KAJIAN LIVING QUR’AN TRADISI PEMBACAAN AYAT KURSI SEBAGAI TOLAK BALA DI PPTQ AL-HIDAYAH PLOSOKANDANG TULUNGAGUNG

Nur Widad Rahmawati(1*), Rifqi As'adah al Laily(2),


(1) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
(2) UIN Sayyid Ali Rahmatullah
(*) Corresponding Author

Abstract


Living Qur'an is a study that discusses various forms of public response or reception to the Qur'an. One of these phenomena is the tradition of reciting Ayat Kursi that occurred at the Tahfidzul Qur'an Islamic Boarding School Al-Hidayah Plosokandang Tulungagung. This study aims to describe the meaning of the tradition of reading Ayat Kursi at PPTQ Al-Hidayah. This research is a field research with a qualitative descriptive method. This research uses analysis of social knowledge of Karl Manheim which divides into three kinds of meaning. First, the objective meaning of reading Ayat Kursi here is to train students to be istiqamah in practicing this practice and a form of students' obedience to their caregivers. Second, the expressive meaning of reading the Ayat Kursi has the same benefits and goals but with a different explanation, namely as self-protection. Third, the documentary meaning of this tradition is that the students are not aware that this includes reading the Qur'an which has become a culture. This study also discusses the transmission and transformation of the reading of Ayat Kursi.

 

Living Qur’an merupakan sebuah kajian yang membahas mengenai berbagai bentuk respon atau resepsi masyarakat terhadap al-Qur’an. Salah satu bentuk resepsi tersebut adalah tradisi pembacaan Ayat Kursi yang terjadi di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Hidayah Plosokandang Tulungagung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik dan pemaknaan tradisi pembacaan Ayat Kursi di PPTQ Al-Hidayah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif-kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisis pengetahuan sosial Karl Manheim yang membagi menjadi tiga macam makna. Pertama, makna objektif dari pembacaan Ayat Kursi di sini adalah untuk melatih diri santri agar  istiqamah dalam mengamalkan amalan ini dan wujud kepatuhan santri terhadap pengasuh. Kedua, makna ekspresif dari pembacaan Ayat Kursi ini memilliki manfaat dan tujuan yang sama tetapi dengan penjelasan yang berbeda yaitu sebagai pelindung diri. Ketiga, makna dokumenter dari tradisi ini bahwa para santri tidak sadar bahwa ini termasuk pembacaan al-Qur’an yang sudah menjadi budaya.


Keywords


Ayat Kursi, Living Qur’an, Karl Manheim.

Full Text:

PDF

References


Aini, Adrika Fithrotul . “Tradisi Pembacaan Al Qur’an di Sebuah Keluarga di Kediri, Jawa Timur†Journal of Islamic Studies and Society 2, no.01 (2021):76-87.

Alwi, Muhammad. “Living Qur’an dalam Studi Al-Qur’an di Indonesia (Kajian atas Pemikiran Ahmad Rafiq).†Hermeneutik: Jurnal Ilmu Al Qur’an dan Tafsir 15, no.01 (2021).

Baum, Gregory. Agama Dalam Bayang-Bayang Relativisme: Agama, Kebenaran, dan Sosiologi Pengetahuan. Diterjemahkan oleh Achmad Murtajib Chaeri dan Masyuri Arow. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999.

Al-Bukhari. Muhammad bin Isma’il Abu Abdillah. Sahih Bukhari. Beirut: Dar Ibn Hazm, 2009.

Fath, Amir Faishol. The Unity of Al Qur’an. Diterjemahkan oleh Nasiruddin Abbas. Jakarta Timur: Pustaka Al Kautsar, 2010.

Hasbillah, Ahmad ‘Ubaydi. Ilmu Living Qur’an-Hadis (Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi). Tangerang: Unit Penerbitan Maktabah Darus-Sunnah, 2019.

Khoiruro, Mufidatul. “Praktik Penggunaan Ayat Kursi Pada Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputatâ€. Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Mannheim, Karl. Ideologi dan Utopia, terj. F. Budi Hardiman. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991.

Mansur, Muhammad. Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: TH Press, 2007.

Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Al Qur’an dan Tafsir. Yogyakarta: Idea Press Yogyakarta, 2015.

Najah, Mukhitotun. “Pembacaan Ayat Kursi dalam Tradisi Cagak Cuak di Desa Lebo Kecamatan Warungasem Batang (Kajian Living Qur’an)â€. Skripsi, UIN Walisongo Semarang, 2021.

Putra, Heddy Shri Ahimsa. “The Living Al Qur’an: Beberapa Perspektif Antropologi.†Jurnal Walisongo 20, no.1 (2012).

Rahman, Miftahur. “Resepsi terhadap Ayat Kursi dalam Literatur Islamâ€. Maghza:Jurnal Al Qur’an dan Tafsir 3, no. 2 (Desember 2018):134-147.

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan, 1999.

Syamsuddin, Sahiron. Metode Penelitian Qur’an dan Hadis. Yogyakarta: TH Press, 2007.

Al-Tirmidhi. Al-Jami’ Al-Kabir Sunan Al-Tirmidhi. Beirut: Dar Al-Gharib Al-Islami, 1998).

Wawancara dengan pengasuh PPTQ Al-Hidayah, Ibu Nyai Puji Rahayu Ningsih pada Jum’at, 15 April 2022.

Wawancara dengan Pengurus PPTQ Al-Hidayah Ulin Nuha pada Minggu 19 April 2022.

Wawancara dengan Santri PPTQ Al-Hidayah: Rif’atul Mahmudatin Ya Fahrina, Fina Rahma, Fatma Elis Safitri, Alfia Umi Fadhillah, Nazila Wahyu Ningtyas, Binti Khoiriyah, pada Minggu 19 April 2022.




DOI: 10.24235/diyaafkar.v11i1.13108

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


         

  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

Â