FATWA PLURALISME DAN PLURALITAS AGAMA MUI (MAJLIS ULAMA INDONESIA) DALAM PERSPEKTIF TOKOH ISLAM CIREBON

Ilman Nafia'(1*),


(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Pluralisme agama di haramkan oleh MUI, karena dianggap upaya pencamur-adukan berbagai agama dalam satu paham. Dan Pemaknaan terhadap pluralisme dan Pluralitas keagamaan nampaknya menjadi salah satu persoalan pro dan kontra terhadap fatwa MUI tentang “keharaman” pluralisme agama, termasuk di kalangan tokoh Islam di Cirebon, baik dari Kyai-Kyai Pesantren ataupun akademisi. Hasil dari wawancara dengan tokoh-tokoh Islam tersebut, baik yang merasa mengetahui ataupun tidak mengetahui  tentang terminologi “pluralisme dan pluralitas agama”, mereka cenderung tidak bisa membedakan antara kedua term tersebut. Dalam pemahaman tokoh-tokoh Islam “kedua istilah” tersebut bermuara pada pemaknaan yang cenderung sama yaitu penghormatan terhadap keragaman dan keperbedaan. Jadi, meskipun mereka juga pro dan kontra terhadap pluralisme, tetapi mereka sepakat untuk menghormati keragaman agama yang ada di Cirebon khususnya, dan di Indonesia pada umumnya.


Full Text:

PDF

References


Mahsun Fuad, Hukum Islam Indonesia: Dari Nalar Partisipatoris hingga Emansipatoris (Yogyakarta: LKIS, 2005).

Abdurrahman Wahid, Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan, Depok: Desantara, 2001.

Aliya Harb, Relativitas Kebenaran Agama; Kritik dan Dialog, Yogyakarta: IRCiSOd, 2001.

Anis Malik Thoha, Trend Pluralisme Agama, Jakarta: Perspektif, 2005.

Asghar Ali Engineer, Islam dan Teologi Pembebasan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

Azyumardi Azra, Islam Substantif ; Agar Umat tidak jadi Buih, Bandung: Mizan, 2000.

Charles Churzman (editor), Wacana Islam Liberal, Jakarta: Paramadina, 2003.

Departemen Agama RI, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, 2003.

Dokumen fatwa MUI Nomor: 7/MUNAS VII/11/2005 tentang pluralisme, sekularisme dan liberalisme agama.

Karlina Helmanita, Pluralisme dan Inklusivisme Islam di Indonesia, Jakarta: PBB UIN dan KAS Jakarta, 2003.

Khamami Zada, Islam Radikal, Bandung: Teraju, 2002.

Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Rosdakarya, 2001.

M. Amin Abdullah “Al-Qur’an dan Pluralisme Agama”, Jurnal Khazanah, Vol. 1, No 6, Juli-Desember 2004.

M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam (Dalam Teori dan Praktek), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet. IV, 2004.

M. Mukhsin Jamil, Membongkar Mitos Menegakkan Nalar; Pergulatan Islam Liberal versus Islam Literal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. I, 2005.

Muhammad Abu Zahrah, Ushul al-Fiqh, Dar al-fikr, 1958.

Muhammad Legenhausen, Satu Agama atau Banyak Agama; Kajian tentang Liberalisme dan Pluralisme Agama, Jakarta : PT. Lentera

Basritama, 2002.

Mun’im A. Sirry, Dilema Islam Dilema Demokrasi, Jakarta: Gugus Press, 2002.

Noer Rochmat “Pluralisme, Wacana Al-Qur’an dan Keniscayaan bagi kehidupan bermasyarakat” Jurnal Studi al-Qur’an, Volume II No.

Januari 2006.

Rohadi Abd. Fatah, Analisa Fatwa Keagamaan dalam Fiqh Islam, Jakarta: PT. Paragonatama Jaya, 1991.

Sekretariat Majelis Ulama Indonesia, Mengenal lebih jauh Majelis Ulama Indonesia, Jakarta: 2001.

Tim Penyusun Departemen Agama RI, Ushul Fiqh, Qaidah Qaidah Istinbath dan Ijtihad; Metode Penggalian Hukum Islam,

Jakarta: Departemen Agama, 1986.




DOI: 10.24235/holistik.v14i1.184

Article Metrics

Abstract view : 675 times
PDF - 652 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.