EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-SHÂṬIBÎ DALAM MEMAHAMI ALQURAN
(1) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
This article reviews the epistemologi of al-Shâá¹ibî (d. 790H) in interpreting the Alquran and its relevance to the development of interpretations of the Alquran in the contemporary era. In his capacity as an expert in Islamic law - with his maqasid al-shariah ideas, al-Shâá¹ibî succeeded in conceptualizing the methodology for the discovery of Islamic law which in turn also came into contact with the interpretation of the Alquran. This is certainly a natural thing because the Alquran is the main source of Islamic law itself. From the studies conducted, it can be seen, First, the interpretation method carried out by al-Shâá¹ibî is classified in the epistemologi of Burhani. Namely interpretation based on observations which are then systematized with the method of historical criticism (critical history) —especially the linguistic aspects. While the reasoning arguments used are the demonstrative, verification, and exploratory methods with normative, and philosophical approaches. Second, the epistemologi of al-Shâá¹ibî has a significant relevance to the development of scientific scholarship in the contemporary era, particularly in aspects of methodical development and systematization.
Keywords: Tafsîr Maqâsidî, Maqâṣid al-sharî’ah, dan Tafsîr al-Shâá¹ibî
Â
Artikel ini mengkaji tentang epistemologi al-Shâá¹ibî (w. 790H) dalam menafsirkan Alquran serta relevansinya terhadap perkembangan penafsiran Alquran di era kontemporer. Dalam kapasitasnya sebagai seorang pakar hukum Islam—dengan gagasan maqâṣid al-sharî’ah-nya, al-Shâá¹ibî berhasil mengkonseptualisasikan metodologi penemuan hukum Islam yang pada gilirannya juga bersinggungan dengan penafsiran Alquran. Hal ini tentunya suatu hal yang wajar karena Alquran merupakan sumber utama hukum Islam itu sendiri. Dari kajian yang dilakukan, dapat diketahui, Pertama, metode penafsiran yang dilakukan al-Shâá¹ibî tergolong dalam epistemologi burhani. Yaitu penafsiran yang didasarkan pada observasi yang kemudian disistematisasikan dengan metode kritik sejarah (critical history)—khususnya aspek kebahasaan. Sedangkan argumentasi penalaran yang digunakan adalah dengan metode demonstrative, verifikatif, dan eksploratif dengan pendekatan normatif, dan filosofis. Kedua, epistemologi al-Shâá¹ibî memiliki relevansi yang signifikan terhadap pekembangan keilmuan tafsir di era kontemporer, khususnya dalam aspek pengembangan dan sistematisasi metodis.
Kata Kunci: Tafsîr Maqâsidî, Maqâṣid al-sharî’ah, dan Tafsîr al-Shâá¹ibî
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, M. Amin. “Kajian Ilmu Kalam di IAIN; Menyongsong Perguliran Paradigma Keilmuan Keislaman pada Era Milenium Ketiga.†dalam al-Jamiah: Journal of Islamic Studies No. 65/IV (2000):
Bakti, Asafri Jaya. “Konsep Maqasid Syariah menurut al-Shâá¹ibî dan Relevansinya dengan Ijtihad Dewasa Ini.†Disertasi IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1994.
Faiz, Fahruddin. Hermeneutika Alquran: Tema-tema Kontroversial. Yogyakarta: Elsaq. 2005.
Faizin, Hamam. “Alquran Canel Komunikasi Tuhan dengan Manusia.†dalam Jurnal Studi Ilmu-ilmu Alquran dan Hadis vol. 10. no. 1 (Januari 2009):
Garcia, Jorge J. E. A Theory of Textuality: The Logic and Epistemologi State University of New York Press: Albany, 1995.
Al-Marâghî, Musá¹afâ. al-Fath{ al-Mubîn fi Tabaqât al-Uṣûliyyîn. Beirut: Muh}ammad Amîn Ramj wa Shirkah, 1974.
Mas’ud, Muhammad Khalid. Islamic Legal Philosophy; A Study of Abu Ishaq al-Shâá¹ibî’s. Life and Thouught Filsafat Hukum Islam; terj. Ahsin Muhammad. Studi tentang Hidup dan Pemikiran Abu Ishaq al-Shâá¹ibî. Bandung: Penerbit Pustaka, 1996.
Masud, Muhammad Khalid. Islamic Legal Philosophy: A study of Abu Ishaq al-Shâá¹ibî Life and Thought Delhi: International Islamic Publishers, 1989.
Minhaji, Akh. “Hermeneutika Maqashidi Studi Kasus Teori Penafsiran Imam al-Shâá¹ibî. dalam Syafa’atun Almirzanah dan Sahiron Syamsuddin ed. Upaya Integrasi Hermeneutika dalam Kajian Alquran dan Hadis. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga, 2011.
Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Alquran dan Tafsir. Yogyakarta: Idea Press, 2014.
Al-Rasyuni, Ahmad. Imam al-Shatibi’s Theory of the Higher Objecives and Intents of Islamic Law. London: The International Institute of Islamic Thought, t.th.
Al-Shâá¹ibî, Abû Isḥâq. al-Muwâfaqât fi Uṣûl al-Sharî’ah. Kairo: Dar al-Hadis, 2006.
Sodiqin, Ali. Antropologi Alquran; Model Dielaktika Wahyu dan Budaya. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.
Syihab, Mahdi Abdullah. “Pemikiran Hukum Islam; Studi Pembaharuan Hukum Islam al-Shâá¹ibî dan Ibnu Taimiyah.†dalam Jurisprudensi: Jurnal Syariah vol. IX. no. 1 (2017):
DOI: 10.24235/diyaafkar.v8i02.6969
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Â
Â