Allah Ibu Dalam Perspektif Orang Riung

Isidorus Lilijawa(1), Maya Djawa(2), Yakobus Adi Saingo(3*),


(1) Institut Agama Kristen Negeri Kupang
(2) Institut Agama Kristen Negeri Kupang
(3) Institut Agama Kristen Negeri Kupang
(*) Corresponding Author

Abstract


Tradisi Kekristenan menyebut Allah adalah Allah Bapa, namun dalam penghayatan religiositas, Allah juga disapa dengan Allah ibu. Gelar Allah Ibu maupun Allah Bapa yang disematkan kepada Tuhan sebenarnya adalah sebuah simbol. Allah sebagai Bapa atau Allah sebagai Ibu disebutkan bukan karena atas dasar jenis kelamin tetapi merupakan sebuah simbol yang menjembatani hubungan dan komunikasi antara manusia dengan Allah yang adalah transenden sekaligus imanen.  Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pustaka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data penelitian yang valid. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penghayatan orang Riung tentang Allah sebagai ibu yang disapa sebagai ibu (Nde) dengan beberapa penyebutan: Mori, Mbo Mori, Poso Wongko masih terus dihidupi hingga saat ini dalam tuturan ritual adat dan doa-doa personal maupun kolektif terhadap Sang Allah Ibu yang maharahim, mahapencipta dan penuh kasih sayang terhadap umat-Nya. Ungkapan doa orang Riung sering menyandingkan Allah bapa dan Allah ibu secara bersamaan. Kau Nde awa Ema eta - Kau Mori Keraeng Poso Wongko (Allah ibu dan Allah bapa, Engkaulah Mori Keraeng, Poso Wongko kami). Orang Riung mengakui Allah sebagai Nde (ibu) yang penjamin kebahagiaan, penyedia “rumah purba” (rahim) yang nyaman bagi kehidupan orang Riung. Ikatan arkhais ibu-anak  ini menjadi sumber pengalaman orang Riung, yang justru melahirkan religiositas. konsep adat orang Riung yang disebut Pintu Pazir, Allah atau Wujud Tertinggi selalu disapa sebagai Ibu (nde), Nde eta mai, awa mai, ilimai, le mai: ibu yang berada di depan, di belakang, di kiri dan kanan”. Ibu memenuhi kebutuhan dan memberikan perhatian serta cinta yang tidak bersyarat kepada anaknya.

Full Text:

PDF

References


Azizah, N., Mazdalifah, & Nurbani. (2024). Pola Asuh Ayah dan Ibu Bekerja dalam Mengembangkan Komunikasi Anak Autis (Studi Kasus pada Orang Tua Siswa di Sekolah Luar Biasa Negeri Autis Sumatera …. Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu Sosial Dan Informasi, 9(4), 1108–1119. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/85515

Bangun, P. M. (2000). Perbedaan Cara Menghadapi Kecemasan antara Individu yang Memiliki Orientasi Religius Intrinsik dengan Individu yang Dimiliki Orientasi Religius Ekstrinsik pada Anggota Persekutuan Mahasiswa Kristen Universitas Medan Area. Universitas Medan Area.

Busthomy, H. F., & Khotimah, K. (2023). Dominasi Maskulin Dalam Novel Dear Allah Karya Diana Febiantria: Perspektif Pierre Bourdieu. Pena Literasi, 6(2), 163–175. https://doi.org/10.24853/pl.6.2.163-175

Darwis, T. (2020). Mencari Teater Modern Indonesia Versi Asrul Sani: Penelusuran Pascakolonial. Panggung, 23(2), 136–152. https://doi.org/10.26742/panggung.v23i2.93

Griffioen, D. (2020). The Relevance of God’s Covenant for a Reformed Theology of Religion. Societas Dei: Jurnal Agama Dan Masyarakat, 7(12), 183–200.

Mudak, S., & S. Manafe, F. (2023). Pemulihan Citra Diri Remaja Madya: Integrasi Psikologi dan Teologi. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 5(1), 60–72. https://doi.org/10.37364/jireh.v5i1.143

Pranoto, M. M. (2021). Selayang Pandang Tentang Teologi Feminis Dan Metode Berteologinya. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen, Dan Musik Gereja, 2(1), 1–18. https://doi.org/10.37368/ja.v2i1.57

Putnam, T. (2018). Feminist Thought: A More Comprehensive Introduction. BPK. Gunung Mulia.

Rahman, M. F., Najah, S., Furtuna, N. D., & Anti. (2019). Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Benteng Terhadap Risiko Keberagaman Bangsa Indonesia. Al-Din: Jurnal Dakwah, 7(2), 1–19.

Rieuwpassa, R. Y. (2021). Rahim Mandul Allah: Suatu Konstruksi Imajinatif yang Menginterpretasi Realitas Chaotic Penciptaan bagi Pengalaman Perempuan Mandul. BIA’: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual, 4(2), 335–352. https://doi.org/10.34307/b.v4i2.304

Rumansara, E. H. (2019). Transformasi Upacara Adat Papua: Wor dalam Lingkaran Hidup Orang Biak. Jurnal Humaniora, 15(2), 212–223. https://www.neliti.com/id/publications/11835/

Soenaryo, Setiowati, F. D., & Asmariati, A. I. (2020). Masyarakat Multikultural Kota Ende: Tinjauan Sejarah Dan Integrasi. Universitas Udayana.

Surbakti, P. H. (2020). Allah Sebagai Bapa dan Ibu : Studi Komparatif Dari Konstruksi Allah sebagai Bapa dalam Injil Matius dan Allah sebagai Ibu dalam Teologi Feminis. NPTRS: The New Perspective in Theology and Religious Studies, 1(2), 1–18.

Taum, Y. Y. (2022). Rekonstruksi Nilai-Nilai Budaya Sebagai Basis Strategis Pengembangan Pariwisata Flores. Sintesis, 16(1), 17–41. https://doi.org/10.24071/sin.v16i1.3953

Wahidin. (2019). Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Anak Sekolah Dasar. Jurnal Pancar, 3(1), 232–245.

Ylöstalo, H. (2022). Feminism at the Crossroads of Neoliberalism and Neoconservatism: Restructuring Women’s Labor in the Context of Family Leave Reform in Finland. Social Politics, 29(4), 1336–1359. https://doi.org/10.1093/sp/jxac008




DOI: 10.24235/equalita.v6i2.19647

Article Metrics

Abstract view : 3 times
PDF - 4 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Indexed By:

                

      


EDITORIAL OFFICE:

LP2M Building, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-489926.

 

Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak is licensed under a Creative Commons 4.0 International License.