DERADIKALISASI PEMAHAMAN AL-QUR’AN: Analisis Semantik dan Konteks Historis Surah al-Fath Ayat 29
(1) STIT Sunan Giri Trenggalek
(2) UIN Datokarama Palu
(*) Corresponding Author
Abstract
Misunderstanding several verses of the Qur'an is motivated by the generalization of the understanding of the verses of the Qur'an, especially the verses related to war and jiha>d. Based on this, the writer is interested in studying Surah Al-Fath verse 29 by using semantic analysis and historical context. Based on this study, the term “al-shadid†which is based on the term "ka>fir" is not always interpreted as acts of violence against non-Muslims.This study is expected to be able to provide a moderate understanding, which can eliminate radicalism. This type of research is library research supported by various reference sources, especially from the thoughts of the mufassir. Then based on the historical context, this verse tells about the condition of Muslims who are dealing with the enemy. So, the two terms above are an explanation that Muslims must be firm when dealing with enemies. Firmness here is not directly interpreted with things that smell of violence. Firmness is defined as the potential for courage to prevent injustice. Not in the sense of fighting blindly. This study is expected to provide a moderate understanding, which can eliminate radical values. This type of research is library research which is supported by various reference sources, especially from the thoughts of the mufassir.
Â
Kesalahpahaman tersebut dilatarbelakangi oleh generalisasi pemahaman memahami ayat-ayat al-Qur’an, khususnya ayat-ayat yang berhubungan dengan perang dan jihad. Diantaranya adalah surah al-Fath ayat 29. Ayat ini sering dipahami secara dhahir saja sehingga memunculkan pemahaman radikal dalam menyikapi ayat ini. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk mengkaji surah Al-Fath ayat 29 dengan menggunakan analisis semantik dan konteks historis. Berdasarkan kajian ini, term al-shadid yang disandarkan kepada term “ka>fir†tidak selalu dimaknai dengan tindakan kekerasan kepada non muslim. Kemudian berdasarkan konteks historis, ayat ini menceritakan tentang kondisi umat Islam yang sedang berhadapan dengan musuh. Maka kedua term diatas merupakan penjelasan bahwa umat Islam harus tegas ketika berhadapan dengan musuh. Tegas di sini tidak langsung dimaknai dengan hal-hal yang berbau kekerasan. Tegas diartikan sebagai potensi keberanian untuk mencegah kedzaliman. Bukan dalam arti memerangi secara membabi buta. Kajian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang moderat, yang dapat menghilangkan nilai-nilai radikal. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka yang didukung dengan berbagai sumber rujukan, khususnya dari pemikiran para mufasir.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aburrahman, Mohammed. New Approach? Deradicalization Programs and Contraterrorism. New York: International Peace Institute, 2010.
Al-Bu>t}i>, Muh}ammad Sa’i>d Ramad}a>n. Fiqh Al-Si>rah Al-Nabawiyyah. Beirut: Da>r Al-Fikr, 2019.
Al-Khazin, ‘Ala>’ Al-Di>n. Luba>b al-Ta’wi>l Fi> Ma‘a>n al-Tanzi>l. Beiru>t: Da>r Al-Fikr, 1979.
al-Namri>, Yu>su>f. al-Taqas}s}i> Lima> Fi> al-Muwat}t{a’ Min Hadi>th al-Nabi>. Kuwait: Wiza>rah al-Awqa>f wa al-Shu>’u>n al-Isla>miyyah, 2012
Al-Qurt}ubi>, Muh}ammad bin Ah}mad. al-Ja>mi‘ Li> Ah}ka>m al-Qur’a>n. Beiru>t: Da>r Al-Fikr, 1993.
Ashour, Omar dalam Jason Leigh Striegher. “The Radicalization of Terrorist,†Salus Journal 1, no. 1 (2013).
Barrett, Richard and Laila Bukhori. Leaving Terrorism Behind. Britania: Routledge, 2009.
Effendi, Ady A. dalam Agus Maftuh Abegebreil. Negara Tuhan: The Themathic Encyclopedia. Yogyakarta: SR-INS Publishing, 2004.
Golose, Petrus Reinhard. Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach dan Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian, 2010.
Hosen, Nadirsyah. Tafsir Al-Qur’an Di Medsos : Mengkaji Makna dan Rahasia Ayat Suci Pada Era Media Sosial. Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2019.
Ibn ‘Ashu>r, Muh}ammad T}a>hir. Tafsir Al-Tahrir wa Al-Tanwir. Tunisia: Dar Sahnoun, t.t.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Karwadi, Karwadi. "Deradikalisasi Pemahaman Ajaran Islam." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14.1 (2014): 139-156.
Manz}u>r, Ibnu. Lisa>n al-‘Arab. Kairo: Da>r Al-Hadi>th, 2003.
Misrawi, Zuhairi. Al Quran Kitab Toleransi: Tafsir Tematik Islam Rahmatan Lil’Alamin. Jakarta: Pustaka Oasis, 2010.
Mustofa, Imam dan Nurul Mahmudah. Radikalisasi dan Deradikalisasi Pemahaman Islam. Yogyakarta: Idea Press, 2019.
Mustofa, Imam, and Deradikalisasi Ajaran Agama. "Urgensi, Problem dan Solusinya." dalam Jurnal Akademika 16.2 (2015).
Noor, Saba dan Shagufta Hayat, Deradicalization: Approaches and Models. Islamabad: PAK Institute for Peace Studies, 2009.
Patten, Christoper. Deradikalisasi dalam Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. Jakarta: International Crisis Group Asia Report, 2007.
Shihab, Alwi. Islam Inklusif : Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama. Bandung: Mizan Press, 1998, 282-283.
Syahputra, Afrizal El Adzim. "METODE DAKWAH NABI SULAIMAN DALAM PERSPEKTIF AL QUR’AN." MIYAH: Jurnal Studi Islam 15.01 (2019): 81-100.
Syahputra, Afrizal El Adzim. Penafsiran ayat–ayat tentang Burung perspektif metode tafsir Bayani Bint Al-Shati’. Diss. UIN Sunan Ampel Surabaya, 2021.
Zuhdi, Muhamad Harfin. "Fundamentalisme Dan Upaya Deradikalisasi Pemahaman Al-Qur’an Dan Hadis." Religia (2017).
DOI: 10.24235/diyaafkar.v10i02.11601
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
 Â
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Â
Â