PENDEKATAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI MASALAH DAN MEMAKSIMALKAN POTENSI SISWA DI SEKOLAH
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Di sekolah, upaya untuk menangani siswa yang bermasalah, khususnya yang terkait dengan pelanggaran disiplin sekolah dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu (1) pendekatan disiplin dan (2) pendekatan bimbingan dan konseling.Penanganan siswa bermasalah melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan dan ketentuan (tata tertib) yang berlaku di sekolah beserta sanksinya.Tetapi yang harus diingat, bahwa sekolah bukan “lembaga hukum†yang harus mengobral sanksi kepada siswa yang mengalami penyimpangan perilaku sosial.Sebagai lembaga pendidikan, justru kepentingan utamanya adalah bagaimana berusaha menyembuhkan segala penyimpangan perilaku sosial yang terjadi pada para siswanya.
Oleh karena itu, pendekatan yang kedua perlu digunakan yaitu pendekatan melalui Bimbingan dan Konseling.Pendekatan ini, berbeda dengan pendekatan disiplin yang memungkinkan pemberian sanksi untuk menghasilkan efek jera, penanganan siswa bermasalah melalui Bimbingan dan Konseling justru lebih mengutamakan pada upaya penyembuhan dengan menggunakan berbagai layanan dan teknik yang ada. Penanganan siswa bermasalah melalui Bimbingan dan Konseling sama sekali tidak menggunakan bentuk sanksi apa pun, tetapi lebih mengandalkan pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya di antara konselor dan siswa yang bermasalah, sehingga setahap demi setahap siswa tersebut dapat menyadari kesalahannya, serta dapat mengarahkan dirinya untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya guna tercapainya penyesuaian diri yang lebih baik.
Â
Kata kunci : bimbingan konseling, masalah siswa, potensi siswa
Â
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Arintoko. 2011. Wawancara Konseling di Sekolah. Yogyakarta : Andi Press.
B, Shertzer & Stone S.C. 1976. Fundamental of Guedance. Boston: HMC.
Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.
Djumhar, I. dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance & Counseling). Bandung : CV Ilmu.
Jaja Suteja. 2007. Tesis. “Pendidikan Seks Bagi Remaja dalam Tinjauan Psikologi Pendidikan Islamâ€. Cirebon.
Mas’ud,Abdurrahman. 2002. Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik :Humanisme Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta: Gama Media.
Prayitno dan Erman Amfi.Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta, 1995.
Salahudin,Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Willis, Sofyan S. 2009. Konseling Individual, Teori, dan Parktek. Bandung : Alfhabeta.
Winkel, W.S. 1989. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: Grasindo.
-------. 2005.Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia.
UU RI No. 20 Th. 2003 tentangSistem Penddidikan Nasional.
Sumber Internet:
http://www.psb-psma.org/content/blog/landasan bimbingan-dan konseling
Internet :http://www.perkuliahan.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling-islam.
Internet :http://arf88.blogspot.com/2009/11/bimbingan-dan-konseling-islam.html.
Internet :Pendidikan Anak, 20 April 2006 tersedia dalam http//www.beranda.blogsome.com.
DOI: 10.24235/edueksos.v2i1.638
Article Metrics
Abstract view : 1015 timesPDF - 3470 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.