MADU SEBAGAI ALTERNATIF PENGOBATAN JASMANI: Tadabbur Al-Qur’an Surah Al-Nahl ayat 69 Perspektif ‘Abdurraḥman Habannakah
(1) Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
(2) Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
(3) Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Based on the results of basic health research on the population of Indonesia conducted by the Ministry of Health, there were 48% of people using herbal alternative medicine and 31% of people using their own concoctions for treatment. Indonesia as a country rich in medicinal plants and the majority of the population is Muslim, this has the potential to develop alternative medicine in accordance with the instructions of the Qur'an. This research is a library research that examines honey which can be used as an alternative to physical medicine as Allah says in QS. Al-Nahl. This research was conducted by analyzing the tadabbur of the Koran using ‘Abdurrahman Habannakah theory. The systematic discussion was written using the Tafsir Mawá¸u’i principle initiated by al-Farmawi. The results of the study show that one of the themes discussed in the Qur'an in the verses of Shifa‘ is related to the efficacy of honey as an alternative in treating disease. Honey, which actually comes from flower essences processed by bees, produces various variants of honey that can be consumed according to their respective properties. The benefits of honey are also proven by scientific research that honey contains substances that are very beneficial to the human body. The use of honey as an alternative treatment can also minimize the use of drugs that can damage human organs. This illustrates that the Qur'an does not only contain religious insights, but also contains all the solutions to all the problems of human life.
Â
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar penduduk Indonesia yang dilakukan kementrian kesehatan terdapat 48 % masyarakat menggunakan pengobatan alternatif ramuan jadi dan 31 % masyarakat menggunakan ramuan racikan sendiri untuk pengobatan. Indonesia sebagai negara yang kaya akan tanaman obat dan sebagian besar penduduk merupakan umat muslim hal ini berpotensi untuk dikembangkan pengobatan alternatif yang sesuai dengan petunjuk al-Qur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang mengkaji madu yang dapat digunakan sebagai alternative pengobatan jasmani sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Nahl. Penelitian ini dilakukan dengan analisis tadabbur al-Qur’an menggunakan teori ‘Abdurrahman Habannakah, Adapun sistematika pembahasan ditulis dengan kaedah Tafsir Mawá¸u’i yang digagas al-Farmawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu tema yang dibahas al-Qur’an pada ayat-ayat Shifa‘ adalah terkait khasiat madu sebagai alternatif dalam mengobati penyakit. Madu yang sejatinya berasal dari sari bunga yang diproses melalui lebah, menghasilkan beragam varian madu yang dapat dikonsumsi sesuai khasiatnya masing-masing. Khasiat madu juga dibuktikan dengan penelitian ilmiah bahwa madu mengandung zat-zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Penggunaan madu sebagai alternatif pengobatan juga dapat meminimalisir penggunaan obat yang dapat merusak organ tubuh manusia. Hal ini menggambarkan bahwa al-Qur’an tidak hanya sekedar memuat wawasan keagamaan, namun juga memuat seluruh solusi dari segala problematika kehidupan manusia.
Keywords
References
‘Abdullah, Muhammad Mahmud. Al-Tibb Al-Qur'ani. Translated by Muhammad Muhisyam. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, tt.
Al-‘Askari, Abu Hilal. al-Furuq al-Lughawiyah. Qahirah: Dar al-'Ilm wa al-Thaqafah li al-Nashr wa al-Tawzi', 1997.
Al-Alusi, Shahabuddin Mahmud. Ruh al-Ma’ani Fi Tafsir al-Qur'an al-Aẓim wa al-Sab’ al-Mathani. Beirut: Dar al-Kitab al-'Alamiyah, 1994.
Andira, Dwi Ayu, and Jatie K. Pudjibudojo. "Pengobatan Alternatif Sebagai Upaya Penyembuhan Penyakit." Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi 16, no. 2 (2020): 393-401.
Arifin, Muhammad Patri. "Makna Syifa'dalam Alquran dan Relevansinya dengan Sains Modern." Rausyan Fikr: Ilmu Studi Ushuluddin Dan Filsafat 16, no. 2 (2020): 243-265.
Ashur, Tahir Ibn. Tafsir al-Tahrir wa at-Tanwir. Tunis: Dar al-Tunisiyah li al-Nashr, 1984.
