH DIBALIK PERJANJIAN HUDAIBIYAH
(1) IAIN Syekh Nurjati
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstract
Starting from muslims longing to their homeland, Mecca, and they want to perform the pilgrimage in the Grand Mosque, as commanded by Allah. But their desires could not be done because of the prohibition of the Idolaters of Quraish. Then came the good news from the Prophet, he SAW in his dream that he entered safely the city of Mecca with his companions, entered the Grand Mosque of Masjidil Haram, took the key of Ka'bah, did tawaf and did umrah which partly shaved and some other just shorten their hair. On Monday early Dzulqa'dah in the year 6 Hijri, with the intention to do Umrah the Muslims of Medina towards Mecca, they were dressed in ihram and did not carry weapons except swords in the scabbard. But the idolaters of Quraish tried to hamper them from entering the city of Mecca. There was tension between the two sides ended with the peace talks, which became known as Hudaybiyah agreement. History has recorded that the agreement is a wise political result, influential on the future of Islam and the future of the entire Arab nation.
Â
Abstrak
Berawal dari kerinduan kaum muslimin terhadap Masjidil Haram di kota Mekah dan keinginan mereka untuk menunaikan ibadah haji, berthawaf di ka’bah, seperti yang Allah perintahkan kepada seluruh umat manusia. Namun keinginan mereka belum bisa terlaksana karena adanya larangan dari kaum musyrikin Quraisy di Mekah. Kemudian datanglah kabar gembira dari dari Rasulullah SAW, bahwa Nabi SAW melihat dalam mimpinya beliau bersama para sahabat masuk ke dalam kota Mekah dengan aman, kemudian memasuki Masjidil Haram, mengambil kunci ka’bah, thawaf dan berumrah dimana sebagian mencukur rambutnya hingga habis dan sebagian lain hanya memendekkannya saja. Pada hari senin awal bulan Dzulqa’dah tahun ke 6 Hijriah, dengan niat untuk melaksanakan umrah berangkatlah rombongan kaum muslimin dari Madinah menuju Mekah, mereka berpakaian ihram dan tidak membawa senjata kecuali pedang dalam sarungnya.  Namun dengan segala cara kaum musyrikin Quraisy berusaha menghalangi kaum muslimin agar tidak masuk ke kota Mekah. Terjadilah ketegangan antara kedua belah pihak yang berakhir dengan perundingan damai. yang kemudian dikenal dengan perjanjian Hudaibiyah. Sejarah mencatat bahwa isi perjanjian Hudaibiyah adalah suatu hasil politik yang bijaksana dan pandangan yang jauh, yang besar sekali pengaruhnya terhadap masa depan Islam dan masa depan seluruh bangsa Arab.
Â
Kata kunci: Hudaibiyah, Ali bin Abi Thalib, Suhail bin Amr,
                 Quraisy
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Abul Fida Al-Hafidz Ibnu Katsir. 2002. Al-Bida@yah wa An-Niha@yah. Cairo: Darul Hadits
Al-Hafizh Ibnu Kastir.2003. Al-Fushu@l fi@ S@iratir Ras@ul SAW. Terj. Abu Ihsan al- Atsari.2010. Sirah Nabi Muhammad SAW. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Safi’i
Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy. 1990. Fiqhus Si@rah; Dirasat Manhajiyyat ‘Ilmiyat Li Si@ratil Mustafa Alaihis Salam. Tt: Dar Kutub al-Islamiyat
H.M.H. Al-Hamid Al-Husaini. 2006. Riwayat Kehidupan Nabi Besar Muhammad SAW. Bandung: Pustaka Hidayah
Ibnu Hisyam. 2004 . As-Sirah an-Nabawiyah. Cairo: Darul Hadits
Ibnu Qayim Al-Jauziyah. 1999. Za@dul Ma’a@d fi Hadyi Khoiril ‘Iba@d. Cairo: Dar at- Taqwa Litturats
Karen Armstrong. 2001. Muhammad, A Biography of the Prophet. Terj. Sirikit Syah. Muhammad Sang Nabi, sebuah Biografi Kritis. Surabaya. Risalah Gusti
KH. Munawwar Kholil. 2001. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad. Jakarta: Gema Insani
Muhammad al-Ghazali. Sejarah Perjalanan Hidup Muhammad. 2008. Judul asli: Fiqh U- Seerah: Understanding the Life of Prophet Muhammad. Yogyakarta: Mitra Pustaka
Muhammad Husein Haekal. 2013. Hayat Muhammad. Terj. Ali Audah. Sejarah Hidup Muhammad. Bogor: Litera Antarnusa.
Syeikh Muhammad Al-Khudori. 2001. Nu@rul Yaqi@n fi Si@rati Sayyidil Mursali@n. Cairo: Darul Hadits
Syekh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri. Al-Rahiqul Makhtum. Terj. Hanif Yahya, Lc. 2012. Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir. Jakarta: Darul Haq
Yahya Mahmud Salman. 2005. As-Si@ratu An-Nabawiyah. Kuala Lumpur: Albian Corporation SDN. BHD
DOI: 10.24235/jshn.v1i1.5745
Article Metrics
Abstract view : 45 timesPDF - 33 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Amin Iskandar
This work is licensed under CC BY 4.0
Jurnal Studi Hadis Nusantara (JSHN)
Department of Hadith Studies | Faculty of Ushuluddin and Adab | Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi, Kesambi, Karyamulya, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
E-mail: jurnalstudihadisnusantara@uinssc.ac.id