PENERAPAN SELF-ASSESSMENT UNTUK MENUMBUHKAN KESADARAN SISWA TENTANG MAKNA BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTs. SABILUL CHALIM, KEC.LEUWIMUNDING KAB.MAJALENGKA
(1) 
(2) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(3) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Beberapa hal tentang belajar yang kita pahami pada umumnya yaitu Pertama, belajar bukanlah pekerjaan yang menyenangkan ; Kedua, belajar seringkali dilakukan karena terpaksa, baik itu terpaksa lulus, atau terpaksa agar mendapatkan ijazah dll. Sehingga pada akhirnya belajar menjadi kehilangan maknanya. Sebagaimana pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa siswa secara umumnya belum memahami makna belajar sebenarnya. Hal tersebut dapat terbukti dari respon siswa dalam pembelajaran di sekolah. Banyak siswa yang langsung antipati jika disuruh belajar dengan berbagai alasan. Oleh karena itu peneliti terinspirasi dan termotivasi untuk mengatasi kondisi tersebut dengan mencoba menerapkan Self-Assessment untuk menumbuhkan kesadaran siswa tentang makna belajar, dimana self-assessment ini melibatkan siswa dalam menilai dirinya. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran siswa tentang makna belajar pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan metode Research and development (R&D) model Borg and Gall. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Sabilul Chalim Kec.Leuwimunding, Kab.Majalengka. Teknik pnegumpulan datanya dilakukan dengan studi dokumentasi, observasi, angket, expert judgment, dan rubrik penilaian. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa instrumen yang siap pakai.Instrumen ini ada 15 indikator yang memiliki validitas yang baik. Indikator-indikator tersebut adalah 6 indikator pada aspek kognitif 80,2%, 5 indikator pada aspek afektif 80,8% dan 4 indikator pada aspek psikomotorik 73,8 %. Dapat menumbuhkan kesadaran siswa tentang makna belajar dengan persentase hasil penerapan penilaian self-assessment pada aspek kognitif sebesar 78,25% termasuk kedalam kategori kuat, pada aspek afektif sebesar 72,75% termasuk kedalam kategori kuat dan pada aspek psikomotorik sebesar 63% termasuk juga kedalam kategori kuat. Respon siswa terhadap penerapan self-assessment untuk menumbuhkan kesadaran siswa tentang makna belajar pada mata pelajaran IPS di MTs. Sabilul Chalim Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka berdasarkan interpretasi skor angket tergolong kuat dengan sebagian besar responden (siswa) menyatakan setuju (70,27%).
Â
Kata kunci: self-assessment, kesadaran, dan makna belajar
Â
Â
Â
ABSTRACT
Â
Some things about learning that we understand in general are First, learning is not a fun job; Second, learning is often done because of forced, either forced to pass, or forced to get a diploma, etc.. So in the end learn to lose its meaning. As observations have been made it is known that students generally have not understood the true meaning of learning. This can be evident from the students' responses to school learning. Many students are immediately antipathy if told to learn for various reasons. Therefore, researchers are inspired and motivated to overcome these conditions by trying to apply Self-Assessment to raise student awareness about the meaning of learning, which self-assessment involves students in assessing themselves. The general purpose of this study is to foster students' awareness of the meaning of learning in social studies subjects. This research uses Research and development (R & D) model of Borg and Gall model. Subjects in this study were students of class VII MTs. Sabilul Chalim Kec.Leuwimunding, Kab.Majalengka. Technique pnegumpulan data is done by documentation study, observation, questionnaire, expert judgment, and rubric assessment. Based on the results of research, that the instrument is ready to use.This instrument there are 15 indicators that have good validity. These indicators are 6 indicators on the cognitive aspect 80.2%, 5 indicators on the affective aspect 80.8% and 4 indicators on the psychomotor aspect 73.8%. Can raise the awareness of students about the meaning of learning with the percentage of the results of the application of self-assessment assessment on the cognitive aspect of 78.25% including into the strong category, the affective aspects of 72.75% including into the strong category and the psychomotor aspects of 63% Strong category. Student response to self-assessment implementation to raise student awareness about the meaning of learning on social studies subjects in MTs. Sabilul Chalim Leuwimunding District Majalengka Regency based on the interpretation of the questionnaire score is quite strong with most respondents (students) agree (70.27%).
Â
Keywords: self-assessment, awareness, and meaning of learningFull Text:
PDFReferences
Abdullah, Ali. Metode Penelitian Dan Penulisan Karya Ilmiah.2007. Cirebon: Stain Press
Buchori. 1998. Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan. Bandung : Jemmars
Indrawan, Rully. dan Popy Yaniawati. 2014 Metodologi Penelitian. Bandung : Refika Aditama
Jihad,Asep.dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo
Mehimadeone. 2012. Perwujudan perilaku dan jenis-jenis. Online. tersedia di http://mehimemadeone.blogspot.co.id/2012/09/perwujudan-prilaku-dan-jenis-jenis.html.
Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
Saryanti Endang. 2009. Kajian Empiris atas Perilaku Belajar, Efikasi Diri dan Kecerdasan Emosional. Online. tersedia http://download.portalgaruda.org.
Sukmadinata. dan Nana Syaodih. 2004, Landasan Psikologi:proses pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
DOI: 10.24235/edueksos.v6i1.1942
Article Metrics
Abstract view : 703 timesPDF - 1362 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.