Asyafah, Abas. Konsep Tadabbur al-Qur’an. Bandung: Maulana Media Grafika, 2014.
Bukhari, Imam. Sahih Bukhari. Riyad: Dar al-Hadarah li Al-Nashir Wa Al-Tawzi’, 2015.
Ekayanti, Fika, and M. Med. Praktik Bekam di Dunia. Depok: PT Raja Grafindo Persada, t.th.
Faris, Ibn. Mu'jam Maqayyis Lughah. Beirut: Dar al-Fikr, 1979.
Habannakah, 'Abdurrahman. Qawa'id al-Tadabbur al-Amthal li Kitabillah ‘Azza wa Jall. Damaskus: Dar Al-Qalam, 2009.
Hamka. Tafsir al-Azhar. Singapura: Pustaka Nasional Pte Ltd, 1989.
Al-Jawziyah, Ibn Qayyim. The Prophetic Medicine. Translated by Ahmad Asnawi. Pakistan: Darul Ishat, 1997.
Kementerian Agama RI. al-Qur'an dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan). Jakarta : Widya Cahaya, 2011.
Kementrian Kesehatan RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI, 2018.
Maula, Sari, and Saifuddin Zuhri Qudsy. "Resepsi Thibbun Nabawi pada Hastag #JurusSehatRasulullah (JSR) Ala Zaidul Akbar." Ilmu Al-Quran dan Tafsir 15, no. 1 (2021): 143-162.
Muhammad, Najamuddin. Mukjizat Makanan dan Minuman Kesukaan Rasulullah. Yogyakarta: Diva Press, 2012.
Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.
Qurtubi, Imam Abu 'Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh Al-Ansari Al-Khazraji Al-Andalusi. Al-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an. Beirut: Mu'assasah al-Risalah, 2006.
Qutb, Sayyid. Tafsir fi Zilal al-Qur’an. Translated by As'ad Yasin. Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
Al-Razi, Fakhruddin. al-Tafsir al-Kabir. Beirut: Dar al-Kutub 'lIlmiyah, 1990.
Sakri, Faisal M. Madu dan Khasiatnya. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia, 2015.
Saputro, Tito Tri, and Anggraeni Janar Wulan. "Madu Sebagai Pencegah Penyakit Paru Obstruksi Kronik." Jurnal Majority 5, no. 5 (2016): 37-42.
Sari, Flori Ratna. Bekam Sebagai Kedokteran Profetik. Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018.
Sismanto, S, and T Hamidah. "Kajian Ayat-Ayat Syifa dalam Perspektif Tafsir dan Implementasinya dalam Pengobatan Ruqyah." Studia Quranika 6, no. 2 (2022): 161-182.
Sukmal, Musri, and dkk. "Syifa’ dalam perspektif al-Qur’an." Istinarah:Jurnal Riset Keagamaan Sosial dan Budaya 1, no. 2 (2019): 75-87.
Supriadi, Cecep. "Mengenal Ilmu Tadabbur al-Qur’an." Zad al-Mufassirin:Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir 4, no. 1 (2022): 20-38.
Al-Suyuti, Jalaluddin. Tafsir al-Dur al-Manthur Fi Tafsir Al-Ma'thur. Jakarta: Dar al-Sunnah, 2011.
Syihab, Muhammad Quraish. Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Al-Ṭabary, Ja’far Muhammad bin. Tafsir Al-Ṭabari. Beirut: Dar al-Fikr, 2010.
Taymiyyah, Ibn. Amrad al-Qulub Wa Syifa'uha. Translated by Jalauddin Raba. Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
Zakirah, Nurul. "Analisis prinsip Tadabbur: Qawa’id al-Tadabbur al-Amthal dan Aplikasinya dalam Tafsir Ma’arij al-Tafakkur wa Daqa’iq al-Tadabbur" Thesis, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaysia, 2018.
Al-Zamakhshari. Tafsir al-Kashshaf. Beirut: Dar al-Kitab al-‘Arabi, 2006.
Al-Zuhayli, Wahbah. Al-Tafsir al-Munir: Fi al-‘Aqidah wa al-Shari'ah wa al-Manhaj. Damaskus: Dar Al-Fikr, 2009.
DOI: 10.24235/diyaafkar.v11i1.12358
Article Metrics
Abstract view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
 Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Â
Â