DIMENSI LOKALITAS PENAFSIRAN: Bentuk dan Karakter Lokal dalam Kitab Tafsir Resmi Pemerintah Orde Baru Republik Indonesia
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(*) Corresponding Author
Abstract
The process of Qur’anic interpretation carried out by mufassir could not be separated from historical context. Every space and time as an integrated element of history, produces typical interpretation’s discourse, pattern, movement and reformation, where every single emphasis criticizes the previous interpretations while at the same time constructs a new theory of interpretation. Likewise, the existence of The Book of Al-Qur’an and its Interpretation are proposed and published by Ministry of Religious Affairs of Indonesia Republic, certainly in interpreting activities to its verses of Qur’an gave rise locality elements and endeavored an effortless to be arriving at the goal of word meaning being interpreted.
Â
Proses penafsiran Alquran yang dilakukan oleh mufassir tidak lepas dari konteks sejarah yang melekat dalam dirinya. Setiap ruang dan waktu sebagai elemen sejarah yang terintegrasi, menghasilkan wacana, pola, gerakan, dan reformasi interpretasi yang khas, di mana setiap penekanan mengkritisi interpretasi sebelumnya sekaligus membangun interpretasi baru. Demikian pula dengan keberadaan Kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya yang dibuat dan diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, tentunya dalam kegiatan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur'annya memunculkan unsur lokalitas dan diupayakan dengan cara yang mudah. sampai pada tujuan makna kata yang ditafsirkan. Melalui pendekatan hermeneutika dan resepsi, artikel ini mengupas bentuk lokalitas yang terdapat dalam kitab Al-Qur’an dan Tafsirnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abror, Indal. “Potret Kronologis Tafsir Indonesia.†Jurnal Esensia Vol 3, No. 2 (Juli 2002).
Faqih, Muhammad Sahlan, dan Siti Pajriah. “Tafsir Resmi Versi Pemerintah di Indonesia.†Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 1, No. 2 (2021).
Federspiel, Howard M. Kajian Al-Qur’an di Indonesia. Bandung: Mizan, 1996.
Gadamer, Hans Georg. Truth and Method. New York: Seabury Press, 1975.
Gill, Sam D. “Non-Literate Tradition and Holy Books†dalam Frederick M. Denny and Rodney Talor, The Holy Book In The Comparative Perspective. Columbia: South Carplina Press, 1993.
Hamka. Tafsir al-Azhar. Singapura: Pustaka Nasional, 1990.
Ma’luf, Lois. al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam. Beirut: al-Maktabah al-Sharqiyyah, 2002.
Pujaastawa, I.B.G. “Tri Hitakarana: Kearifan Lokal dengan Nilai-nilai Universal.†dalam Tim Puspar UGM (ed.) Wawasan Budaya Untuk Pembangunan: Menuju Kearifan Lokal I. Yogyakarta: Pilar Media, 2004.
Rafiq, Ahmad. “Living Qur’an: Its Texts and Practices in The Function of The Scripture.†Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an dan Hadis Vol 22, No 2 (Juli 2021).
Setiawan, Nur Kholis, Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar. Yogyakarta: Elsaq Press, 2005.
Shihab, Muhammad Quraish. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Weinsheimer, Joel C. Gadamer Hermeneutics: A Reading of Truth and Method. New Ilaven and London: Yale University Press, 1985.
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Jakarta: t.p., 1975.
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 1991.
DOI: 10.24235/diyaafkar.v11i1.15006
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Â
Â